Ecobrick, Cara Asik Edukasi Pengelolaan Sampah Plastik

Pengelolaan sampah

Sampah merupakan sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi yang bukan biologis (karena human waste tidak termasuk didalamnya) dan umumnya bersifat padat (karena air bekas tidak termasuk didalamnya).

Dari tahun ke tahun jumlah sampah di Indonesia terus menunjukkan penambahan yang cukup signifikan. Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Di samping itu, pola konsumsi masyarakat memberikan kontribusi dalam menimbulkan jenis sampah yang semakin beragam, antara lain, sampah kemasan yang berbahaya dan/atau sulit diurai oleh proses alam.

Salah satu sampah yang banyak sekali menimbulkan masalah adalah sampah plastik. Plastik adalah salah satu makromolekul yang proses pembentukannya melalui tahap polimerisasi. Polimerisasi adalah suatu proses penggabungan dari beberapa molekul sederhana atau monomer menjadi molekul besar yang disebut makromolekul atau polimer melalui suatu proses kimia. Penggunaan sampah plastik yang terus menerus tentunya sangat berdampak buruk bagi lingkungan. Karena sampah plastik merupakan jenis sampah yang lama untuk hancur karena sifatnya yang sulit untuk terurai.

Ditambah saat pandemi mulai melanda Indonesia sejak awal bulan Maret lalu mengakibatkan lonjakan sampah plastik. Hal itu dikarenakan karena adanya kebijakan dari pemerintah Indonesia yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sehingga menyebabkan ketergantungan yang besar pada layanan pengiriman makanan dan belanja online di tengah pandemi, sementara daur ulang telah menurun.

Tanpa disadari bahaya sampah plastik sangat nyata bagi lingkungan dan kesehatan tetapi banyak masyarakat yang belum sadar dan masih acuh dengan hal tersebut. Sampah plastik yang dibakar dapat meningkatkan peluang terjadinya kebakaran. Selain itu juga menimbulkan asap yang mengandung gas beracun seperti Hidrogen Sianida (HCN) dan Karbon Monoksida (CO) yang apabila terhirup oleh manusia akan berbahaya bagi kesehatan tubuh. Dan juga akan mengakibatkan polusi karena asap hasil pembakaran otomatis dapat mencemari udara.

Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran yang tinggi dari semua pihak mulai dari anak kecil, remaja hingga dewasa. Edukasi kepada anak-anak mengenai pentingnya peduli terhadap lingkungan khusunya sampah plastik sangat perlu digalakkan. Semakin dini individu dibiasakan untuk menghagai lingkungan maka semakin dini pula kesadaran individu untuk menjaga keseimbangan lingkungan.

Edukasi tersebut dapat dimulai dengan mengajarkan kepada anak-anak untuk tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan sampah plastik, membawa tas sebagai pengganti plastik saat berbelanja, edukasi bahaya dan dampak sampah plastik serta mengajarkan kepada anak tentang pengelolaan sampah plastik.

Salah satu pengelolaan sampah plastik yang aman dan ramah lingkungan adalah dengan menggunakan metode ecobrick. Metode ini dinilai solusi  yang paling efektif dalam menangani sampah plastik dibandingkan dengan metode yang selama ini diterapkan seperti 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) karena tanpa menghancurkan dan memusnahkan sampah plastik.

Ecobrick berasal dari kata ecology yang berarti ekologi dan brick yang berarti bata. Dengan demikian ecobrick juga dapat disebut juga dengan bata ramah lingkungan. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat ecobrick biasanya dari botol bekas dan plastik. Untuk membuatnya tidaklah sulit, tetapi dibutuhkan ketelatenan yang ekstra. Secara umum langkah-langkah membuat ecobrick sebagai berikut:


  1. Mengumpulkan botol-botol plastik bekas, seperti botol bekas kemasan minuman, kemudian dicuci hingga bersih, lalu dikeringkan.

  2. Mengumpulkan berbagai macam kemasan plastik, seperti kemasan mie instan, minuman instan, dll, kemudian cuci dan keringkan.

  3. Masukkan segala jenis plastik ke dalam botol-botol plastik.

  4. Plastik yang dimasukkan ke dalam botol harus dimampatkan dengan kayu/bambu hingga sangat padat dan mengisi seluruh ruangan dalam botol.

  5. Jika ingin membuat sesuatu dengan hasil ecobrick ini, misalnya membuat meja, kursi, atau benda-benda lain, maka bisa menggunakan botol-botol yang berukuran sama, atau bahkan dari jenis dan merk yang sama, sehingga memudahkan penyusunan.

  6. Jika menginginkan hasil yang berwarna-warni, maka plastik-plastik kemasan yang disusun didalamnya bisa diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan warna sesuai yang diinginkan.

  7. Setelah semua botol plastik diisi dengan kemasan-kemasan plastik hingga padat, maka botol-botol plastik tersebut siap disusun dan digabungkan menjadi benda lain, seperti meja, kursi, bahkan dinding dan atau lantai panggung, pembatas ruangan dan banyak lagi lainnya.

Ecobrick adalah salah satu usaha kreatif bagi penanganan sampah plastik. Fungsinya bukan untuk menghancurkan sampah plastik, melainkan untuk memperpanjang usia plastik-plastik tersebut dan mengolahnya menjadi sesuatu yang berguna, yang bisa dipergunakan bagi kepentingan manusia pada umumnya. Pembuatan ecobrick masih belum begitu populer di kalangan masyarakat luas. Jadi perlu sosialisasi yang intens agar upaya kreatif ini dapat bernilai ekonomis dan dapat menyelamatkan dunia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini