Anak Tengah Sebagai Penengah antara Anak Pertama dan Terakhir

Pernah tidak sih merasa kalau posisi kita di keluarga itu kurang menyenangkan? Seperti menjadi kakak atau adik itu lebih menyenangkan karena mendapat perhatian lebih dari orang tua. Sedangkan anak tengah tidak terlalu diperhatikan kehadirannya, bahkan untuk ditanya apa keinginannya saja sangat jarang. Anak terakhir atau anak pertama yang selalu didahulukan, sebagai anak tengah hanya menerima apa yang ada saja. Ingin barang baru tapi kakak punya, ya pakai saja yang kakak punya. Mau makanan tapi adik juga suka makanan itu pasti adik yang didahulukan dengan dalih ‘yang tua yang mengalah’.

Advertisement

Banyak orang yang mengatakan jika jadi anak pertama itu berat karena harus menjadi menjadi andalan keluarga, panutan adik-adiknya, atau sebagai pembuka jalan masa depan adik-adiknya. Akan tetapi tidak semua anak pertama harus mengemban tanggung jawab seperti itu, terkadang ada juga keluarga yang mengutamakan anak pertama. Anak pertama dibiarkan mencari apa yang mereka mau tanpa terbebani, dan tanggung jawab itu beralih kepada anak kedua. Harus bisa menutupi kekurangan anak pertama.

Banyak juga yang mengatakan lahir sebagai anak terakhir tidak menyenangkan karena harus menjadi lebih dari kakak-kakaknya, atau dibandingkan dengan kakaknya. Padahal disisi lain pasti anak terakhir juga sering di periotaskan untuk banyak hal. Misalkan makanan, jika si bungsu ingin makanan itu maka kakak-kakaknya harus mengalah. Jika si bungsu sakit, kakak-kakaknya yang harus menjaga jika ibu tidak dirumah. Bahkan ada juga yang mengatakan kalau menjadi anak terakhir itu harus merasakan habisnya masa kejayaan orangtua.

Padahal ketika masih kecil anak tengah juga tidak semenyenangkan anak pertama yang pernah merasakan sebagai anak satu-satunya yang selalu dituruti apapun permintaannya. Atau semenyenangkan anak terakhir yang selalu diperitaskan karena masih kecil dan selalu dijaga dengan sangat hati-hati. Anak tengah selalu menjadi penggati saat anak pertama tak mau menjalankan tugasnya dan sang adik yang masih ‘kecil’. Mendapat tuntutan untuk lebih dari anak pertama dan bisa menjadi panutan anak terakhir. Menjadi pelengkap antara anak pertama dan anak terakhir, bahkan tidak jarang harus selalu mengalah atau menjadi penengah diantara keduanya.

Advertisement

Bahkan tak jarang anak tengah yang memilih untuk sering pergi keluar bersama teman karena merasa kurang nyaman di rumah yang berakhir mendapat perkataan kamu kok pergi-pergi terus sih, itu lho jagain adikmu kan kamu tau kakakmu lagi nggak di rumah.

Intinya sebenarnya entah itu anak pertama, anak tengah, atau anak terakhir selalu ada poin plus minusnya. Hanya bagaimana cara memandangnya dan cara menyikapinya. Dan setiap orangtua juga pasti tidak ingin membandingkan anak satu dengan yang lainnya.

Jadi, semangat untuk kamu dan jangan lupa doakan orangtua dan keluarga agar selalu sehat dan sukses.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa S-1 Pendidikan Kimia UNS