Berdiri di antara Dua Jalan, Memilih Sendiri atau Ikut yang Lain?

Memahami Keagenan Manusia Menurut Kognitif Bandura

Pernahkah kalian merasa bingung dan berada diposisi antara memilih “untuk ikuti trend masa kini bersama teman yang lain atau malah berusaha memilih jalan sendiri?” hal tersebut mungkin sangat normal terjadi pada tiap-tiap individu. Namun, jika terlalu memberatkan pribadi mu maka hal tersebut sangatlah tidak baik. Ketika berusaha ikut dengan pergaulan dan trend agar tidak dikatakan kudet (kurang update), gak gaul, “gak asik nih gak mau bareng kita-kita”

Advertisement

Namun, sesekali tanyakan pada dirimu kepada sisi yang lain, di dalam hati kecil yang berkata lelah untuk terus-terusan mengikuti apa kata orang, apa mau orang. Ada masanya dirimu harus mengutamakan perasaan  sendiri, mencari jalan dimana hanya ada kamu dan keinginanmu tanpa ada bayang-bayang orang lain, tanpa memikirkan apa kata orang. Karena kamu juga termasuk “Keagenan Manusia” yaitu dirimu dapat memiliki kapasitas untuk melatih kendali atas hidup. 

Keagenan manusia (human agency) merupakan esensi kemanusiaan. Bandura (2001) yakin bahwa manusia adalah makhluk yang sanggup mengatur dirinya, proaktif, reflektif, dan mengorganisasikan diri, selain memiliki juga kekuatan untuk memengaruhi tindakan mereka sendiri demi menghasilkan konsekuensi yang diinginkan.

Ketika kamu ingin menjadi bagian dari keagenan manusia maka kamu juga harus membekali diri dengan sikap kemampuan diri (self efficiacy) untuk mempengaruhi hasil yang diharapkan ”keyakinan manusia pada kemampuan mereka untuk melatih sejumlah ukuran pengendalian terhadap fungsi diri mereka dan kejadian-kejadian di lingkungannya” (Bandura, 2001) dan dia juga yakin kalau ”self-efficacy adalah fondasi keagenan manusia.

Advertisement

Adapun ciri-ciri keagenan manusia adalah:


  1. Intensionalitas, mengacu kepada tindakan-tindakan yang dilakukan dengan intensi tertentu.

  2. Prediksi, manusia saat menetapkan tujuan, mengantisipasi hasil tindakan, dan memilih perilaku mana yang dapat menghasilkan keluaran yang diinginkan serta menghindari yang tidak diinginkan.

  3. Refleksi diri, manusia adalah penguji fungsi dirinya sendiri, yang dapat memikirkan dan mengevaluasi sendiri motivasi, nilai, makna, dan tujuan hidupnya, bahkan sanggup memikirkan ketepatan pemikirannya sendiri.

  4. Kepercayaan diri, keyakinan bahwa mereka sanggup melakukan tindakan-tindakan yang akan menghasilkan efek yang diinginkan.

Oleh karena itu percayalah akan kemampuan dirimu sendiri, karena kemajuanmu adalah atas kehendakmu sendiri, sekali-sekali mungkin tak apa untuk mengikuti apa kata orang, apa kata temanmu yang lainnya selama itu baik. Tapi tetap pikirkan kata hati dan pikiranmu. Beranilah untuk mengambil jalan berbeda karena itu bukanlah hal yang memalukan. Speak up.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE