Bagaimana Cara Mengatasi Perubahan Iklim dengan Efisien?

Saat ini bumi sedang berada dalam kondisi yang kurang baik. Aktivitas manusia seringkali menjadi alasan kenapa bumi menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Ini merupakan kondisi yang sangat genting apabila manusia terus menerus melakukan kebiasaan yang memperburuk kondisi bumi. Dimulai dari lapisan ozon yang semakin menipis, mendorong adanya perubahan iklim di bumi lebih ekstrim. Lalu apa akibat dari perubahan iklim?

Advertisement

Perubahan iklim ini mengakibatkan menurunnya kualitas dan kuantitas air, perubahan habitat, punahnya spesies, kualitas dan kuantitas hutan menurun, meningkatnya gas rumah kaca karena defroitasi, kasus kanker kulit, katarak dan penurunan daya tahan tubuh, berkurangnya area pertanian, menurunnya produktivitas pertanian, serta tenggelamnya daerah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Untuk mengurangi akibat-akibat yang terjadi karena perubahan iklim, tindakan yang mendukung pengurangan resiko tersebut sangatlah banyak, seperti pengurangan penggunaan sampah plastik, menghemat penggunaan air, penanaman kembali tanaman hijau dsb. Namun ada salah satu cara yang sangat efisien adalah menjadi seorang vegan.

Veganisme adalah sebuah filosofi dan gaya hidup yang peduli dan mempraktikkan kehidupan tanpa segala bentuk eksploitasi hewan, baik itu penolakan untuk mengonsumsi hewan untuk makanan, pakaian, serta penolakan uji coba pada hewan. Orang-orang yang mempraktikkan gaya hidup Veganisme disebut dengan Vegan.

Advertisement

Lalu apa perbedaan vegan dengan vegetarian? Seorang vegetarian tidak mengkonsumsi makanan seperti daging (sapi, babi, dan sebagainya) unggas (ayam, kalkun dan sebagainya) ikan dan kerang, serangga, gelatin, stok atau lemak yang berasal dari akibat menyembelih hewan. namun, banyak vegetarian yang masih mengonsumsi produk sampingan yang didapat tanpa harus membunuh hewan. seperti: telur, susu dan olahannya (keju dan yoghurt),madu.

Seorang vegan kurang lebih masih sama seperti vegetarian karena menganut gaya hidup sehat. Namun, vegan dapat dikatakan merupakan bentuk dari vegetarian yang paling ketat. Vegan sekarang ini didefinisikan oleh Vegan Society sebagai gaya hidup yang sebisa mungkin menghindari semua bentuk eksploitasi dan kekejaman pada hewan. Maka dari itu, seorang vegan tidak hanya menghindari daging saja, tetapi juga susu, telur, dan bahan-bahan yang serba hewani. Termasuk gelatin, madu, carmine, pepsin, lak, albumin, whey, kasein dan sebagian bentuk dari vitamin D3.

Advertisement

Kenapa harus dengan menjadi vegan? Apa hubungan dari pola makan dengan mendukung pengurangan akibat dari perubahan cuaca? Menjadi vegan terbukti mengurangi emisi CO2, namun sayangnya masih banyak orang masih makan banyak daging. Dilansir dari dw.com, Felix Olschewski, penulis buku masak dan blogger di Urgeschmack.de menyatakan "Jika kamu peduli dengan iklim, kamu harus bertanya dulu: Dari mana makananku berasal”

Seekor sapi di lahan hutan di Argentina memberi makan kedelai yang ditanam dalam monokultur dan diangkut ke Jerman dengan kapal barang tentu saja akan meninggalkan jejak karbon yang lebih besar daripada yang ditanam secara lokal.  Terlebih lagi jika yang terakhir, dipelihara di tanah yang tidak cocok untuk budidaya dan tanpa produk pertanian, membuat kontribusinya sendiri untuk padang rumput yang berkelanjutan.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Oxford di Inggris menunjukkan bahwa seperempat dari emisi gas rumah kaca global disebabkan oleh produksi makanan, dan 80% dari itu dihasilkan dari hewan. Jerman rata-rata menghasilkan 11 ton emisi CO2 tahunan, tetapi jika makanan nabati dikonsumsi secara eksklusif, diperkirakan hanya sembilan ton.  "Menjadi vegan mungkin adalah pegangan terbesar yang dimiliki seseorang untuk mengurangi jejak ekologisnya," jelas ilmuwan Oxford Joseph Poore dalam majalah mingguan Jerman Der Spiegel.  "Manfaatnya jauh lebih besar daripada membeli mobil listrik atau terbang lebih sedikit.”

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE