Banyak Harapan Indonesia untuk Menjadi Negara Maju, Semoga Kita Mampu Mewujudkannya

Lawan Ketidakadilan di Negara Demokratis

Perkiraan tersebut sangat beralasan, Indonesia diprediksikan sangat luas dan kaya akan kekayaan alam, diperkirakan akan ada sekitar 320 juta penduduk pada tahun 2050.

Advertisement

Ramalan masa depan Indonesia menjadi negara maju terutama dibuat oleh negara asing. Orang-orang dari luar melihat bahwa Indonesia memiliki potensi yang begitu besar sehingga hampir tidak ada yang bisa memprediksi Indonesia akan menjadi negara gagal. Kalau dilihat dari dalam Indonesia akan sangat berbeda. Salah satu syarat utama Indonesia menjadi negara maju adalah persatuan dan kesatuan, dan masih banyak lagi syarat lainnya.

Penekanan pada faktor persatuan tersebut termasuk di dalamnya makna kerja sama untuk kemakmuran dan kemakmuran Indonesia. Korupsi masih merajalela, elit memiliki opini yang berbeda-beda, dan banyak hambatan birokrasi dalam urusan publik dan disiplin yang masih rendah, hanya beberapa dari sekian banyak kendala kompleks yang menghambat kemajuan Indonesia. Belum lagi berbicara tentang pemerintahan, menurutnya pemerintahan itu didasarkan pada sistem demokrasi, padahal sistem demokrasi itu penuh dengan banyak demonstrasi yang tidak pernah berhenti.

Menariknya, sekarang kita melihat perkembangan topik hangat "Masalah Omnibus Law" atau "Undang-Undang Cipta Kerja". Ide terobosan yang ingin dilakukan pemerintah ditujukan untuk menerobos berbagai kendala yang selama ini dinilai sangat menghambat kemajuan Indonesia. Seperti halnya ide-ide yang dikemukakan oleh pihak manapun, dapat dipastikan masih banyak kekurangan bahkan kesalahan dalam rumus yang telah disusun. Secara logika, mereka yang lebih profesional di bidang tertentu dan bisa melihat kesalahan atau kekurangan ide sebaiknya datang dan memberikan saran perbaikan agar ide tersebut dapat diimplementasikan dengan baik dan lancar.

Advertisement

Maklum, muncul sekelompok orang cerdas dan ulama dengan derajat yang berbeda-beda Singkatnya, kelompok elit nasional berdebat tentang banyak hal yang "salah" dalam konsep "Undang-Undang Cipta Kerja". Partai mewakili kepentingan rakyat melalui tinjauan rinci dan kajian teknis tentang kesalahan dan kesalahan dalam undang-undang yang komprehensif, terkadang dengan nada "ofensif". Pada titik ini, jika memang mereka mengemukakan dalilnya atas nama rakyat Indonesia, maka persoalan ini semestinya mudah diselesaikan.

Hal ini mudah diselesaikan, karena alasan penggagas Undang-Undang Cipta Kerja ini adalah untuk “menguntungkan rakyat” untuk kepentingan Indonesia maju. Berdasarkan tujuan bersama (kepentingan sosial dan gagasan negara-negara maju di Indonesia), kemudian melalui langkah-langkah musyawarah akan dicapai kesepakatan bersama untuk menyempurnakan UU Cipta Kerja tersebut. Singkatnya, jika kita bersatu dalam upaya memajukan Indonesia, perbedaan pendapat dan metode evaluasi akan mudah terselesaikan.

Advertisement

Sebaliknya, elit kita terbagi menjadi dua partai, mempertahankan posisi yang mereka sepakati, sementara oposisi menentang mereka. Di semua area media sosial, semakin banyak tuduhan tuduhan dan saling tuding terus bermunculan, dan media yang beredar setiap hari, dan seringkali membuat marah orang. Para elit negara terpecah-pecah sesuai dengan posisinya masing-masing, yang membuat mereka jauh dari bersatu dalam membangun negara. Pernyataan yang muncul antara lain bahwa perbedaan pendapat adalah "normal" di negara demokratis. Dalam negara demokrasi, pasti ada partai oposisi yang terus menerus mengkritik pemerintah.

Dalam negara demokrasi, masyarakat dapat berbicara dengan bebas, dan juga dapat dengan bebas berdemonstrasi menentang kebijakan pemerintah yang dianggap tidak sesuai dengan pemikirannya, dan sebagainya. Ini menjadi dasar utama pembelaan bagi mereka yang menentang Undang-Undang Cipta Kerja. Dengan pemahaman ini, mudah untuk memahami apa yang terjadi. Persatuan jauh dari api. Sumpah serapah, caci maki, ujaran kebencian, dll. Adalah hal yang sangat umum, jauh dari penyatuan untuk persatuan dan kerja sama untuk memajukan Indonesia. Perbedaan pendapat di antara para elit mungkin kecil, tetapi pendukung organisasi itu tidak.

Perbedaan dapat dengan mudah mengarah pada sikap terhadap satu sama lain, dan bahkan berkembang ke arah kondisi yang menentukan hidup dan mati. Ini mungkin situasi di mana beberapa elit nasional yang suka berbeda pendapat tidak mengerti (sendirian) dan tidak berniat mencari solusi umum untuk masalah tersebut.

Di sisi lain, organisasi ini menggelar aksi unjuk rasa untuk mencapai perbedaan pendapat di antara para elit secara langsung, untuk bertindak dengan caranya sendiri, sehingga situasi menjadi sulit dikendalikan. Setelah demonstrasi anarkis, aparat keamanan dan demonstran terus melakukan pembakaran, perusakan, dan korban jiwa. Sejak zaman kuno, ada klise seperti: ada demonstrasi parade di wahana dan parade yang dikendalikan oleh orang asing sejak zaman kuno. Demonstrasi, digunakan oleh orang lain, dll. Ini telah menjadi siklus standar, di mana muncul pemikiran pemerintah, dan kemudian mereka bersaing dengan para elit yang dengan mudah berdebat dan menyalahkan satu sama lain.

Pada saat yang sama, di tingkat akar rumput, para pendukung elit ini menggunakan demonstrasi anarkis untuk mempersiapkan medan perang. Akibatnya, menimbulkan korban jiwa dan kerusakan parah, dan kemudian dituduh campur tangan asing. Sejak itu, telah diperbaiki lagi, diikuti oleh ide dan prosedur baru, dan kemudian ditantang dan diunggulkan berulang kali. Ini mungkin lebih buruk daripada keledai yang tidak mau masuk ke lubang yang sama untuk kedua kalinya. Nah, jika sudah demikian, maka Indonesia maju tidak akan bisa diwujudkan sampai kapan pun. Dikatakan bahwa para elit negara memiliki keilahian yang maha kuasa, dan perilaku mereka akan berorientasi pada manusia yang adil dan beradab. Saya berharap para elite negeri ini bisa bersatu

Harapannya, para elite negara bisa bersatu dan memantapkan persatuan Indonesia guna membangun negeri bersama. Para elit negara diharapkan dapat dan akan selalu mempertimbangkan nasib masyarakat, untuk menghadapi banyak perbedaan dinamika pemerintahan melalui konsultasi dan negosiasi. Pemerintah Indonesia saat ini sedang bekerja keras memimpin negara untuk memberikan keadilan sosial kepada seluruh rakyat Indonesia, dimanapun mereka berada. Ya Tuhan Insya Allah berbagai ramalan tentang Indonesia maju akan terwujud lebih cepat dari seratus tahun Indonesia merdeka tahun 2045. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

SEORANG MAHASISWA YANG BELAJAR DIKAMPUS UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

CLOSE