Apa Jadinya Jika Aku Bisa Mengulang Hidupku?

Jika saja dikehidupan ini hidup bisa di 'undo' layaknya tombol pada komputer. Atau, andai saja aku punya doraemon yang bisa meminjamkan pintu kemana saja, pasti aku sudah kembali ke masa lalu dan memperbaiki semuanya.

Kalau saja aku yang dulu mempunyai pikiran yang sama dengan aku yang saat ini, mungkin hidupku tidak akan terlalu buruk kan? Bukankah menyenangkan jika kita sudah tahu apa yang harus dilakukan? Layaknya punya kunci jawaban untuk soal ujian, hehe.

Tapi, semua orang pasti punya penyesalan. Semua orang juga pernah berbuat salah. Semua manusia di bumi ini pastinya pernah melangkah kearah yang salah. 

Lalu berpikir, Ah, seandainya dulu aku nggak melakukan hal itu. atau Ah coba saja dulu aku pilih A. begitulah manusia, penuh dengan penyesalan dan suka menyalahkan keadaan.

Wajar saja, kita semua juga hidup untuk pertama kalinya. Pertama kali jadi murid sekolah, pertama kali jadi pekerja kantoran, pertama kali jadi Ibu melahirkan, pertama kali jadi Ayah, dan lainnya. Jadi, wajar saja jika kita pernah berbuat salah. Yang tidak wajar adalah ketika kita tahu itu salah tapi tidak memperbaikinya.

Bagaimana kalau tak bisa diperbaiki? Kalau saja bisa kembali ke masa lalu, pasti akan ku perbaiki semuanya, ujar salah satu dari kalian.

Masalahnya, hal-hal seperti kembali ke masa lalu itu adalah sesuatu yang mustahil. Biarkan penyesalan menjadi pembelajaran buat diri kita, agar kita bisa terus berkembang.

Memperbaiki diri itu bukan berarti harus mengulang waktu. Yang dulu terjadi mungkin memang harus terjadi. Yang menghilang memang harus hilang. Entah hilang untuk sementara ataupun selamanya. Bisa kembali dalam wujud yang sama, bisa juga diganti oleh yang lebih baik. 

Apa yang sudah lalu akan jadi kenangan dan tak mungkin bisa terulang. Bagaikan jarum jam yang terus bergerak maju tanpa mengeluh lelah, seperti itulah kehidupan.

Yang berlalu jangan hanya dijadikan penyesalan, tapi juga pelajaran. Agar kita tahu apa yang harus dihindari dikemudian hari. Berterima kasihlah pada masa yang pahit, sebab itu mengenalkanmu pada cara untuk bekerja keras dan bersyukur.

Biarkan saja yang sudah berlalu. Semakin kamu membawanya, semakin berat pula langkahmu untuk ke depan.

Yang bisa kita lakukan adalah terus memperbaiki diri, bukan diam meratapi apa yang sudah terjadi. 

Karena perubahan merupakan sebuah tanda bahwa diri kita berkembang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bagiku, menulis adalah cara untuk mengungkapkan apa yang tidak bisa diucapkan oleh lisan.