Laporan praktikum (laprak) memiliki peranan penting sebagai dokumen yang mencerminkan pengalaman praktis dan pengetahuan yang diperoleh oleh mahasiswa selama menjalani praktikum di lapangan. Praktikum adalah bagian integral dari program pendidikan di berbagai jurusan ilmu, termasuk kedokteran, teknik, biologi, pertanian dan banyak lagi. Tujuan dari laporan praktikum adalah untuk merekam, menganalisis dan mengomunikasikan hasil dari kegiatan praktis yang dilakukan selama praktikum tersebut.
Laprak bukan sekadar kumpulan kertas dengan ratusan kata yang dapat diselesaikan secara tergesa-gesa. Dibutuhkan proses yang panjang dan memakan waktu untuk menghasilkannya. Proses tersebut melibatkan tahapan pengumpulan bahan dari berbagai sumber terpercaya, serta analisis yang teliti. Namun, sayangnya tidak semua mahasiswa merasa memiliki waktu yang cukup untuk menghadapi tugas ini. Akibatnya, mereka mengambil jalan pintas dengan memanfaatkan relasi pertemanan dengan kakak tingkat, sehingga mereka berhasil menemukan solusi untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Umumnya, format penyusunan laporan praktikum hampir tidak berubah dari tahun ke tahun. Situasi ini memberikan peluang yang besar bagi mahasiswa untuk menggunakan laporan praktikum milik kating sebagai pedoman dalam menulis laporan mereka sendiri. Terlebih lagi, sangat menguntungkan bahwa banyak kating yang dengan sukarela menawarkan dan memberikan laporan praktikum mereka kepada mahasiswa adik tingkat tanpa mengharapkan imbalan.
Berbekal laprak kating semua masalah akan mudah teratasi. Tidak perlu khawatir saat batas waktu pengumpulan semakin dekat jika telah memiliki akses ke laporan praktikum lama milik kating semua aman terkendali. Dengan memiliki referensi yang lengkap dan terstruktur, mahasiswa dapat menghemat waktu dan energi dalam menyusun laporan praktikum serta memastikan bahwa hasilnya memenuhi standar yang diharapkan. Dengan demikian, laprak kating menjadi alat yang sangat berharga dalam menyelesaikan tugas praktikum dengan efisien dan efektif.
Setiap mahasiswa memiliki cara unik dalam mengambil contoh dari laporan praktikum kating. Beberapa mahasiswa memilih untuk hanya mengambil kutipan yang relevan dari laporan tersebut, memanfaatkannya sebagai ilustrasi atau referensi dalam laporan mereka sendiri. Ada pula yang menggunakan sebagian isi laporan kating, namun dengan melakukan parafrase agar tidak terjadi penyalinan langsung. Dalam hal ini, mereka berupaya menyampaikan ide-ide dengan kata-kata mereka sendiri, meskipun tetap mengacu pada konsep dan informasi yang ada dalam laporan kating.
Namun, yang paling buruk adalah terdapat mahasiswa yang menyalin isi laporan kating dengan persis sama tanpa ada perubahan. Ironisnya, banyak mahasiswa yang tidak merasa malu bahkan dengan terang-terangan menyatakan bahwa laprak buatan mereka merupakan tiruan langsung dari laprak kating mereka. Selain itu, rasa empati yang mereka rasakan juga mendorong mereka untuk menjadi orang yang berbagi. Dalam hal ini, berbagi laporan praktikum dengan teman seangkatan. Jika demikian, jangan heran jika kemudian banyak laporan praktikum yang memiliki kemiripan satu sama lain.
Meskipun menyadari bahwa menyalin laprak kating merupakan tindakan plagiat dan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, beberapa mahasiswa tetap melanjutkannya. Keberlanjutan perilaku ini telah menjadi budaya yang terakar dalam diri mereka. Pola ini selalu berulang. Pada awal semester, mahasiswa sibuk mencari laprak dari kakak tingkat mereka. Kemudian, pada semester berikutnya, mereka akan meneruskan laprak mereka kepada adik tingkat. Siklus ini terus berlanjut, hingga identitas penulis asli, yang seharusnya sebagai pemilik ide, menjadi samar dan terlupakan.
Perlu diingat bahwa menyalin isi laporan praktikum kating dengan persis sama tanpa melakukan perubahan tidak hanya merugikan mahasiswa yang bersangkutan, tetapi juga menghambat proses pembelajaran yang seharusnya terjadi dalam praktikum. Praktikum merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan penelitian, analisis, dan kemampuan menyampaikan informasi dengan cara yang unik dan orisinal. Dengan menyalin isi laporan praktikum kating, mahasiswa kehilangan peluang berharga untuk mengembangkan keterampilan ini dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi praktikum.
Selain itu, menyalin isi laprak kating juga merupakan tindakan plagiat yang serius. Plagiat adalah bentuk pelanggaran etika akademik yang melibatkan pengambilan ide, karya, atau teks orang lain tanpa memberikan pengakuan yang tepat. Dalam lingkungan pendidikan, plagiat dianggap sebagai kecurangan yang tidak dapat diterima dan dapat mengakibatkan konsekuensi yang merugikan bagi mahasiswa, termasuk teguran, penurunan nilai, atau bahkan penghentian sementara atau permanen dari program studi. Sebagai mahasiswa, penting untuk menghargai integritas akademik dan berkomitmen untuk menjalani praktikum dengan jujur dan penuh tanggung jawab.
Penting bagi mahasiswa untuk menghargai proses pembelajaran yang sebenarnya terjadi dalam praktikum. Melakukan usaha sungguh-sungguh dalam menulis laporan praktikum sendiri akan membantu mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan penelitian, analisis, dan komunikasi mereka secara mandiri. Mahasiswa dapat menjadi pembelajar yang aktif dan berkontribusi secara nyata dalam menghasilkan laporan yang orisinal dan berdaya guna. Jadi, menghindari menyalin isi plagiarisme laporan praktikum kating adalah langkah penting dalam menghormati proses pembelajaran dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam bidang studi. Mahasiswa dapat memaksimalkan manfaat dari praktikum dan mempersiapkan diri untuk tantangan di dunia professional dengan berusaha secara mandiri dan menghargai integritas akademik.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”