Berbicara mengenai sebuah perasaan,  apa yang perlu menjadi pokok pembahasan utama yang harus didahulukan. Sebab perasaan itu banyak baik suka, benci, cemburu dan takut seperti dikenal sebagai keadaan sadar yang menghasilkan emosi. Bukankah setiap orang bisa  menyadari dan merasakannya.Â
Lantas bagaimana pula cara mengungkapkanya. Orang-orang beranggapan bahwa perasaan itu beban, yang mana harus diluapkan agar menjadi ringan. Perasaan merupakan kondisi seseorang yang berada dihati. Bukankah setiap orang ingin diketahui isi hatinya oleh orang lain sebab ini lah perasaan apapun itu harus diungkapkan.Â
Mestinya diungkapkan atau tidak tentu menghadirkan sebuah kata-kata yang pantas untuk didengar. Baik disampaikan kepada orang lain atau dirisendiri yang mengetahuinya akan lebih baik lagi bahwa bahasa yang dihasilkan tidak menyakiti hati orang lain dan diri sendiri. Tapi perlukah untuk diketahui bahwa pentingnya diungkapkan atau tidak, bukankah tidak apa-apa jika sebuah perasaan itu dibagi dengan orang lain.Â
Kata-kata yang dihadirkan perasaan tersebut tentu memiliki makna tersendiri dan  menjadi bukti bahwa seseorang telah melakukan selusin gejolak emosi. Menciptakan kata tersebut benar-benar harus dibangun dengan berbagai revolusi bahasa. Agar tidak sekadar dirangkai hingganya kata yang terucap tidak menyakitkan orang lain.Â
Perasaan itu sendiri  bisa disebut sebagai state. Perasaan ini bisa hadir dalam sosialisasi dengan orang, lingkungan masyarakat. Interaksi tersebutlah yang menghadirkan sebuah perasaan seperti cinta, suka, cemburu, takut, benci. Yap, itu semua adalah output pada sebuah perasaan yang diproses oleh lingkungan dan orang-orang.Â
Setiap orang memiliki perasaan hanya saja tidak semua bisa diungkapkan dengan mudah. Melainkan harus berbagai cara dulu untuk menyampaikan perasaan tersebut. Misal saja, perasaan cinta kepada orang lain. Kadangkala orang-orang banyak mengalami perasaan kehilangan karena tidak mampu mengungkapkan cinta kepada orang yang dicintai.Â
Istilah menjelaskan perasaan pengambaran ini begitu sulit untuk sama dengan milik orang lain. Pengaburan makna, tidak ada perasaan yang tuntas untuk diutarakan. Pada dasarnya orang-orang lebih merekayasa bahasa yang mana sejatinya memiliki bahasanya sendiri.Â
Bisa jadi kata-kata sperti ini secara tidak langsung dari pribadi sendiri melainkan bercampurnya bahasa hati dan pikiran. Kadangkala kejujuran terhadap apa yang ada keduanya perlu dipisahkan agar tidak adanya intervensi satu sama lain. Solusi seperti ini perlu dipertimbangkan agar menjadi kata-kata yang diinginkan.Â
Penulis harap setiap perasaan tersebut tetaplah menjadi notifikasi yang diketahui oleh diri sendiri dan tak perlu pula untuk disampaikan kepada orang lain. Kadangkala hasil sebuah perasaan tersebut tidak sama setiap orang, melainkan sering terjadi sudut pandang yang berbeda. Diungkapkan atau tidak, bukanlah masalah yang besar dalam kehidupan. Intinya kata-kata itu hadir sebagai cara untuk berkomunikasi maka perolehlah kebermanfaatan tersebut.Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”