Apa yang Sebenarnya yang Tengah Kamu Harapkan Begitu Besar, Cita-Cita atau Target Masa Depan?

Jika di usiamu yang hampir memasuki 25 tahun, ada seorang temanmu yang bertanya apakah cita-citamu? Maka apa jawabanmu?

Kebanyakan saat sudah memasuki usia 25 tahun, kita bukan lagi menginginkan sebuah cita-cita yang selalu kita ucapkan ketika masih sekolah dasar dulu. Namun saat ini, kita berharap segala target dan pencapaian yang sering kita sebut dengan mimpi atau dream tercapai.

Advertisement

Semakin bertambah usia dan pemikiran kita maka semakin bertambah suatu pencapaian atau keinginan kita. Jika saat belia dulu dengan berhasil mendapatkan eskrim sebagai bayaran atas bantuan yang kita berikan pada ibu sudah membuat kita bahagia. Maka sekarang bila mendapatkan es krim itu hal yang biasa bagi kita.

Justru saat mendapatkan sesuatu barang yang diidamkan hasil dari jerih payah kita bekerja atau menabung itu yang membuat kita bahagia sekarang ini. Atau keberhasilan kita dalam bekerja misalnya saat berhasil mendapatkan posisi karier yang idamkan dan kenaikan gaji atau lainnya.

Manusia terus bertumbuh dan akal pikiran terus bertambah. Kita bukan lagi pusing hanya karena teman bermain memusuhi kita karena kita banyak memenangkan permainan namun masalah yang ada saat ini lebih besar lagi. Maka pikiran kita mengenai target yang ingin dicapai juga bertambah besar.

Advertisement

Persaingan saat ini bukan lagi persaingan siapa yang paling banyak memiliki kertas binder warna-warni namun siapa yang berhasil melakukan pembuktian atas kemampuan. Di bidang apapun kita bekerja atau berada saat ini, persaingan akan terus ada dan akan selalu ada. Sekarang pilihan kembali pada kita, ikut bersaing atau siap tertinggal.  

Saat sekolah dasar jika ada yang bertanya padaku apa cita-citamu? Maka aku akan menjawab “Aku ingin jadi dokter”. Namun profesi apa yang aku jalani sekarang? Jauh dari kata dokter. Kita seseorang memutuskan mengubah cita-citanya bukan tanpa alasan. Setiap kita berhak untuk mengubah cita-cita dan pencapaian kita di masa depan meski tak semua orang akan setuju dengan pilihan kita. Maka selanjutnya tugas kita untuk menjelaskan alasan di balik cita-cita kamu saat ini. Apa kamu menyesal? Jangan pernah menyesal dengan pilihan yang kamu ambil jika kamu memang telah berpikir matang. Jika kamu menyesal tandanya kamu tidak siap atas langkah atau jalan yang kamu ambil sendiri.

Advertisement

Mungkin hal inilah yang baru kita sadari saat ini, cita-cita bukan hanya dokter, tentara, guru seperti halnya jawaban kita saat kecil dulu. Pernahkah terpikir olehmu ada pekerjaan konten creator? Youtuber Atau bahkan penulis caption. Semua itu menghasilkan uang yang lebih besar dibandingkan cita-cita kita dulu. Satu pemikiran yang mungkin bisa kita tanamkan dalam pikiran kita, bahwa cita-cita bukan hanya suatu profesi dan menghasilkan berapa banyak uang. Namun mulailah menanamkan bahwa cita-cita itu adalah sesuatu yang akan kita jalani di masa depan entah itu akan menghasilkan uang banyak atau tidak namun kita akan berguna untuk semua orang.

Apakah yang sudah berusia 25 tidak bisa punya cita-cita? Jawabannya tentu bisa. Sekarang bukanlah saatnya untuk pembuktian cita-cita semata, namun sekarang adalah saatnya pembuktian atas target yang telah kamu pilih.  

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An introvert with one billion dreams

CLOSE