Rasanya Menjadi Anak Bungsu, yang Katanya Satu-Satunya Harapan Terakhir dalam Keluarga

menjadi anak bungsu

Sebagian orang berpikir bahwa anak terakhir atau bungsu pasti merasakan kasih sayang lebih dari kakak-kakaknya dan juga dimanja karna anak paling kecil. Kata orang, mempunyai kakak merupakan hal yang menyenangkan karena tidak perlu mengalah untuk kakaknya. Persepsi-persepsi orang yang selalu menganggap bahwa anak paling akhir adalah yang paling menyenangkan.

Advertisement

Padahal tidak semua anak bungsu dimanja, tidak semua merasakan kasih sayang yang lebih. Anak bungsu mempunyai sisi yang tidak mengenakan juga karena mereka harapan terakhir keluarga. Terkadang anak bungsu harus membawa beban yang berat, mereka seakan dipaksa harus melebihi kakak-kakaknya. Kakak sukses adik pun harus lebih sukses, atau jika kakak gagal adik pun menjadi harapan terakhir keluarga untuk memberi kesuksesan.

Tidak hanya sebuah beban untuk lebih unggul dari kakak-kakaknya, seorang anak bungsu mempunyai ketakutan. Jika orang tua telah pensiun dan mereka masih harus bersekolah atau kuliah, mereka bingung harus mendahulukan pendidikan atau ekonomi. Mereka bingung harus bertumpu pada siapa karena kakak-kakaknya mungkin sebagian sudah menikah dan mengurus keluarganya sendiri. Anak bungsu harus bepiikir bagaimana bisa mendapat uang untuk tetap melanjutkan pendidikan di tengah kenyataan bahwa orang tua telah pensiun.

Saat umur bertambah dan kebutuhan semakin banyak, sementara uang orang tua sudah tak sebanyak saat kakak masih seumurannya, anak bungsu harus belajar menghemat dan bekerja setidaknya untuk memenuhi kebutuhan dia saat ini.

Advertisement

Belum lagi pemikiran orang tua kalau anak terakhir selalu menjadi anak yang paling kecil, tidak tahu apa-apa dan akan selalu dianggap kecil karena umurnya paling muda. Jika mengeluarkan pendapat terkadang tidak ditanggapi karena dianggap belum dewasa. Selalu yang paling dicari di rumah karena masih kecil dan tidak seharusnya keluar rumah terlalu lama.

Anak bungsu juga ahli menyembunyikan perasaan. Mereka takut menyusahkan kakaknya atau orang tua jika mereka mengungkapkan perasaan atau keinginan mereka. Mereka mempunyai mimpi sendiri yang ingin dicapai, tetapi terkadang harus kandas karena tidak sesuai harapan orang tua dan harus mengikuti jejak kakaknya. Mereka lebih banyak diam dan hanya memendam, karena terkadang opini atau perasaan dan anggapan mereka tidak dipedulikan.

Advertisement

Kembali lagi, terkadang anak bungsu menjadi tulang punggung ketika orang tuanya sudah semakin tua dan tidak mampu bekerja atau telah pensiun. Mereka harus menghidupi dirinya dan orang tuanya karena kakak-kakaknya telah memiliki keluarga sendiri yang harus mereka urus.

Pun merasa ketakutan jika orang tua pergi meninggalkan dunia ketika mereka belum menikah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

une femme libre

CLOSE