Apa sih People Pleaser Itu? Apakah Kamu Termasuk People Pleaser?

pahami apa itu people pleaser dan kenali cirinya

People pleaser adalah sebutan bagi seseorang yang selalu berusaha untuk menyenangkan orang-orang di sekitarnya. Seorang people pleaser akan memiliki kecenderungan untuk melakukan apa pun yang disenagi oleh orang lain, agar orang lain tidak kecewa terhadapnya. People pleaser adalah kebiasaan atau perilaku yang masih umum ditemukan di masyarakat Indonesia. Seorang Psikolog Klinis Dewasa dan Remaja, Jennyfer, M. Psi., Psikolog, menjelaskan apa itu pengertian people pleaser dan penyebab sulitnya menolak permintaan orang lain. Sebenarnya sikap people pleaser itu menjadi masalah karena akan berpengaruh pada kesehatan mental jika dilakukan terus menerus dan dalam jangka waktu lama. People pleaser ini dapat terjadi ke siapa saja, baik pada anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan bisa terjadi pada lansia.

Advertisement

Dalam jurnal People-Pleasing and Approval Seeking Oleh Doreen Virtue, Ph.D. Yang membahas tentang bagaimana seseorang yang melakukan tindakan people pleaser itu selalu mencoba untuk mencegah orang lain agar tidak marah dan menjauhi mereka tetapi mereka melakukannya dengan cara yang salah, yaitu dengan cara membohongi diri mereka sendiri atau berpura-pura menjadi orang lain. Tindakan ini tidak akan pernah berhasil dan akan sangat amat melelahkan jika menjadi orang lain atau berpura-pura demi orang lain.

Selain selalu mengatakan ya atas apa yang diingakan oleh orang lain, people pleaser juga memiliki ciri-ciri lainnya yaitu: selalu merendahkan diri sendiri, selalu setuju dengan pendapat orang lain dan mengabaikan pendapat pribadi agar tidak terjadi perdebatan, merasa selalu bertanggung jawab atas perasaan orang lain, Sering meminta maaf atas hal-hal yang sebenarnya tak perlu, Selalu menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi, Sering tidak memiliki banyak waktu untuk diri sendiri, Selalu merasa takut jika ada orang yang marah, sering membutuhkan pujian agar merasa berharga. tidak pernah pengakui perasaan sendiri baik itu saat sedih atau marah, Selalu mau membantu orang lain, tapi sungkan menerima bantuan.

Manusia merupakan makhluk sosial sehingga dalam kehidupannya manusia membutuhkan orang lain di setiap kehidupan mereka, bukan hanya menemani satu sama lain, mereka dapat membantu dan menolong kita disaat kita berada dalam kesulitan. Namun terkadang kondisi tersebut disalah artikan karena beberapa orang yang terlalu lebih mementingkan kebahagiaan orang lain dibandingkan dengan dirinya sendiri, sebagian orang menganggap ini wajar, tetapi ketika seseorang tersebut terlalu mementingkan kebahagiaan orang lain dengan menyakiti dirinya sendiri maka bisa jadi orang tersebut memiliki gangguan mental dan akan berujung sebagai orang yang tidak memiliki pendirian dan jati diri, menurut Dr. W.A. Gerungan, Dipl. Psych.

Advertisement

Sekilas people pleaser memang terdengar positif, namun jika seseorang terus menerus bersifat seperti ini membuat seseorang tersebut menjadi lebih rendah di bandingkan orang orang di sekitarnya, People pleaser juga sering sekali mengorbankan perasaannya, demi kesenangan orang lain, karena sebenarnya ia juga merasa berat hati dan tidak nyaman ketika banyak dimintai pertolongan oleh orang lain. Biasanya people pleaser sering sekali dilimpahkan tugas oleh orang disekitarnya, meski terkadang orang lain tidak bermaksud untuk memanfaatkannya, people pleaser lama kelamaan akan merasa lelah dan jenuh karena merasa dirinya terlalu banyak dimanfaatkan dan selalu mengorbankan perasaannya.

Jika seorang people pleaser hidup disekitar orang yang memiliki sifat manipulatif, ia akan beresiko mengalami pelecehan dan penipuan, dikarenakan pola hidupnya yang terlalu banyak menguras tenaga dan memendam perasaan, ia juga akan lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan baik mental maupun fisik. Dampak dari seorang people pleaser bisa memendam rasa benci bahkan bisa menjadi frustrasi. Tidak hanya dirinya yang akan merasa frustasi, keluarga maupun orang terdekat people pleaser juga akan merasa frustrasi dan kesal melihat tingkah lakunya yang pada akhirnya mau saja dimanfaatkan orang lain.

Di balik perilaku seseorang, pasti ada faktor-faktor yang mendorongnya untuk berperilaku tersebut. Begitu pula pada people pleaser, terdapat faktor-faktor yang membuat seseorang menjadi people pleaser, yaitu keyakinan diri dan pola asuh parenting. Keyakinan diri untuk disukai semua orang menjadikan seseorang menjadi people pleaser. Pola parenting yang sering tidak dapat memaafkan kesalahan dan tidak menerima pendapat anak dapat membentuk anak menjadi people pleaser. Anak menjadi orang yang selalu ingin diterima dengan cara menjadi apa yang orang lain harapkan. Salah satu penyebab utamanya adalah kesalahan pada cara didik orang tua yang terlalu kaku dan fokus kepada hasil pekerjaan anak saja. Oleh karena itu, pencegahan dilakukan dengan mengubah cara mendidik orang tua terhadap anak.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE