#BeraniWujudkanMimpi-Saat Ujian Datang Kita Harus Tetap Berjuang Karena ada Banyak Mimpi yang Harus Diwujudkan

Karena mimpi bukan hanya sekedar harapan untuk diri sendiri. Ada banyak kerabat, sahabat dan orang terdekat yang harus ikut bahagia.

Hidup adalah perjalanan panjang yang didalamnya berisi banyak sekali kejutan. Kejutan yang datang, tentu ada yang baik dan ada pula yang kurang baik. Namun, didalam kejutan yang kurang baik itu tersimpan pelajaran baik yang dapat menjadi pengalaman dimasa yang akan datang.

Saat berhasil melewati kejadian yang kurang baik, tentu ada pencapaian yang sangat tidak ternilai harganya. Keadaan saat berhasil melalui hal tersebut dikatakan sebagai sukses. Dalam mencapai kesuksesan tentunya banyak sekali lika-liku yang dialami. Semua patut disyukuri karena saya percaya bahwa tuhan akan menambah nikmat kepada hambanya yang senantiasa bersyukur.

Saya percaya bahwa semesta akan selalu mampu membawa kita pada banyak mimpi yang bukan hanya sekedar imajinasi. Mungkin kita pernah menuliskan harapan yang ingin diwujudkan pada selembar kertas. Ada sebagian yang memilihnya untuk ditempel dan dijadikan acuan, ada juga yang dibuang karena sudah usang.

Ada banyak alasan agar mimpi bukan sekedar tulisan yang tidak direalisasikan. Mungkin itu adalah keluarga, kerabat atau orang-orang terdekat yang ingin kita bahagiakan. Atau mungkin ada banyak orang yang harus kita bungkam dengan prestasi dan mimpi yang harus kita buat jadi kenyataan? Tapi menurut saya, terlalu banyak mulut yang harus kita bungkam jika hanya dengan dua tangan. Lebih baik kepakan sayap untuk menggapai mimpi dengan segudang prestasi dan biarkan orang-orang itu terbungkam dengan sendirinya. 

Sempat saya hampir kehilangan kesempatan untuk tetap melanjutkan pendidikan. Pandemi Covid-19 berhasil membuat beberapa rencana menjadi tak beraturan, tidak sedikit harapan dan kegiatan yang tak terealisasikan. Ketika hendak menginjak semester 5 di salah satu universitas negeri di Kota Bandung. Saya kesulitan untuk membayar uang kuliah tunggal yang harus segera diselesaikan. Keadaan ekonomi sedang sulit, orang tua terkena PHK. Kalut pikiran karena tidak ingin kuliah terbengkalai begitu saja, terutama saya adalah satu-satunya anak yang bisa merasakan bangku kuliah dikeluarga.

Saya berasal dari keluarga dengan ekonomi yang tergolong rendah, untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi dibutuhkan pengorbanan yang lebih pula. Beruntung sejak kecil saya diajarkan untuk hidup mandiri. Saya bertekad untuk tetap kuliah bagaimana pun caranya. Saya mulai bekerja di salah satu restoran di tempat saya tinggal sewaktu transisi libur kuliah selama dua bulan.

Tidak hanya itu, saya pun menawarkan diri untuk menjadi freelancer desain di salah satu perusahan yang bergerak di bidang digital marketing. Puji syukur kepada tuhan, saya diberikan kesempatan untuk tetap bisa melanjutkan pendidikan. Saya dipercaya menjadi penanggung jawab konten dari perusahaan tersebut dan bahkan saya dikontrak seperti pegawai lainnya. Uang yang saya miliki dari hasil bekerja akan saya tabung untuk membiayai kuliah saya.

Tuhan masih tidak berhenti untuk menolong saya, ketika bulan Maret 2020 lalu saya mencoba untuk mendaftar salah satu beasiswa di Indonesia. Sebetulnya saya tidak terlalu yakin bisa mendapatkan beasiswa ini karena peminat yang banyak tetapi kuota penerima sangat sedikit. Saya mengikuti tahap seleksi berkas dan saya dinyatakan lolos, kemudian maju ketahap berikutnya yaitu seleksi tes tulis beberapa bulan selanjutnya.

Ketika itu saya sedang bekerja di restoran, tapi saya harus tetap belajar soal tahun-tahun sebelumnya untuk bisa lolos pada tahap ini. Karena saya sadar kedepannya saya harus membiayai kuliah secara mandiri, saya harus mendapatkan beasiswa ini. Maka dari itu, sambil bekerja saya sambil belajar dengan membawa buku dari rumah dan belajarsaat pelanggan sedang tidak ada. Saya mencoba mengerjakan soal tersebut setiap hari saat menjelang seleksi.

Saya sangat bahagia dan bersyukur, saya dinyatakan lolos kembali pada tahap tersebut. Kemudian tahap selanjutnya yaitu menulis esai, setiap pulang bekerja sampai larut malam saya menulis esai untuk memenuhi persyaratan. Kemudian dilakukan tes wawancara sebagai tahap akhir dari proses seleksi. Saya menyiapkan diri dengan baik dan berlatih untuk lebih mengenali diri sendiri. Tidak berhenti bersyukur, saya diberikan kesempatan menjadi penerima beasiswa tersebut.

Sebagai manusia kita harus berani keluar dari zona nyaman, meninggalkan kebiasaan buruk dan percaya akan kemampuan diri sendiri.  Sebenarnya saya pun sempat putus asa untuk tetap melanjutkan pendidikan, tapi saya sangat ingin merubah ekonomi keluarga dan membuat orang lain tidak berlaku semena-mena kepada keluarga saya. Inilah motivasi terbesar saya, dengan pendidikan saya berharap bisa mendapat pengalaman yang lebih banyak untuk bisa membuat keadaan keluarga saya menjadi lebih baik dan meningkatkan derajatnya. Sehingga kedepannya saya bisa membantu orang terdekat saya supaya tidak mengalami hal yang sama.

Tidak hanya itu, dengan pendidikan pula saya yakin ini adalah salah satu jalan untuk mencapai impian lain yang belum bisa saya wujudkan. Saya yakin ada doa, harapan dan perjuangan orang tua yang harus terbayar dengan kebahagiaan. Bagi saya keluarga adalah segalanya, merekalah yang senantiasa ada saat kita membutuhkan pertolongan. Dengan kejadian ini saya mendapat pengalaman yang berharga dan saya semakin yakin bahwa tuhan tidak akan meninggalkan hambaNya yang senantiasa berdoa dan berusaha.  

Kita harus #BeraniWujudkanMimpi dan ciptakan masa depan yang jauh lebih baik! Jadikan setiap tempaan dari ujian yang datang sebagai motivasi dan pelajaran.

"Satu-satunya hal yang membatasi kita adalah imajinasi kita yang terbatas." – Cressida Cowell

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini