Realita Kehidupan Setelah Kelulusan

Beberapa hari lalu saya sempat melihat salah satu postingan teman yang berisikan: Tidak ada yang bisa menggambarkan betapa sepinya hari setelah kelulusan.

Advertisement

Emmmm, itu cukup membuatku merenung sejenak. Pasalnya, sebagai orang yang cukup pasif di sekolah, saya rasa nanti tidak akan ada bedanya setelah kelulusan tiba. Eh tapi ternyata, saya pun merasakannya. Seberapa asosialnya kalian di sekolah pasti ada satu dua momen yang nyangkut dan akan dirindukan, dan ya, biasanya sih awal-awal kelulusan saat kita belum ada kegiatan dan status baru, a.k.a nganggur. 

Ngomong-ngomong masalah status yang masih mengganggur, ini rasanya lebih nggak enak dari digantung si doi. Serius deh bakalan sekompleks itu memang, nano-nano jadinya. Mau makan jadi nggak enak, ngerasa beban, tiap hari selalu mikir apa plan selanjutnya yang bakal dikerjain, besok harus ngapain, udah banyak masukin lamaran tapi belum ada yang jodoh. Gerak-gerik kita seakan dipantau dan ruang gerak jadi sempit. Apalagi saat ngerasa cape dan ingin bersantai sejenak, beuhhh ngga tenang, coy. Walaupun pekerjaan rumah udah kita yang handle, tapi tetep aja rasanya tuh beda. Kayak gelisah galau merana gitu..

Kalau kalian mudah overthinking, tenang aja gaes nanti bakalan lebih hhehehe. Secara nggak langsung, tekanan sana-sini siap menunggu. Buat yang ngerasa lingkungan keluarga dan tetangga masih aman damai sejahtera merdeka dan nggak ada yang membuat kalian merasa tertekan, coba buka media sosial dan lihat apa yang terjadi. Pasti dipenuhi postingan twibbon, tugas ospek, sibuk kerjaan, aktif kegiatan, prestasi segudang, punya usaha, bisa beli ini itu pake uang sendiri, update bareng ayang, atau bahkan ada yang langsung menikah. Di saat bersamaan kita malah santai scroll sambil rebahan, hadeuh. Biasanya pikiran random terjadi disini. Sebenernya hal kayak gini tuh bisa banget membuat semangat kita bertambah dan dijadiin motivasi, tapi disisi lain juga bisa membuat down dan berujung membandingkan kehidupan ini yang seolah tidak berpihak pada kita. Jadi, tergantung pembawaan juga ya. Terlepas dari itu semua, hal yang paling berat justru datang dari diri sendiri. Tumbuh rasa tanggung jawab kalau mau dibawa kemana hidup ini.

Advertisement

Untuk kalian yang baru lulus SMA, biasanya lagi pada gencar-gencarnya nih sama rencananya masuk perguruan tinggi. Buat yang mutusin untuk kerja mereka sibuk mempersiapkan lamaran dan CV terbaiknya. Nah, kalau yang ambil keputusan gapyear, biasanya mereka udah berkomitmen untuk fokus belajar demi PTN impiannya, ada juga yang fokus kumpul uang buat biaya kuliahnya nanti, tapi tahu nggak apa yang menyedihkan? Yeah, I have no plans.

Iyap! itu yang sedang menjadi mimpi burukku akhir-akhir ini. Bukan makna secara harfiah, tapi kayak blank aja gitu buat saat ini apa yang harus dikerjain. Sebelum lulus rencana udah ada sebenarnya, cuma ternyata banyak hal terjadi diluar dugaan. Itu kenapa pentingnya untuk tidak terpaku pada satu tujuan. Backup an harus ada, minimal sudah dibayangkan sebelumnya. Sedih walau banyak yang bilang Jalan kesuksesan orang itu berbeda, bukan masalah cepat lambatnya atau Semua itu udah tuhan tentuin, nggak perlu khawatir juga Nggak ausah bandingin dirimu dengan orang lain, karena pasti akan berbeda dan kalimat-kalimat serupa lainnya. BUTTTT, it's just  words. Kata motivasi memang diperlukan, tapi realitanya sulit banget diterapkan di kehidupan. Ini memang dapat menenangkan pikiran, tapi hanya dapat bertahan sejenak. Nggak sengaja liat insta story orang aja udah bisa kegoyah lagi, ngebandingin lagi, overthinking lagi. Intinya sulit jika tidak berasal dari diri sendiri.

Advertisement

Guruku pernah mengatakan seperti ini: Masa sekolah itu masa terenak, karena status kalian adalah pelajar yang mana tugasnya itu belajar. Tiap hari pergi ke sekolah ada tujuannya, nanti kerasa deh pas udah lulus kalau ternyata semuanya ngga seindah yang dibayangkan. Makannya nikmatin proses nya. Awalnya omongan itu ngga masuk, tapi sekarang baru kerasa. 

Buat adik-adikku tercinta yang masih mengemban pendidikan wajib 12 tahun, manfaatin waktu dengan baik ya. Jangan buru-buru pengen cepet lulus, nikmatin aja. Tingkatkan softskill, maksimalkan eksplorasi diri. Pelajari hal baru yang kiranya berpeluang besar di depan (walau berbeda sama jurusan yang kalian ambil). Jangan takut bermimpi! tapi juga harus diimbangi dengan usaha dan doa. Setelah mimpimu dirasa sudah cukup kuat, buat target harian untuk menggapai mimpi tersebut. Pelan-pelan aja, yang penting konsisten setiap harinya. 

Semangat semua! Doakan saya cepet dapet jodoh. *eh kerjaan maksudnya, dan kesempatan untuk lanjut perguruan tinggi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka cepet excited, jadi suka labil.

CLOSE