Budaya Antri Mempengaruhi Tolak Ukur Suatu Bangsa

Bisa dari hal kecil seperti antri berbaris di kantin atau antri berbaris masuk kelas.

Budaya antri adalah hal yang penting yang tidak di sadari masyarakat dari masa ke masa. Padahal budaya antri menjadi salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa itu sendiri. Sudah sangat sering di ingatkan sampai di peringati di beberapa tempat dengan tulisan “Harap Antri” tetapi masyarakat tidak menghiraukan dan menganggap tidak penting, mereka hanya memikirkan diri nya sendiri yang dahulu.

Orang tua pun menjadi salah satu bagian dalam tidak menghiraukan pentingnya Budaya antri di indonesia ini apa lagi mengingatkan ke anak anaknya dalam hal meng- antri. Padahal dengan meng-antri memiliki banyak pesan moral dibalik penting nya budaya antri tersebut.

Sebuah studi di Australia menyimpul kan lebih mementing kan anak nya ke sopan santun dan attitude terhadap masyarakat dan makhluk hidup lain. Selain itu, salah satu dosen juga pernah menerangkan bahwa tingkat kemajuan suatu bangsa di lihat dari ketertiban masyarakat nya. Semakin tertib masyarakat nya pada hukum dan norma yang berlaku semakin maju lah negara tersebut.

Di Indonesia sangat sulit untuk menerapkan Budaya Antri, lebih tepatnya harus ada sanksi berat agar masyarakat indonesia takut untuk melanggar nya, memang masyarakat Indonesia harus dikeraskan agar dapat mematuhi aturan yang ada. Seperti contoh: Melewati jalur busway atau transjakarta, sekarang sudah tidak ada yang berani untuk melewati jalur busway atau transjakarta karena sudah di tegaskan sanksi yang berat.

Masyarakat mematuhi aturan jika sudah di keraskan peraturan – peraturan nya. Kenapa harus dibuat sanksi berat? Padahal Indonesia cukup baik untuk menegur dan memberi rambu-rambu untuk meng-antri tidak perlu ada sanksi, tetapi masih saja masyarakat yang tida perduli dengan apa yang ada di lingkungan sekitar.

Padahal Budaya Antri adalah pelajaran penting untuk semua masyarakat dalam semua umur. Karena banyak kegiatan yang memerlukan antri meng-antri bukan hanya sekedar antri busway atau transjakarta atau antri putar balik saja, itu saja masih banyak yang tidak mematuhi dan tidak aware akan meng-antri mereka hanya mementingkan diri nya sendiri saja tanpa memikirkan orang lain yang sudah menunggu untuk mendapat gilirannya.

Sebenarnya meng antri adalah hal yang sederhana dan mudah untuk dilakukan hanya memerlukan ke sabar an dan menghargai orang lain untuk mendapat kan keadilan. Jika di bandingkan Negara-negara maju lain nya negara kita masih sangat berbanding jauh tepatnya ke budaya meng-antri, di negara maju lain nya masyarakat sekitar nya sudah mengetahui  akan penting nya budaya antri, siapa yang duluan dia yang menerima  duluan dia yang mendaptkan haknya duluan, ini salah satu contoh yang patut untuk kita contoh. 

Tidak perlu kita ingatkan dengan tulisan besar “Harap Meng-Antri” seharusnya masyarakat sudah sadar tanpa ditegur dahulu baru ingin meng-antri. Seperti contoh ingin naik Busway atau Transjakarta karena sudah terlambat seseorang menyelak langsung masuk, padahal di luar itu masih banyak orang-orang yang telat juga tapi tetap meng-antri karena sadar diri dan menghargai orang lain, karena itu sudah menjadi resiko dan konsekuensi dari bagian per orang masing-masing.

Budaya kan lah antri untuk kepentingan bersama, jika dibalik pun kita akan marah dan kesal menemui orang lain seperti itu. Jadi lah diri masyarakat yang pintar tanpa harus diberikan sanksi yang keras. Masyarakat Indonesia sangat membutuh kan  pendidikan dengan adanya budaya mengantri ini. Seperti yang kita lihat di Indonesia sulit sekali untuk mewujudkan suatu ketertiban salah satunya adalah budaya antri ini.

Budaya antri adalah hal penting yang harus di tanamkan sejak dini karena banyak sekali masyarakat tidak perduli lagi dengan hal meng-antri. Antri sendiri adalah proses berdiri bersama dalam waktu yang tidak dapat di tentukan. Di Indonesia menyepelekan antri sudah sangat lah biasa, di mana pun dalam bentuk apa pun.

Simple, hanya mengantri tapi masyarakat susah sekali untuk menaatinya. Dengan mengantri kita tidak perlu menibulkan keributan antar warga, ibu-ibu berantem, orang luka-luka, orang pingsan, hal-hal yang tidak perlu di ributkan, semua warga akan mendapatkan jatah dan rejeki nya masing-masing.

Oleh karena itu, budaya antri harus di terapkan pada anak usia dini contoh di sekolah harus ada pelajaran tata krama dan etika tidak hanya akademik saja. Bisa dari hal kecil seperti antri berbaris di kantin, antri berbaris masuk kelas, dan juga di berikan penyuluhan terhadap orang tua-orang tua agar dapat menerap kan budaya antri kepada lingkungan keluarga nya dan juga orang tua harus mendukung anak nya dengan memberikan contoh yang baik .

Berani untuk menegur dan memberikan arahan pada orang-orang yang tidak menaati aturan  mengantri, jangan takut salah jika memang benar. Jangan terus menerus di biarkan demi kepentingan bersama, jika terus menerus dibiarkan tidak akan ada perubahan dalam hal budaya antri.

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini