Steve Jobs adalah seorang pebisnis cerdas dari amerika yang dikenal sebagai inovator teknologi dan merupakan orang yang berperan penting mendirikan Apple Computer. Kisah hidupnya telah beberapa kali di filmkan dan itu cukup memprovokasi saya untuk membangun mimpi.
Menganalisis film yang rilis 2013 berjudul jobs, Steve Jobs membangun Apple dengan kantor yang seadanya, para pendirinya pun bisa hitung tangan. Yang mereka lakukan hanya dua hal, bermimpi dan melihat peluang. Tak masalah dimulai dari mana, sebab melihat peluang juga bisa menjadi alasan untuk membangun mimpi. Sebaliknya juga, bahwa bermimpi lalu menciptakan peluang juga adalah mungkin meskipun sulit dan tertatih-tatih. Melihat peluang juga membantu anda untuk fokus kepada produk atau brand yang akan dijual.
Meskipun juga ada sisi buruk dari bermimpi. Ketakutan, harapan yang terlalu tinggi dan mustahil , dianggap gila sampai kepada kompetitor yang terlalu superiror. Sangat sering mengganggu menentukan langkah awal dan penyelesaianya. Namun berpeganglah pada satu prinsip jika engkau bermimpi setinggi langit dan mungkin bahkan melewatinya, namun jika engkau jatuh, maka engkau jatuh diantara para bintang.
Dikehidupan steve jobs pun bukan tidak ada rintangan, dia harus mencari ide, mengeksekusinya sebaik mungkin, mencari peluang, investor dan kehilangan tahta sampai kompetitor yang curang bahkan drama percintaan yang juga kadang hadir sebagai penghalang bukan penyemangat adalah sederet kerikil, gunung bahkan badai yang niscaya menghadang menuju impian itu. Namun yakinlah bahwa setelah badai, akan ada pelangi, setelah gelap ada cahaya.
Yah, setelah menonton film itu saya menjadi terprovokasi untuk mengulang kembali kesuksesan steve jobs dengan wajah baru, inovasi baru, teknologi baru. Sejak itu, pikiran dan harapanku selalu terganggu oleh kesuksesannya. “Aku harus seperti dia”, “tapi apakah bisa?” Adalah dua pertanyaan yang selalu berebut tempat dalam diriku, satu menunjukkan optimisme dan satunya berwajah pesimisme. Meskipun sampai hari ini pemenangya masih pesimisme itu.
Memang bukan hal mudah untuk berani bermimpi menjadi seperti Steve Jobs, apalagi mewujudkan mimpi itu. Menonton film Jobs (2013), menjadikan saya berani bermimpi untuk menciptakan sebuah teroboson teknologi . meskipun background tidak mendukung, meskipun tidak tahu teknologi macam apa saya impikan, bagaimana caranya saya ke sana.
Saya berharap dengan bermimpi, langkah awal untuk saya menuju ke tempat itu akan segera terlihat. Dan saya rasa dengan tulisan singkat ini, saya tidak hanya berani untuk bermimpi tetapi mulai menentukan langkah awal untuk #BeraniWujudkanMimpi
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”