Berawal dari Pengalaman, Berangkat jadi Sebuah Ide untuk Berbisnis

_

Berawal dari pengalaman masa kecil, berangkat jadi sebuah ide untuk berbisnis. Meskipun tidak banyak tapi paling tidak saya sedikit paham mengenai arti dari berwirausaha. Menurut saya berwirausaha merupakan sebuah kemampuan dalam mengatur dan juga memanajemen sebuah usaha serta mencipta guna memberikan pelayanan kepada para konsumen serta mendapatkan keuntungan dari usaha yang telah kita buat. Pada awalnya saya senang sekali ketika ama saya mengajak ke pasar untuk belanja bahan baku yang akan diolah untuk dijual kembali sebagai masakan siap santap.

Advertisement

Sedari kecil (TK sampai SD kelas 6) saya sudah sering diajak ama ke pasar. Bangun pagi, pulang malam. Walaupun hanya bermain-main di sela-sela waktu itu. Terkadang saja juga bantu ama kupas kentang, wortel, timun dan sejenisnya. Tapi kayanya lebih tepat dibilang ngebantu ngerecokin hehe. Ohh iya ama di sini adalah mama saya.

Menginjak SD kelas 4, di situ saya baru benar-benar ngebantuin ama saya berjualan makanan dengan berbagai lauk pauk, sop iga sapi, ikan bakar, ayam bakar, nasi uduk, pepes ikan emas, gorengan, mie dan berbagai jenis minuman. Banyak sekali ya, saya juga sampai geleng-geleng kepala. Ketika hari Senin dan Kamis alhamdulillah ramai orderan karena pasar Tasik buka.

Nah, kehadiran saya di situ adalah jadi tukang buat minuman dan melayani orang yang ingin makan di tempat. Sembari ama saya kirim pesanan ke konsumen, saya sering dapat telephone dari ama yang meminta saya untuk membuatkan minuman, sekali telephone itu bisa 8 sampai 15 cup minuman yang dipesan.

Advertisement

Saya merasa senang banyak orang yang memesan makanan dan minuman di warnas (warung nasi) ama. Dengan mood yang lagi tinggi saya membuatkan berbagai jenis minuman yang seperti es teh, es jeruk, es kopi, ovaltine, milo, kopi panas, es kopi susu, soda, dan lain sebagainya dengan hati yang gembira tentunya.

Kemudian ama saya mengambil semua pesanan dari konsumen yang sudah saya buat tadi, hebatnya ama saya membawa semua orderan tersebut (yang terdiri dari makanan dan minuman) hanya dengan menggunakan 10 jarinya saja. Padahal nganterin pesanan tersebut naik turun tangga, namun terkadang menggunakan lift, kemudian ke blok A, blok B, blok F, dan lain-lain.

Advertisement

Saya sangat kagum dengan ama yang sudah berusaha keras banting tulang menjadi tulang punggung demi anak-anaknya yaitu saya dan adik saya. Sedari kecil saya sudah mempunyai impian untuk bisa menjadi bos, apapun pekerjaanya yang penting jadi bos dan yang paling penting ialah pekerjaan yang halal. Karena setau saya waktu kecil menjadi bos itu pekerjaan yang paling enak, tidak perlu capek-capek dalam melakukan suatu pekerjaan dan hanya tinggal menggaji karyawannya.

Berawal dari situlah saya kecil sampai sekarang termotivasi untuk membuka usaha kuliner makanan dengan membuatkan restoran untuk ama yang akan kami kelola nantinya. Saya berencana membuka restoran di daerah perkotaan pada tempat yang strategis seperti dekat dengan pasar atau perkantoran yang sudah pasti tempat-tempat tersebut ramai banyak orangnya yang akan saya jadikan sebagai target dalam pemasaran. Selain itu mulai dari anak-anak, ramaja, hingga orang dewasa bisa mengonsumsi makanan di restoran yang akan saya buat nanti. 

Alasan saya ingin membuka restoran makanan ini salah satunya terinspirasi dari ama saya sendiri, juga jika dilihat dari sudut pandang kehidupan, manusia itu membutuhkan makanan untuk keberlangsungan hidup. Sehingga membuat yakin bahwa usaha yang akan saya rintis ini insyaallah akan membantu orang-orang terutama yang sibuk akan hal pekerjaan dan tidak sempat membuatkan makanan untuk keluarganya bisa dengan praktis tanpa ribet dengan membeli makanan di restoran saya tentunya dengan harga yang terjangkau.

Ketika tempatnya sudah ready saya akan membuat menu masakan dan minuman kurang lebih sama dengan warnas ama yang di pasar Tanah Abang sebelumnya, namun akan lebih ditonjolkan untuk sop iga sapinya dengan harga yang ekonomis, juga membuat grand opening dengan memberikan diskon 30% untuk setiap pembelian makanan maupun minuman dengan maksud untuk mencari pelanggan terlebih dahulu.

Kami akan selalu berusaha untuk menjaga kekonsistenan cita rasa dari masakan, serta minuman, dengan memilih bahan-bahan baku yang berkualitas serta mengutamakan kandungan nutrisinya, dan ketika penjualan mengalami penurunan karena banyaknya pesaing yang juga menjual makanan serupa kami akan berusaha memberikan inovasi-inovasi baru dan menerima masukan dari orang lain mengenai masakan untuk menjadi lebih baik lagi.

Kemudian ketika satu restoran ini telah berhasil, maka saya akan membuka cabang baru di daerah lain. Yang diharapkan dengan kehadiran restoran saya ini akan bisa melestarikan masakan nusantara di seluruh Indonesia di tengah maraknya makanan-makanan yang sedang viral.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Nama saya Marcellinda Diva Rachmansyah , saya anak pertama dari dua bersaudara yang lahir pada bulan Maret di tempat tinggal saya sekarang ini, yaitu Karanganyar . Sebuah kota dengan budaya keramahtamahan yang sudah melekat dari sejak dahulu kala. Saya seorang mahasiswa semester satu dari Universitas Sebelas Maret , Selain menulis saya juga suka baca-baca artikel baik dari koran maupun berita elektronik , termasuk scrolling medsos . Senang sekali rasanya jika mendapat ilmu baru dari berbagai sumber yang telah saya dapatkan dari membaca . Saya juga sering mengajak orang yang baru dikenal untuk berinteraksi dengan saling tukar pendapat .

Editor

Penikmat buku dan perjalanan

CLOSE