Anak Seorang Petani Kok Jadi Mahasiswa Pertanian, Berikut Ini Jawaban yang Harus Diungkap Mahasiswa

Sejak saya jadi mahasiswa baru hingga semester dua di Fakultas Pertanian ini, banyak sekali perkataan yang keluar dari mulut ke mulut untuk meremehkan saya perihal saya masuk di Fakultas Pertanian. Mungkin bukan hanya saya yang sering merasakan hal ini, mahasiswa lain pasti juga merasakan hal yang sama. Banyak orang diluar sana yang beranggapan bahwa masuk di Fakultas Pertanian itu nggak ada gunanya.

Advertisement

Lebih parahnya lagi ada orang yang beranggapan daripada kuliah di pertanian mending nggak kuliah langsung aja terjun ke sawah buat jadi seorang petani. Terlebih parahnya lagi, ada orang yang beranggapan bahwa orang tua sudah jadi petani kok mau ikut jadi petani juga. Tidak dapat dipungkiri lagi jika stigma-stigma yang keluar dari mulut ke mulut itu dapat membuat tekanan bagi sebagian mahasiswa Fakultas Pertanian.

Namun, sebenarnya banyak juga mahasiswa yang memilih masuk Fakultas Pertanian bukan dari lubuk hati yang paling dalam. Mereka memilih Fakultas Pertanian karena sudah tidak ada lagi pilihan lain. Mayoritas dari mereka juga beranggapan masuk ke Fakultas Pertanian untuk cari aman dari pada nganggur nggak kuliah. Selain itu, ada juga mahasiswa Fakultas Pertanian yang hanya singgah untuk mengisi waktu luangnya saja sambil menunggu pembukaan pendaftaran mahasiswa baru.

Kembali lagi ke pembahasan utama. Saya sebagai anak dari seorang petani yang saat ini menjadi mahasiswa pertanian salah satu universitas di Surakarta merasa tersudut saat diremehkan berkali-kali. Saya sebagai mahasiswa pertanian yang selalu diremehkan terkait hal tersebut ingin membantu mahasiswa di luar sana yang merasakan hal yang sama dengan saya. Kalian pasti tau kan rasanya gimana kalau ada orang yang ngeremehin kita. Pastinya sii sakit hati ya.

Advertisement

Masuk pertanian mau jadi petani?

Mas, mbak. Bapak, ibu. Saudara-saudaraku sekalian. Panjenengan harusnya survei terlebih dahulu biar tau kegiatan mahasiswa di Fakultas Pertanian tuh apa aja dan ngapain aja hehe. Pekerjaan di sektor pertanian itu nggak hanya tanam menanam di sawah loh. Pekerjaan sektor pertanian tuh dimulai dari hulu sampai hilir. Mayoritas Fakultas Pertanian ini mencakup semua kegiatan pertanian yang berhubungan dengan pekerjaan dari hulu sampai hilir.

Advertisement

Mayoritas Fakultas pertanian ini terdiri dari berbagai prodi atau jurusan, nah setiap jurusan ini memiliki kegiatan serta tujuan yang berbeda-beda dalam pelaksanaan kuliahnya. Jurusan dalam Fakultas Pertanian ada bermacam-macam mulai dari prodi Agribisnis, Ilmu Tanah, Agroteknologi, Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, dan lain sebagainya. Adanya berbagai jurusan di Fakultas Pertanian tersebut menjadikan Fakultas Pertanian memiliki prospek kerja yang luas. Inget ini ya semuanya, masuk Fakultas Pertanian prospek kerjanya nggak hanya menjadi seorang petani yang bekerja di sawah.

Anak seorang petani kok malah masuk pertanian?

Kalau ada seseorang yang tiba-tiba ditengah pembicaraan membahas terkait hal tersebut gimana perasaan kalian?. Mayoritas jawabannya si pasti sakit hati, mangkel, mood langsung hilang dan lain sebagainya yakan gaiss. Kalau iya berarti kita merasakan hal yang sama hehehe. Tapi tenang gaiss, kita sebagai mahasiswa pertanian harus menunjukkan bahwa masuk pertanian tuh ujung-ujungnya nggak selalu jadi seorang petani yang bekerja di sawah kok.

Menjadi seorang anak pasti ingin membuat bangga orang tuanya, dan mereka pasti memiliki rencana-rencana tersendiri untuk membuat bangga serta membahagiakan orang tuanya. Sama halnya dengan anak seorang petani, nggak semua anak seorang petani tuh ingin jadi seorang petani juga. Pasti terdapat banyak alasan anak seorang petani menjadi mahasiswa pertanian selain menjadi petani seperti orang tuanya. Karena sejauh ini lulusan mahasiswa pertanian tidak semuanya menjadi seorang petani yang bekerja di sawah.

Kebanyakan orang yang mempunyai stigma bahwa mahasiswa pertanian nanti kalau udah lulus pasti jadi seorang petani, itu tuh pasti mereka nggak tau lebih dalam terkait kegiatan mahasiswa pertanian. Asal mereka tau aja kita jadi seorang mahasiswa pertanian tuh ngga hanya belajar menanam dan mencangkul seperti seorang petani pada umumnya. Kita mahasiswa pertanian di perkuliahan mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan sektor pertanian mulai dari jenis tanaman, jenis buah, jenis hama dan penyakit beserta cara pengendaliannya, teknik komunikasi dengan petani, dan lain sebagainya.

Kita sebagai mahasiswa juga dituntut untuk terus membantu para petani dalam kegiatan bertaninya, hal tersebut kita lakukan agar para petani bisa mendapat hasil atau output sesuai dengan yang diinginkan petani tersebut. Hasil dari produksi para petani yang sesuai ini juga akan membantu negara untuk menghindari krisis pangan.

Nah sekarang udah tau kan ya, nggak semua tujuan mahasiswa masuk pertanian hanya ingin jadi petani nantinya. Oleh karena itu, berhentilah merendahkan mahasiswa pertanian wahai saudara-saudaraku. Terlebih lagi untuk anak seorang petani yang menjadi mahasiswa pertanian dengan tujuan mereka untuk membuat bangga serta membahagiakan orang tuanya. Sampai kapanpun semua manusia akan membutuhkan sektor pertanian. Sumber untuk bertahan hidup manusia aja kebanyakan dari sektor pertanian.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis