Cukup Sudah, Sayang. Beda Kita Tak Berujung Lagi, Sementara Aku Ingin Bahagiaku Kembali

cinta beda agama

Sudah tahun ke-7 kita bersama dalam ikatan persahabatan untuk menghalau rasa. Sebuah kesepakatan yang terpaksa kita jalani untuk tetap berdampingan. Mungkin terdengar naif, saat ingin saling memiliki namun menahan diri untuk berpijak pada logika. Karena  tembok begitu tebal menghadang. Kita sebenarnya cukup sadar dan begitu paham apa yang kita jalani hari ini tak akan sampai tujuan. Bayang-bayang berpisahan setiap detik menghantui. Karena kesepakatan bodoh kita yang akan saling meninggalkan saat menemukan.

Advertisement

Tahukah kamu dalam sepertiga malamku aku meminta pada Tuhan sebuah keajaiban tentang beda yang bisa bersatu. Walaupun kita tahu betul, tak akan terjadi dan mustahil terjadi. Bolehkan aku sedikit berharap. Untuk sebuah kekhawatiran yang tak pernah habis setidaknya harapan adalah nafas untuk tetap hidup.

Terlalu nyaman untuk pergi. Hingga pada akhirnya kamu adalah sebuah pembanding untuk hubunganku yang baru dan pada akhirnya tak ada yang seperti dirimu. Aku gagal karena terlalu menginginkanmu. Adakah alasan lain yang bisa membuatku menjauh darimu? Mungkin jatuh cintalah dengan yang baru dan tampar aku pada kenyataan jika kamu memiliki kekasih yang kamu cintai. Bukan beda sebagai alasan ataupun penyebab.

Karena Tuhan tak bisa dijadikan alasan untuk sebuah perpisahan. Karena agama bukan alasan yang logis untuk saling membuang. Bisakah kita buat alasan lain yang masuk akal dan membuat kita melanjutkan hidup tanpa tertahan kebimbangan?

Advertisement

Mari saling jatuh cinta lagi pada orang baru yang kita temui. Entah itu di tempat kerja, di jalan pulang, atau di tempat makan favorit kita. Mari saling melepaskan dengan hati lapang dan jiwa besar. Kita sama-sama kalah keadaan ini. Tenanglah Tuhan akan cukup bangga dengan kita yang mampu menekan ego

Mari kita ubah kesepakatan kita di awal. Mari membahagiakan diri masing-masing. Ada aku ataupun tidak. Mari membebaskan diri dari belenggu yang tak membawa kita kemana-mana.

Aku yakin kamu muak, tertahan pada sebuah ketidakpastian. Ingin terbebas tapi EGO dan HATI menginginkan bertahan. Percayalah kita akan tetap jadi teman baik walau kita jatuh cinta dengan yang lain. Mari buka hati menemukan cinta dan membahagiakan diri. Berbagi kasih dan peduli dengan yang lain? Bukankah terdengar menyenangkan?

Advertisement

Yuk… akhiri ego kita yang keras ini. Aku yakin kita mampu kok. Sudah sejauh ini. Jangan lagi lebih jauh agar sakit kita tak terlalu dalam lagi. Kurasa ini akhir dari kisah kita. Bukankah dari awal kita sudah membuat endingnya? Dan seperti yang terlihat bukan? Kita tak pernah bisa bersatu dalam beda ini.

Kita terlalu kecil untuk menembus hukum alam. Semestapun sudah memberi tanda kita untuk berhenti. Apa kita perlu salam perpisahan? Sudah tak usah bukankah kita sudah menyampaikannya dari awal. mari akhiri beda yang tak berujung ini. Mari bahagia lagi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

lebih suka mensyukuri hidup dibanding menertawakan kesusahan. diam adalah sahabat terbaiknya dan menulis adalah caranya tidak merepotkan teman.

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE