Aduh, Aku Jatuh Cinta di Dunia Maya

Jatuh cinta itu hal manusiawi yang sangat luar biasa. Ia muncul dan mengubah suasana secara alami. Tak jarang orang jatuh cinta akan merasa hilang akalnya. Namun, banyak juga yang akan termotivasi dengan hadirnya cinta. Perasaan untuk memantaskan diri, akan muncul dengan sendirinya.

Advertisement

Membicarakan cinta tak jauh dari kata romantis. Tindakan hangat dalam mengungkapkannya. Terkadang juga muncul rasa obsesif yang terdengar egois. Obsesif dapat dikatakan sebagai pemikiran tentang objek cinta.

Saya pernah memerankan tokoh dalam suatu drama teater, walaupun bukan sebagai tokoh utama. Arya Laksmi judulnya. Adaptasi cerita klasik China yang berjudul Sampek dan Engtay. Sejalan dengan kisah tragis lainnya, seperti Romeo dan Juliet atau Dilan dan Milea di Indonesia. Cinta beda kasta menjadi topik utamanya. Laksmi, putri keluarga berada, akan dijodohkan dengan seorang kaya raya. Dia menolak karena ingin sekolah. Yang mana pada zaman itu, perempuan bersekolah bukanlah hal yang umum. Laksmi memutuskan pergi dari rumah, menyamar sebagai laki-laki.

Laksmi kemudian bersekolah di sekolah khusus laki-laki. Ia bertemu dengan Arya, pemuda sederhana, di sekolah tersebut. Hari-hari mereka habiskan bersama sebagai teman asrama. Arya yang tak sengaja mengetahui rahasia Laksmi, mulai jatuh cinta padanya. Nahasnya, cerita cinta mereka tak direstui oleh sang sutradara. Bahkan dalam cerita aslinya, mereka dikabarkan tiada. Saya menyukai salah satu dialog mereka, terkadang Tuhan mendatangkan seseorang sebagai pengalaman hidup, bukan sebagai teman hidup.

Advertisement

Dalam pengalaman saya, jatuh cinta tak memandang usia. Pernah mengagumi lelaki setahun lebih muda dari saya. Setelah masuk dalam dunianya, ternyata ia luar biasa. Ketua OSIS dan pemain basket. Kombinasi sempurna untuk cerita drama karena masih terlalu muda usia saya dan dia, memutuskan untuk tidak menjalin asmara.

Walaupun kata bersama dan berpisah tak pernah terucap, salahkah saya menyimpan fotonya? Sebuah rahasia, fotonya masih ada dalam galeri saya. Mungkin satu atau dua yang masih tersisa.

Advertisement

Cerita cinta juga mewarnai industri hiburan Indonesia. Sinetron pada khususnya. Saat ini, Ikatan Cinta menjadi sinetron yang terbanyak dibicarakan. Bagaimana tidak, cerita yang berbeda dari sinetron Indonesia lainnya. Penulis tidak segan menonjolkan karakter tokoh-tokohnya. Latar dan segala konflik yang mewarnai lebih bervariasi. Banyak orang dewasa yang jatuh cinta dengan sinetron tersebut. Tak jarang, ditemukan remaja yang juga menyaksikannya. Di keluarga, mungkin hanya saya, perempuan yang tidak menyukainnya. Ibu, tante, bahkan nenek saya sangat menyukai Ikatan Cinta. Pernah suatu ketika, yang lain menonton sinetron tersebut dan tidak sengaja saya tertidur.

Pada situasi saat ini, semakin maraknya demam Korea di Indonesia atau yang biasa disebut hallyu. Banyak rakyat Indonesia, khususnya remaja, yang jatuh cinta dengan gelombang Korea tersebut. Seperti Kpop, aliran musik yang sedang mendunia.

Telah banyak remaja Indonesia yang mengenal Kpop. Musik yang khas, gaya personil yang unik, dan wajah yang menarik dapat mengalihkan perhatian remaja. Seperti BTS, NCT, EXO, Shinee, Blackpink, Twice, Redvelvet, bahkan grup senior seperti Super Junior dan Girls Generation masih menjadi favorit. 

Tidak hanya musiknya, drama Korea mampu menyihir siapa saja yang menontonnya. Bahkan, ibu rumah tangga pun ikut serta. Cerita yang menarik dengan banyaknya plottwice, mampu menggetarkan hati pemirsanya. Aktor dan aktris yang menawan membuatnya tampak berkesan.

Squid Game menjadi drama Korea yang saat ini paling diminati. Serial drama bertema survival ini membuat orang hanyut didalamnya. Alur cerita yang menegangkan. Tentang permainan hidup dan mati kontestan dengan imbalan uang untuk mengubah kehidupan mereka. Drama ini memperlihatkan permasalahan nyata yang ada di Korea Selatan.

Sejujurnya saya terlalu takut untuk menontonnya. Melihat spoiler yang bertebaran penuh dengan kekejaman. Akan tetapi, kembali lagi pada alur cerita yang menjadi pusat perhatiannya. Juga kostum para pemain yang terlihat unik.

Kembali pada hallyu. Banyak rakyat Indonesia yang mengkritik pedas hallyu ini. Dipandangnya telah merusak generasi bangsa dan mulai melunturnya cinta Indonesia. Saya tidak mengelak dengan pernyataan tersebut. Dimana terdapat remaja pada khususnya, yang rela melakukan apapun demi idolanya. Seperti membeli aksesoris atau album yang harganya cukup fantastis. Gaya hidup Korea juga mulai merambat di Indonesia. Mulai cara berpakaian yang terkesan berlebihan dan kurang sopan, sampai makanan yang menjadi kesukaan.

Gelombang Korea tidak selamanya membawa dampak tak sedap. Bahkan banyak hal positif yang kita dapatkan. Telah banyak lembaga di Indonesia yang mengapresiasi kemauan belajar kebudayaan Korea. Seperti kursus bahasa, bahkan universitas dengan program studi sastra Korea. Kita jadi mendapatkan hal baru tentunya.

Seperti diketahui, perkembangan IPTEK di Korea Selatan lebih maju dari Indonesia. Setidaknya, Indonesia lebih termotivasi untuk menyaingi perkembangan IPTEK Korea Selatan. Kita tidak bisa dong, tertutup dari kebudayaan luar. Dengan munculnya gelombang Korea, khususnya drama, pertelevisisan Indonesia berusaha mengemas hal tersebut menjad suatu tontonan yang menarik. Misalnya beberapa saat lalu, NetTv bekerjasama dengan SBS, salah satu stasiun tv terbesar di Korea Selatan. Mereka membuat acara ragam berlatar Korea dengan pewara orang Indonesia juga Korea. Bintang tamunya pun ada penyanyi idola Korea.

Ada juga Dita Karang, penyanyi asal Indonesia yang mulai merintis karirnya lewat girl grup Korea. Dita menjadi kebanggaan Indonesia, karena ia berhasil menembus tembok industri hiburan Korea Selatan yang terkenal sangat ketat.

Tidak semua hal berbau hallyu menunjukkan lunturnya cinta tanah air. Terkadang dapat menjadi hal kebanggan seseorang. Kepribadian dan tolak ukur hiburan yang berbeda menjadi alasannya. Saling menghargai justru sangat mencerminkan budaya cinta tanah air. Kalian tim mana?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa