#BeraniWujudkanMimpi-Awal Sebuah Harapan, Perjalanan Mahasiswa Biasa Sampai Mempunyai Karya.

Saya seorang mahasiswa disalah satu universitas swasta di kota Bandung yang sehari-harinya hanya berangkat kuliah, berkegiatan di kampus lalu pulang besoknya seperti itu dan seperti itu lagi. Hobi saya selain bermusik, basket dan beladiri, saya menyukai membaca sebagai hiburan disaat bosan melihat video streaming dan tentunya ketika kuota habis, membaca menjadi tambahan hiburan disela-sela menunggu jam mata kuliah dan juga untuk referensi baik itu mata kuliah yang akan berlangsung maupun yang akan datang.

Advertisement

Menginjak semester 4, disaat itulah kejenuhan mulai melanda, entah itu jenuh terhadap rutinitas dan juga jenuh mengikuti mata kuliah, hingga suatu saat saya menunggu jam mata kuliah di kantin siang itu sembari menyantap ayam bakar dan menonton salah satu channel di aplikasi video streaming selintas ada kata-kata motivasi dari salah seorang penulis yang bernama Raditya Dika memberikan kata-kata yang sangat menarik untuk saya yaitu

“ketika lo seneng nonton, apa salahnya mencoba buat naskah atau buat filmnya sekalian, sama hal nya ketika lo seneng membaca, disitulah lo coba buat menulis dan jadikan hobi lo menjadi karya lo”.

Semenjak mendengar kata-kata tersebut dari sini lah saya memulai tantangan baru yaitu untuk #BeraniWujudkanMimpi menjadi penulis dan menerbitkan karya tulis saya.

Advertisement

Di tahun 2017 saya membereskan semua tulisan saya, yang sebenarnya saya sudah sedikit menulis untuk buku saya ini di tahun 2015 sehingga saya tinggalkan sedikit revisi dan merampungkan tulisan saya. Setelah buku selesai, saya mencoba berkeliling kota Bandung bahkan keluar Bandung untuk mencari penerbit, namun hasilnya nihil. Bahkan tidak sedikit yang menyuruh saya mundur agar buku saya tidak diterbitkan juga caci maki sudah saya terima bulat-bulat.

Tidak sedikit waktu yang harus dikorbankan selain dana mahasiswa yang pas-pasan untuk modal begadang dan membeli tinta printer serta kertas untuk draft, tetapi saya terus melanjutkan perjalanan saya, karena hanya satu yang saya yakini yaitu #BeraniWujudkanMimpi dan ketika kita sudah berusaha kita sudah ber do’a serahkanlah sisanya pada Tuhan.

Advertisement

Sampailah saya di tahun 2019 titik dimana uang saya tersisa Rp. 5000 dan kertas yang saya bawa adalah kertas terakhir yang saya punya digabung dengan sebagian kertas dari teman saya untuk membeli bensin dimana saat itu saya akan berangkat kesalah satu penerbitan dimana saya sudah berdoa dan yakin akan di terima. Tetapi hasilnya masih tetap sama yaitu nihil.

Tahun 2020 pun tiba, dimana tahun ini pandemi sedang menjalar ke berbagai negara yang dimana seluruh aspek-aspek kehidupan terdampak. Dan saya sudah lupa tentang tulisan saya yang dahulu saya selesaikan sampai suatu saat teman saya di kampus bertanya tentang draft tulisan yang pernah saya buat. Teman saya ini sekarang menjadi pemilik penerbitan yang baru didirikan dimana teman saya ini menawarkan buku saya untuk di terbitkan yang tentu saya sambut dengan kata-kata antusias “boleh”.

Akhirnya seperjalanan saya berkeliling-keliling mencari penerbit dari mulai mengirimkan lewat e-mail sampai mendatagi kantornya secara langsung dan ternyata takdir sudah menuliskan hasil yang kita perjuangkan melalui perantara yaitu teman dekat itu sendiri. Pada Akhirnya buku saya yang berjudul "Rengat" pun sudah terbit dan sudah terjual bukan hanya di kota Bandung bahkan duluar kota Bandung.

Dari sinilah saya percaya bahwa harapan, perjuangan serta do’a yang slalu kita curahkan tidak akan ada yang sia-sia. Dan sekarang saya lebih #BeraniWujudkanMimpi, walaupun ada rintangan dan badai menghadang akan saya terabas. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE