Sebagian orang tua merasa sedih, putus asa, malu bahkan berpikir bahwa Tuhan itu tidak adil jika mereka mempunyai anak yang idiot atau anak yang memilki keterbatasan. Karena menyulitkan dalam beraktivitas dan sulit diterima di sekolah umum, meskipun diterima mungkin anak tersebut akan menjadi bahan olok-olokan di sekolah karena berbeda dengan anak-anak normal lainnya.
Dilansir dari detikhealth Standar IQ normal menurut skala stanford-binet adalah kisaran 85-115. Hanya 1% saja populasi di dunia yang memiliki IQ tertinggi yaitu diatas 135, separuh 25% populasi di dunia memiliki IQ  rata-rata kisaran 90-110 dan 25% populasi di dunia yang mempunyai IQ dibawahnya. Banyak orang  menjuluki  anak yang memiliki nilai IQ sangat rendah 70 kebawah dengan sebutan Idiot. Dilansir dari hamil.co.id pengertian idiot sendiri adalah kondisi keterlambatan seseorang dalam menangkap respon baik secara motorik, kognitif, sosial, dan bahasa.
Kata idiot sebenarnya tidak lagi digunakan pada istilah medis melainkan sudah menggunakan kata  kondisi keterbelakangan mental atau retardasi mental. Penyebab dari idiot ini meliputi, down syndrome, fragile X syndrome dan rett syndrome. Nah, walaupun memiliki keterbatasan, ketauhilah bahwa dibalik itu semua anak tersebut mempunyai keunggulan yang luar biasa tanpa kita sadari.
Keunggulan tersebut bisa berupa, seni, olahraga atau jago dalam bidang matematika dan lain sebagainya. Banyak anak idiot yang sukses, dia merasa keterbatasannya itu bukan menjadi suatu penghalang bahkan mereka lebih mempercayai bahwa keterbatasannya tersebut adalah anungrah dari Tuhan.
Dapat dilihat bahwa diluar sana banyak yang bisa kita jadikan motivasi untuk mereka yang mengalami keterbatasan, seperti Stephanie Handojo yang memiliki segudang prestasi. Prestasinya tersebut bukan hanya tingkat nasional saja melainkan dia sudah mencatatkan namanya dikencah internasional.
Kemudian Raviera Novitasari yang mempunyai prestasi tingkat internasional mendapatkan mendali perunggu cabang olahraga renang 100 meter gaya dada di Canberra, Ausralia pada tahun 2008. Selain itu ada Samuel Santoso yang memperoleh penghargaan dari MURI sebagai pelukis penyandang down syndrome yang pertama menggelar 50 karya lukisan dalam pameran lukisannya.
Selanjutnya ada Michael Rosihan Yacub yang berhasil meraih rekor MURI yang bertanding cabang olahraga pegolf, dia adalah termasuk pegolf muda yang memilki down syndrome bertanding melawan pegolf normal, padahal nilai IQ-nya rendah yaitu 35. Dan masih banyak lagi anak-anak yang mengalami keterbatasan yang sukses dibidangnya masing-masing dan bisa kita jadikan dorongan untuk motivasi pada anak yang memiliki keterbatasan.
Bisa kita tarik kesimpulan bahwa keterbatasan bukanlah berarti akhir dari dunia anak dan para orang tua jangan malu dan kecewa mempunyai anak yang memiliki keterbatasan. Â Peran orang tua sangatlah penting untuk mengembangkan potensi yang ada didalam anak, berikan dukungan pada anak agar anak tersebut tidak merasa putus asa.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”