Ayo Kenali Pelecehan Verbal Sedini Mungkin untuk MenghindariI Hal yang Tidak Diinginkan Terjadi

Setidaknya publik mulai mengenal bentuk dan jenis pelecehan verbal ini sehingga mampu meraih hak asasi dari setiap individu

Pelecehan di Indonesia sudah semakin banyak terjadi. Mengapa begitu? Banyak kasus pelecehan yang sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib tetapi hasilnya tidak membuat si pelaku menyesal dengan apa yang sudah dilakukannya. Pelecehan di sini termasuk pelecehan seksual, verbal, dan non verbal. Artikel kali ini akan membahas tentang pelecehan yang bersifat verbal.

Advertisement

Pelecehan verbal merupakan ucapan yang dengan sengaja dimaksudkan untuk melecehkan seseorang. Kebanyakan korban tidak merasakan langsung karena tidak adanya kontak fisik. Tetapi perlu diketahui bahwa perlakuan ini  mampu menurunkan dan melukai harga diri seseorang apalagi kalau sudah sudah berhubungan dengan bentuk tubuh. Pelecehan ini tidak kenal usia. Siapa saja dapat menjadi korban mulai dari anak-anak sampai dewasa. Biasanya, kejadian ini lebih banyak dirasakan oleh perempuan. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa pria juga mengalami pelecehan ini. Korban bisa jadi adalah lawan jenis dari pelaku pelecehan ataupun berjenis kelamin yang sama.

Pelecehan yang bersifat sebatas ucapan ini mampu berujung kearah pelecehan bentuk kontak fisik di mana seseorang yang menjadi korban ini akan menganggap sebagai candaan semata sehingga mengundang si pelaku untuk melakukan hal yang lebih buruk lagi. Bentuk pelecehan verbal ini dapat berupa siulan, menggoda, bercanda, berkomentar atau menanyakan hal yang bersifat seksual yang membuat lawan bicara menjadi tidak nyaman termasuk berkomentar seksual dari cara berpakaian dan bentuk tubuh baik secara langsung maupun dalam bentuk teks di dunia cyber (digital).

Advertisement

Anindya Restuviani, Co-Director Hollaback! Jakarta, komunitas melawan pelecehan mengungkapkan bahwa parameter pelecehan dapat terjadi karena ada relasi kuasa antara pelaku dan target, relasi kuasa merasa berhak melakukan. Terjadi pelecehan ketika kita merasa tidak nyaman, contohnya ketika dijalan pria melakukan catcall bilang “hai cantik”. Ada beberapa orang yang merasa itu sebuah pujian, adapula yang merasa pelecehan karena tidak nyaman. Jadi itu semua tergantung dari nyaman atau tidak nyamannya korban.

Di era sekarang ini, kebebasan berpendapat mendorong masyarakat untuk tidak tinggal diam saja jika ada tindakan pelecehan ini. Walaupun belum berani sepenuhnya, setidaknya publik mulai mengenal bentuk dan jenis pelecehan verbal ini sehingga mampu meraih hak asasi dari setiap individu. Solusi yang dapat diambil adalah hindari teman ataupun kerabat yang suka bergurau tentang seks dan tunjukkan rasa tidak nyaman apabila orang terdekat mulai menyinggung hal yang berbau negatif. Hal ini perlu dihindari sedini mungkin untuk menjauhkan diri kita dari hal yang tidak diinginkan. Selain itu, berbicaralah bahwa kamu mengalami pelecehan verbal maupun non verbal. Berbicara dapat membantu dalam menemukan dukungan dan juga melindungi orang lain agar tidak menjadi korban selanjutnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE