Blended Learning Solusi Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

Strategi pembelajaran di masa pandemi covid-19

Tak dapat kita pungkiri bahwa wabah Covid-19 merupakan musibah yang menimbulkan dampak signifikan dalam segala aspek kehidupan di seluruh penjuru dunia. Segala segmen terkendala, mulai dari ekonomi dan tanpa terkecuali pada segmen pendidikan. Beberapa negara menetapkan kebijakan untuk menutup sementara kegiatan pendidikan, mulai dari tingkat dasar sampai dengan tingkat perguruan tinggi, tak terkecuali pendidikan di Indonesia, pendidikan ditutup sementara tanpa tenggat waktu yang diketahui. Keputusan ini diambil guna mengurangi kontak secara langsung dan menekan penyebaran virus.

Advertisement

Jika sebelumnya pembelajaran dilakukan secara tatap muka di dalam ruangan secara bersama-sama, kini pembelajaran dilakukan secara dalam jaringan (daring). Perubahan model pembelajaran ini sebagai dampak dari adanya kebijakan physical distancing yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Namun, karena pembelajaran secara online dianggap masih baru, peserta didik sering mengalami kendala-kendala pada pembelajaran jarak jauh ini. Atau bahkan juga ada kasus diamana seorang pendidik hanya memberikan tugas yang justru malah membebani peserta didik. Lalu bagaimana harusnya pembelajaran yang efektif untuk diterapkan di tengah situasi pandemi sekarang ini?

Agar kita dapat beradaptasi dengan kondisi pembelajaran daring ini tanpa mengurangi kualitas pengajaran yang dibutuhkan oleh para siswa. Kita dapat mengambil contoh pelaksanaan pembelajaran di Australia yang menggunakan sistem blended learning, yakni strategi pembelajaran yang menggabungkan pengajaran tatap muka dengan pengajaran daring.

Advertisement

Karena apabila kita tetap memberlakukan pembelajaran luring secara total tentu bukan pilihan yang tepat di saat pandemi, namun metode daring juga mempunyai kekurangan dalam hal engagement dan pendalaman materi antara pengajar dengan siswa. Dalam pelaksanaan blended learning ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengajar, yaitu aturan main terkait protokol kesehatan, bahasa yang digunakan ketika terjadi pelanggaran protokol kesehatan, social inclusion bagi siswa yang pernah terdampak Covid-19, mekanisme diskusi grup, mekanisme absensi, penggunaan fasilitas bersama, isu penguasaan teknologi yang kurang, dan higienitas fasilitas.

Lalu bagaiman pelaksanaannya? Salah satu strategi yang dapat digunakan dalam metode daring adalah penggunaan personalized method dalam sistem diskusi, para pengajar dapat memancing diskusi dan menguji pemahaman siswa lewat pemanggilan nama mereka satu-persatu, sesi diskusi ini menjadi sesuatu yang harus dilaksanakan dalam metode pembelajaran daring.

Advertisement

Dalam metode daring, pengajar maksimal memberikan materi selama 30 menit agar siswa tetap dapat fokus. Sisa pembelajaran harus dilakukan dengan metode diskusi, baik diskusi kelompok, ataupun diskusi kelas. Pembagian kelompok dengan metode daring dapat dilakukan dengan fitur-fitur yang ada di media pembelajaran seperti Zoom, Google Classroom dan lain sebagainya.

Adapun mengenai platform pembelajaran daring yang nantinya akan digunakan, harus mempertimbangkan kondisi, kemampuan dan kendala yang ada, termasuk infrastruktur, kemampuan SDM dan kondisi peserta didik.  

Metode blended learning merupakan metode yang paling baik digunakan pada masa transisi menuju keadaaan normal, karena pembelajaran daring dan luring mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE