Sebelum Masuk Umur 30-an, Setidaknya 7 Pengalaman Ini yang Sebaiknya Kamu Miliki

Pengalaman hidup sebelum umur 30

Fase sebelum memasuki usia 30-an bisa dibilang menjadi fase yang paling nyaman. Di usia 20-an ini kita mulai bisa melakukan banyak hal, yang dulunya dilarang karena alasan kita masih di bawah umur. Namun masuk di usia ini, banyak hal yang dulunya cuma kita impikan kini bisa jadi kenyataan.

Advertisement

Dimulai dari toga yang sudah disematkan di kepala, mendapatkan pekerjaan pertama dan gaji pertama tentunya, sampai mulai serius dalam menjalin sebuah hubungan. Namun meski sedang memasuki zona nyaman di usia ini, bukan berarti kita bisa lupa diri. Karena akan ada fase usia selanjutnya yang kesuksesannya ditentukan dari sekarang. Itulah mengapa, sebelum kamu menginjak usia kepala 3, pengalaman ini setidaknya sudah harus kamu rasakan.

1. Bekerja di bidang yang tak kamu sukai sama sekali, yang akan buatmu mengerti apa itu perjuangan gigih

Sebelum usia 30, ada baiknya kamu sudah mengalaminya | Photo by Christina @ wocintechchat.com via unsplash.com

Di bangku kuliah, kamu sering sekali berangan bisa bekerja di perusahaan impian atau punya pekerjaan yang sudah lama kamu inginkan. Segala persiapan pun kamu lakukan, demi mendapatkan pekerjaan impian.

Namun kenyataan setelah bangku kuliah berakhir terkadang tak seindah yang kamu bayangkan. Jangankan punya pekerjaan impian, untuk mempunyai pekerjaan saja pun sudah sangat sulit. Mau tidak mau, kadang sebagian besar dari kamu harus rela mengubur sementara mimpi punya pekerjaan idaman. Dan terpaksa bekerja di bidang yang sama sekali tak sesuai dengan renjanamu. Tapi toh ini baik untuk mengajarkanmu apa sebenarnya arti dalam sebuah perjuangan. Karena impian memang kadang harus diwujudkan lewat perjuangan yang berdarah-darah.

Advertisement

2. Patah hati berkali-kali. Biar kamu tahu kapan harus memantapkan hati

Jatuh cinta sebanyak-banyaknya, bahkan pada orang yang salah | Photo by C Technical via www.pexels.com

Berbicara mengenai patah hati, semua pasti setuju hal ini adalah yang paling dihindari. Siapa juga yang mau merasakan hatinya remuk redam, hanya karena komitmen yang dilanggar dan janji yang tak pernah ditepati oleh seseorang yang sudah sangat kita percaya. Sekalinya patah hati, butuh waktu yang lama untuk menyembuhkannya.

Tapi sebelum memiliki hubungan yang akan kamu pertahankan hingga nanti, patah hati parah memang perlu kamu rasakan. Setidaknya kamu jadi tahu bedanya dia yang tulus dan dia yang cuma ingin mempermainkanmu. Untuk memahami bedanya pun, kamu harus berani jatuh cinta sebanyak mungkin sekalipun pada orang yang salah.

3. Mulai merasakan kehilangan teman. Membuatmu tahu bahwa yang sejati yang akan bertahan

Advertisement

Kamu jadi tahu mana yang harus dipertahankan dan juga belajar melepaskan | Photo by Helena Lopes via www.pexels.com

Mulai zaman sekolah sampai kuliah, kamu bisa merasa menjadi orang paling supel sedunia. Karena mempunyai banyak sekali teman untuk menghabiskan waktu. Banyak hal pun seakan harus dilakukan bersama-sama dengan teman. Seiring berjalannya waktu, masa sekolah dan kuliah pun berakhir. Teman-teman yang dulunya sering bersamamu perlahan mulai menapaki jalannya sendiri-sendiri. Kamu pun merasa kehilangan mereka.

Tapi justru fase ini yang harus kamu rasakan sebelum menginjak usia 30-an. Merasa kehilangan teman adalah fase yang sangat wajar terjadi dalam hidup seseorang. Nanti pula akan ada masanya kamu tak ingin lagi melakukan sesuatu hal dengan banyak orang. Kamu akan memilih untuk menyelesaikannya sendiri. Sementara mereka yang masih bertahan, bisa dipastikan adalah teman sejati yang kamu miliki.

4. Kesulitan dalam hal finansial. Sembari menahan diri tak meminta bantuan ke orangtua

Masa-masa banyak yang ingin dibeli tapi tidak punya uang sendiri | Photo by Antor Paul via unsplash.com

Usia 20-an biasanya adalah fase usia yang masih memungkinkanmu untuk berfoya-foya dan memenuhi segala keinginanmu tanpa berpikir panjang. Wajar saja, di usia ini kamu belum banyak dihadapkan pada cicilan yang harus dibayarkan setiap bulannya. Gaji yang kamu dapatkan pun masih bisa untuk mencukupi dirimu sendiri.

Tapi jangan terus terlena dengan kondisi ini. Cepat atau lambat kamu akan dihadapkan pada kenyataan bahwa gaji yang kamu dapatkan ini tak lagi hanya untuk kebutuhan pribadi, tapi juga kebutuhan keluarga kecilmu kelak. Masalah kesulitan finansial mungkin akan menjadi masalah yang harus terbiasa kamu hadapi. Itulah mengapa, kamu yang sudah pernah mengalami kesulitan finansial di usia sekarang patut bersyukur. Setidaknya kamu jadi tahu bagaimana cara menghargai setiap rupiah yang kamu dapatkan. Pun hadapi kesulitan ini dengan berani, jangan langsung berputus asa dan serta merta langsung meminta bantuan orangtua. Karena sama saja kamu tak akan pernah bisa belajar.

5. Merantau dari tanah kelahiran. Buat wawasanmu terbuka lebar

Akan banyak membuka jalan dan kemampuan baru bagimu | Photo by Guilherme Stecanella via unsplash.com

Jangan jadi katak dalam tempurung, yang tak punya pandangan apapun tentang dunia luar. Di usia yang masih 20-an ini, manfaatkanlah untuk bisa berpetualang atau merantau ke kota lain selain kampun halamanmu sendiri. Coba rasakan hidup di tempat yang sama sekali baru dan asing untukmu. Kamu akan dipaksa untuk beradaptasi pada banyak hal yang sebelumnya tak pernah kamu temui. Nantinya secara otomatis pandanganmu akan semakin terbuka lebar. Kamu pun bisa menjadi orang yang lebih bijak dalam menghadapi hidup. Bukan orang dengan berpikiran sempit, tapi merasa yang tahu segalanya. Semakin kamu jauh merantau, semakin kamu merasa tak tahu apa-apa dan merasa ingin terus belajar.

6. Menemukan satu momen dimana kamu akhirnya ikhlas dengan masa lalu. Biar hidupmu setelah ini berjalan mulus

Belajar memahami batasan waktumu yang terbatas | Photo by Stefan Spassov via unsplash.com

Memasuki usia kepala 3 bisa dibilang menjadi salah satu momen krusial dalam hidup seseorang. Di usia ini, kamu dituntut sudah tahu kemana hidupmu akan melangkah. Perencanaan yang matang pun harus segera kamu susun. Itulah mengapa, mengikhlaskan kejadian di masa lalu yang sangat menyakitkan, perlu kamu lakukan mulai sekarang.

Kamu pun harus segera menemukan momen titik balik dimana kamu akhirnya bisa ikhlas menerima semua yang terjadi di masa lalu. Relakan itu semua dari sekarang. Biar hidupmu bisa lebih mulus berjalan ke depannya.

7. Pada akhirnya, rasakan kegagalan sesering mungkin. Ini akan membantumu menjadi pribadi yang lebih tangguh nanti

Berkali-kali gagal di usia ini bisa jadi pembelajaran yang sangat berharga ke depannya | Photo by Anthony Tran via unsplash.com

Intinya, sebelum usiamu menginjak kepala 3, kegagalan harus sesering mungkin kamu rasakan. Setidaknya menempa dirimu untuk menjadi pribadi yang lebih tangguh lagi dari sebelumnya. Ketika kamu sudah memasuki fase usia baru nantinya, kamu akan sudah kenyang dengan banyak pengalaman hidup. Meski itu tak boleh menutup keinginan untuk terus belajar. Gagal-lah sebanyak-banyaknya, namun coba untuk kembali bangkit lebih sering lagi.

Cobalah untuk tidak terjebak dalam kenyamanan yang kamu rasakan sekarang. Mendobrak zona nyaman sesekali perlu kamu lakukan, paling tidak untuk mencari tahu seberapa tangguhnya dirimu dan seberapa banyak keahlianmu dalam menghadapi hal-hal yang tidak terduga. Karena dalam hidup sesuatu yang pasti adalah perubahan itu sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

seorang istri yang menanti kelahiran buah hati ❤

CLOSE