Capung Sebagai Indikator Kesehatan Lingkungan: Melacak Kualitas Air Bersih

Kenapa capung bisa menjadi indikator kualitas air bersih?

Tahukah kamu, ternyata capung bisa menjadi indikator kesehatan lingkungan lho. Serangga kecil yang sering kita jumpai di daerah sawah ini ternyata memiliki peran penting bagi lingkungan. Kehadiran capung dapat menunjukkan kualitas air di suatu daerah. Capung suka melakukan aktivitasnya dan berkembang biak di air yang bersih, maka dari itu kehidupan capung tidak dapat dipisahkan dari air.

Advertisement

Morfologi dan Anatomi Capung

Capung memiliki morfologi dan anatomi yang khas. Tubuh capung terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kepala, toraks, dan abdomen. Kepala capung memiliki mata besar yang terdiri dari ribuan lensa kecil yang disebut omatidia, yang memungkinkan capung untuk melihat objek dengan sangat baik. Capung juga memiliki tiga pasang kaki dan sayap yang kuat, yang memungkinkannya untuk terbang dengan cepat dan lincah.

Anatomi dalam tubuh capung juga khas, terutama pada sistem pernapasan dan sistem pencernaan. Capung memiliki sistem pernapasan yang efisien, dengan adanya trakea yang membawa udara langsung ke dalam tubuh. Sedangkan pada sistem pencernaan, capung memiliki usus yang sangat panjang dan berkelok-kelok, yang memungkinkan mereka untuk menyerap nutrisi dari makanan dengan baik.

Advertisement

Klasifikasi Capung

Capung termasuk dalam ordo Odonata dan terdiri dari dua subordo, yaitu Zygoptera dan Anisoptera. Subordo Zygoptera terdiri dari capung kecil yang biasa disebut dengan nama jambu air atau kunang-kunang air, sedangkan subordo Anisoptera terdiri dari capung besar yang sering kita lihat di sekitar sungai dan danau.

Advertisement

Secara lebih detail, capung Anisoptera dibagi menjadi 2 keluarga, yaitu Aeshnidae dan Libellulidae. Keluarga Aeshnidae terdiri dari capung besar yang memiliki sayap yang panjang dan tubuh yang ramping, sedangkan keluarga Libellulidae terdiri dari capung yang lebih kecil dengan sayap yang lebar dan tubuh yang lebih pendek.

Dalam klasifikasi yang lebih spesifik, terdapat sekitar 6.000 spesies capung yang telah diidentifikasi di seluruh dunia, dengan spesies yang bervariasi dari yang berukuran kecil hingga yang berukuran besar dan memiliki warna yang beragam.

Capung bisa menjadi indikator kualitas air bersih karena keberadaannya sangat tergantung pada keberadaan air yang bersih dan terpelihara dengan baik. Capung menghabiskan sebagian besar hidupnya di dekat atau di atas permukaan air, baik itu di air tawar maupun air asin, dan memerlukan kualitas air yang baik untuk berkembang biak dan bertahan hidup.

Capung juga sangat peka terhadap perubahan kualitas air dan lingkungan yang terjadi di sekitarnya. Misalnya, jika air tercemar oleh bahan kimia atau limbah industri, capung akan merespon dengan menghindari daerah tersebut atau bahkan meninggalkan habitatnya. Hal ini membuat keberadaan atau ketiadaan capung dapat menjadi indikator awal tentang kualitas air bersih di suatu area.

Selain itu, capung juga menjadi indikator keseimbangan ekosistem air yang sehat. Capung termasuk dalam jajaran predator di lingkungan air, dan memakan serangga lain seperti lalat, nyamuk, dan serangga kecil lainnya. Kehadiran capung di suatu area dapat menandakan bahwa keseimbangan ekosistem air di area tersebut terjaga dengan baik.

Dengan demikian, pengamatan terhadap keberadaan capung di suatu area dapat memberikan petunjuk tentang kualitas air bersih yang tersedia di sana dan memungkinkan kita untuk mengambil tindakan yang tepat dalam menjaga dan merawat lingkungan air agar tetap sehat dan berkelanjutan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Biologist or Entomologist who like to share about insect world

CLOSE