Apakah Budaya Populer Dibuat Oleh Para Kelas Penguasa?

Produk dari budaya pop sendiri sangat beragam, dalam hal ini Teori kritis berpendapat bahwa media massa tidak bisa lepas dari kepentingan, terutama kepentingan pemilik modal, negara, atau kelompok

Advertisement

Budaya populer atau yang lebih dikenal dengan budaya pop merupakan budaya yang paling dinikmati oleh masyarakat saat ini, terutama para anak muda. Sebetulnya, agak sedikit sulit dalam mendefinisikan apa itu arti budaya pop, karena budaya pop merupakan sebuah istilah terhadap kumpulan budaya yang bisa dikatakan abstrak. Ciri utama budaya pop sendiri adalah memikat, ringan, menarik, dan mudah diterima masyarakat.

Produk dari budaya pop sendiri sangat beragam, mulai dari musik, film, hobi, teater, hingga makanan sekalipun merupakan sebuah produk hasil dari budaya pop. Walaupun budaya pop banyak digandrungi oleh masyarakat, tetapi tidak sedikit masyarakat yang menentang budaya ini. Beberapa kalangan masyarakat mengatakan dan mempercayai bahwa budaya pop merupakan sebuah budaya yang tidak sesuai dengan norma masyarakat maupun norma agama. Kritik seperti ini pun tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat awam, kritik seperti ini juga terjadi di kalangan akademisi terutama dari kalangan Neo-Marxist yaitu aliran Critical Theory (Teori Kritis)

Teori Kritis merupakan teori pada mazhab Frankfurt (Frankfurt School) yang merupakan turunan atau anak cabang dari pemikiran marxis yang menekankan pada merekonstruksi dan memperbaharui teori yang membebaskan manusia dari manipulasi teknokrasi modern. Teori ini digunakan dalam beberapa literatur maupun studi-studi di hubungan internasional, sastra, komunikasi, dan masih banyak lagi

Advertisement

Dalam khazanah ilmu komunikasi, teori ini membantu kita memahami bagaimana komunikasi dapat menindas dan menyediakan cara untuk mendorong perubahan sosial yang positif. Teori Kritis menantang status quo dari konteks komunikasi, mencari alternatif dari bentuk komunikasi yang menindas ini.

Proyek utama teori kritis adalah membebaskan nilai dominasi kelompok-kelompok marginal ataupun yang tertindas. Teori kritis berpendapat bahwa media massa tidak bisa lepas dari kepentingan, terutama kepentingan pemilik modal, negara, atau kelompok penindas lainnya. Menurut teori kritis, media merupakan sebuah alat untuk mendominasi dan hegemoni terhadap masyarakat. Kemudian, paradigma kritis melihat bahwa media adalah alat yang mampu menciptakan asumsi masyarakat

Advertisement

Budaya pop mengacu pada produk-produk budaya seperti musik, seni, sastra, mode, tari, film, budaya virtual, televisi dan radio yang dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk. Budaya populer adalah jenis media yang memiliki daya tarik massa yang sangat tinggi. Tetapi untuk mendefinisikan budaya pop adalah dengan cara mempertimbangkan budaya tertinggal. Budaya pop menurut definisi ini merupakan sebuah budaya yang sudah di uji sebagai sebuah budaya yang memenuhi persyaratan budaya tinggi. Dengan kata lain budaya pop didefinisikkan sebagai budaya ”substandar”. Yang diuji oleh budaya pop meliputi seperangkat pertimbangan nilai teks atau praktik budayanya.

Secara harfiah, sangat sulit untuk menentukan suatu budaya tertentu lebih tinggi daripada budaya lainnya. Sejalan dengan tradisi Marxist menurut Gramsci Budaya Pop merupakan sebuah ”hegemoni” yang mana mengacu pada cara yang di lakukan oleh kelompok dominan dalam sebuah masyarakat mendapatkan dukungan dari kelompok subordinasi melalui proses ”kepemimpinan” intelektual dan moral (Gramsci, 1971: 75). Mereka yang beraliran paradigma kritis menganggap bahwa budaya adalah sebuah tempat yang terdapat pergulatan antara usaha perlawanan kelompok subordinasi dan inkorporasi kelompok dominan dalam masyarakat

Lebih lanjut, para pemikir paradigma kritis mengatakan bahwa budaya pop adalah sebuah budaya yang dibangun oleh kelas penguasa untuk memenangkan hegemoni, sembari membentuk oposisi. Kemudian budaya populer terdiri bukan hanya dari pemberlakuan budaya populer yang sejalan dengan ideologi dominan ataupun budaya yang dianggap tinggi. Namun menurut para pemikir paradigma kritis, mereka melihat budaya populer sebagai sebuah tempat negosiasi antara kelas penguasa dan publik di mana budaya populer dianggap budaya yang dominan dan tinggi, lalu tipe budaya yang berbeda dari budaya populer dianggap sebagai budaya yang tetinggal

Para pemikir kritis berpendapat bahwa budaya pop merupakan sebuah alat yang dipakai para kelas penguasa hegemoni dalam membentuk sebuah budaya dunia. Budaya pop dibangun dan digunakan dalam menciptakan asumsi dan framing kepada masyarakat dunia dan menyamakan asumsi agar lebih mudah untuk di kotak-kotakan. Kemudian, budaya pop juga merupakan cara kelas penguasa untuk menindas budaya-budaya yang menurut mereka konservatif dan menciptakan budaya baru lewat budaya pop agar berkurangnya barrier-barrier antara masyarakat dunia

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Cuma Mahasiswa hehehe