Baru-baru ini ramai perbincangan mengenai kawasan Taman Nasional Komodo. Kabarnya, beberapa waktu yang lalu di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur telah terjadi kebakaran pada Padang Savanna seluas 10 hektare, dan hingga saat ini masih belum tahu penyebab dari kebakaran tersebut.Â
Meskipun ada yang memperkirakan kebakaran terjadi karena musim kemarau, sehingga mengakibatkan Padang Savanna pada kawasan ini mudah terbakar, namun saya rasa itu tidak bisa dijadikan asumsi yang valid. Bisa saja hal lain telah terjadi sebelum adanya kebakaran di lahan ini. Oleh karena itu, mungkinkah Pulau Komodo ini memang murni kebakaran lahan atau bisa saja hal ini memang sengaja dibakar?Â
Saya teringat tentang berita dari media beberapa waktu yang lalu, saat UNESCO memberikan peringatan kepada Indonesia untuk tidak melanjutkan pembangunan di kawasan lindung Pulau Komodo. Sejatinya, Kawasan Taman Nasional Komodo ini merupakan salah satu kepulauan yang termasuk dalam situs warisan dunia UNESCO. Sehingga tidak heran jika pemerintah berencana akan melakukan pembangunan di tempat ini untuk menarik wisatawan mancanegara mengunjungi Pulau unik, Pulau Komodo. Kemudian juga kawasan ini akan dikelola untuk pariwisata dengan konsep mirip seperti Jurassic Park yang akan selesai pada 2023 mendatang.Â
Sebagaimana UNESCO yang menentang dan telah memberikan peringatan kepada Indonesia untuk tidak melanjutkan proyek ini, dikarenakan khawatir akan memberikan dampak pada kerusakan lingkungan dan mengancam kelestarian habitat alami Komodo. Namun sepertinya protes dari UNESCO tidak akan memengaruhi apapun. Proyek pembangunan akan terus dilaksanakan. Semenjak januari 2021, pembangunan sudah dimulai dan diawali di Pulau Rinca, yang termasuk dalam Kawasan Taman Nasional Komodo.Â
Saya pernah berpikir apakah kebakaran lahan yang sedang terjadi baru-baru ini ada keterkaitanya dengan peringatan dari UNESCO untuk menghentikan pembangunan? atau mungkin ada keterkaitanya pula dengan protes masyarakat terhadap rencana pembangunan yang akan mengancam tempat tinggal mereka? Yang jelas, menurut saya kebakaran lahan ini mungkin ada campur tangan manusia atau bahkan sebuah peringatan bagi yang berani menolak dan memprotes jalanya pembangunan, sehingga seolah-olah mengisyaratkan bahwasanya pembangunan akan terus dilanjutkan.Â
Meskipun Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan akan mempertimbangkan kembali terkait pembangunan ini, namun saya yakin hal ini hanya sekadar menunda waktu pembangunan saja, dan nantinya akan tetap dilanjutkan. Sandiaga juga menyebut bahwa surat peringatan dari UNESCO tidak akan memengaruhi apapun mengenai rencana pemerintah untuk membangun Kawasan wisata Jurassic Park di Pulau Komodo.Â
Apa yang terjadi jika proyek pembangunan di Pulau Komodo ini terus di lanjutkan? Tentu saja pada pembangunan proyek ini akan merusak habitat alami Komodo, Mengancam kelestarian ekosistem, dan mengancam kehidupan warga yang tinggal di sekitar pembangunan.
Saya sangat berharap pemerintah untuk bisa mengehentikan proyek pembangunan di Pulau Komodo ini, demi menjaga keaslian habitat alami dengan tidak mengubah dengan bangunan bangunan besar yang akan mengancam keberlangsungan hewan langka ini. Semestinya, kita dapat hidup berdampingan, namun bukan berarti harus mengubah habitat mereka. (Lilis Mufarida / Mahasiswi Sastra Inggris – UIN Maulana Malik Ibrahim Malang)
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”