Untukmu yang Sedang Diterpa Masalah Besar, tapi Tak Tahu ke Mana Harus Bersandar

Bercerita pada diri

Dalam hidup, terkadang timbul perasaan sedih dalam diri yang membuatmu ingin menangis. Rasa tertekan yang menyesakkan hingga membua dada terasa sesak. Rasa tersakiti yang tak memiliki luka yang mebuatmu ingin menyakiti diri ini. Apakah ini yang disebut dengan tanda-tanda seseorang mengalami depresi?

Advertisement

Banyak yang mengatakan depresi adalah salah satu penyakit kejiwaan yang muncul jika kamu mempunyai masalah namun kamu pendam sendiri. Kamu tak pernah berbagicerita dengan orang lain tentang apa yang kamu rasakan. Kamu memendamnya hingga itu menumpuk dan membuatmu terasa sesak sampai tak bisa bernafas. Hanya tangis yang terdengar seorang diri.

Berawal dari rasa kesepian dalam hidup. Mempunyai keluarga, sahabat, teman-teman yang banyak tak lantas membuatmu akan selalu merasa bahagia. Terkadang ada satu waktu saat kamu sendiri perasaan tersebut akan datang. Kesepian akan datang pada setiap orang tanpa memandang siapa, di mana, darimana dan kapan.  Kesepian tentunya akan menimbulkan kesedihan. Terlebih saat kamu sendiri dengan permasalahan yang tak dapat kamu jelaskan pada orang lain. Kamu yang selalu tertutup akan dirimu.

Bukannya kamu tak ingin menceritakannya tapi kamu tak tahu bagaimana cara menceritakannya karena kamu sendiri pun bingung dengan permasalahan yang ada dalam dirimu. Kamu hanya akan dianggap aneh jika menceritakan hal yang tak dapat kamu jelaskan. Karena Tak semua orang bisa merasakan apa yang kamu rasakan. Jadi kamu lebih memilih memendamnya terus menerus dalam diri diri hingga membuat dadamu terasa sesak. Dan bila saatnya pendaman itu membesar dan meledak kamu hanya bisa menangis sendiri. Merasakan rasa sakit sendiri hingga berbagai macam pikiran negatif bermunculan. Rasa ingin menyakiti diri, mengakhiri hidup mungkin muncul dalam benakmu.

Advertisement

Kamu mungkin beranggapan, saat kamu menyakiti dirimu kamu akan mendapatkan kelegaan. Rasa sakit akan beralih pada tubuhmu yang terluka. Namun bisakah kamu pastikan hatimu akan baik-baik saja? Tidak. Hatimu tetap dalam kondisi yang sama. Tidak baik. Kamu hanya akan mengalami 2 rasa sakit, fisik dan batin. Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Tak hanya rasa sakit yang kamu dapat. Kamu membutuhkan empati dari orang? Tentu empati itu akan ada namun hanya sekilas. Tak akan bertahan lama. Mereka justru hanya akan membicarakanmu dari belakang berkata kalau mungkin kamu mengalami gangguan kejiwaan karena menyakiti dirimu sendiri. Tak ada yang terselesaikan. Itu hanya kaan memperparah dan membuatmu perlahan akan kehilangan apa yang telah kamu dapatkan sejauh ini.

Lalu bagaimana dengan menghilang dari muka bumi ini. Mungkin mereka akan bersedih karena kehilananmu tapi camkan itu hanya sesaat. Mereka bisa melanjutkan hidup tanpamu. Berbeda halnya dengan keluargamu, orang tuamu. Rasa kehilangan akan dirimu akan terus menghantui mereka seumur hidupnya. Mereka bisa menyalahkan diri mereka akan kepergianmu. Karena kamu adalah bagian dari mereka, darah daging mereka , orangtuamu.

Advertisement

Lalu apa yang harus dilakukan? Saat kamu tak percaya orang lain untuk berbagi permasalahan dengan mereka. Kamu takut jika mulai berbagi cerita, permasalahanmu akan diumbar kesana kemari hingga pendangan orang akan menjadi semakin aneh terhadapmu. Ingin mengabaikan, namun tetap tak bisa. Hati dan pikiran tak pernah bisa sinkron. Otak menyuruh untuk mengabaikan tapi perasaan sudah terlanjur masuk. Maka dari itu, Pandangan dan kata-kata orang adalah senjata pembunuh nomer satu.


Lalu bagaimanan solusinya? Apa yang harus dilakukan?


Tak apa, tak perlu ada solusi. Tak apa kamu tak perlu bercerita pada orang. Kamu cukup perlu bercerita pada dirimu sendiri. Dirimu adalah orang yang bisa kamu percayai lebih dari siapapun. Tak apa kamu memendamnya, namun jangan lupa kamu tuangkan. Tuangkan seperti kamu menuangkan air ke dalam gelas dan meminumnya. Melepaskan dahaga yang  kamu rasakan. Menuangkannya dalam bentuk tulisan akan lebih baik. Ceritakan dan baca apa tulisanmu akan membautmu merasa lega. Ah, dan jangan lupakan Tuhan. Ingatlah Tuhan akan selalu mendengarkanmu, mengerti apa yang kamu rasakan tanpa kamu harus khawatir akan pandangan-Nya terhadapmu.

Kamu hanya cukup percaya Tuhan dan dirimu akan selalu ada bersamamu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Just ordinary girl who likes to write

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE