Berniat Mempedulikan Penderita Obesitas? Simak Hal-Hal Ini!

Masalah obesitas sering kali menjadi topik yang hangat dijadikan perbincangan. Kebanyakan orang melihat obesitas menjadi suatu masalah yang harus dituntaskan. Menjadi tidak percaya diri, dijauhi oleh lingkungan sampai keterbatasan fisik bahkan menjadi tantangan yang selalu dihadapi setiap harinya. Pernahkah terbesit oleh kita, bagaimana mereka yang mengalami penyakit obesitas ini dapat menerobos stigma negatif dan melewati semua tantangan yang mereka hadapi setiap harinya di masyarakat pada umumnya?

Advertisement

Obesitas adalah penumpukan lemak yang sangat tinggi didalam tubuh sehingga berat badan berada diluar batas ideal pada umumnya dan kondisi ini adalah salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia. Jika kondisi seperti ini dibiarkan maka akan berdampak banyak hal negatif bagi penderita.

Tetapi apakah pernah terllintas bahwa obesitas ini dapat mengakibatkan penderita terserang dibagian psikologisnya? Contoh hal psikologis yang dapat dialami oleh penderita obesitas tersebut adalah Bulimia Nervosa. Bulimia Nervosa adalah gangguan perilaku makan yang ditandai dengan makan yang berlebihan serta terus menerus dan kemudian disertai oleh pembersihan diri dari makanan yang dimakannya dengan cara yang tidak normal, contohnya adalah dimuntahkan dengan paksa agar tidak bertambah gemuk.

Mencibir orang yang berlebihan berat badan menjadi suatu hal yang sudah biasa bahkan sudah mendarah daging dipribadi beberapa orang. Bahkan ketika kita menasihati mereka atau bertanya kepada mereka soal berat badan mereka yang sudah terlewat besar, bisa jadi pemicu orang obesitas bertambah gemuk.

Advertisement

“Nggak mau diet ?”

“Kok ngemil terus sih? Nanti makin gemuk lho”

Advertisement

“Kamu itu cakep banget lho, tapi kalo lebih kurus lagi kamu akan lebih cakep”

Mungkin kita pernah melontarkan kata-kata tersebut bermaksud untuk mengingatkan dan menasihati serta kita percaya bahwa kata-kata itu dapat mendongkrak dan  memotivasi mereka untuk menurunkan berat badan. Sesungguhnya kata-kata itu bisa menjadi kebalikan bagi para penderita dengan  apa yang sebenarnya kita maksud. Pada akhirnya mereka terkena serangan psikologis dan mengakibatkan mereka mengonsumsi asupan yang lebih untuk menghilangkan stress yang dialami mereka.

Dilaporkan oleh Tech Times, orang-orang yang mendapat komentar gendut terus menerus tentang tubuhnya malah cenderung mengalami kenaikan berat badan secara drastis dibandingkan mereka yang menerima dukungan motivasi dan kata-kata positif yang tepat.

Peneliti dari University College London menyelidiki 3000 orang Pria dan Wanita berumur 50 tahun keatas dalam kurun waktu 4 tahun terpisah. Selama penelitian berlangsung orang-orang yang mendapat cibiran negatif mengalami kenaikan berat badan sebanyak 16 kilogram dan 6 kali lebih besar kemungkinannya untuk mengalami obesitas. Sedangkan orang yang mendapat komentar positif dan dukungan yang benar, berhasil mengalami penurunan berat badan.

Sebagai contoh Seorang remaja yang berinisial R dan berumur 16 tahun yang mengidap obesitas berkata bahwa dia sering mendapat teguran atau atau motivasi yang terus menerus, pada awalnya dia merasa termotivasi dan memiliki niat untuk kurus. Tetapi dalam kurun waktu yang cepat dia mendapatkan motivasi yang itu-itu saja pada akhirnya dia merasa bahwa usaha nya tidak di apresiasi oleh orang sekitarnya. Kata awal yang di lontarkan oleh teman-teman dan keluarganya adalah “Ayo, kamu pasti bisa kurus! Kamu hanya perlu bersemangat dan berusaha semakin keras maka hasil akan tercapai pada waktu yang tepat” tetapi motivasi itu berubah menjadi “Kamu udah berusaha untuk diet belom sih? Kok belom kelihatan hasilnya, masih saja gemuk. Hahahaha” . Pada akhirnya dia merasa menyesal telah melakukan diet dan malah terkena syndrom bulimia nervosa.

Maka dari itu sudah kita ketahui bahwa perkataan yang salah atau motivasi yang kita berikan jika tidak tepat mengenai hati para korban akan mengakibatkan hal fatal yang malah membuat penderita semakin menggemuk dan malah memperbesar kemungkinan bahwa mereka akan terkena obesitas lebih besar lagi. Membantu itu sangatlah boleh, tetapi kita harus tau cara membantu yang benar itu seperti apa sehingga mereka yang ingin kita bantu untuk keluar dari penyakit ini tidak merasa tersinggung.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE