Cara Menyembuhkan Rasa Sakit Setelah Disakiti Orang Lain

Menyembuhkan Rasa Sakit Hati

Mungkin kamu pernah mengalami yang namanya sakit hati. Entah itu karena putus cinta, kehilangan sahabat, kehilangan seseorang yang berharga bagimu, atau mungkin gagal mendapatkan pekerjaan yang sudah kamu dambakan. Sayangnya, sakit hati itu hal yang umum terjadi pada kita semua.

Advertisement

Kita sering tahu ketika kita sedang sakit hati, namun seringnya kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan ketika sedang sakit hati. Mungkin kamu pernah mengalami sakit hati dan ketika ditanya apa yang kamu lakukan untuk menyembuhkan luka tersebut, kamu akan menjawab “time heals”. Memang benar, namun kamu juga harus tahu tips agar kamu bisa menyembuhkan rasa sakit hati dengan lebih efektif! Satu Persen akan memberitahumu beberapa hal yang patut kamu lakukan untuk membantumu menyembuhkan rasa sakit hati!

Sakit Hati itu Sakit

Kira-kira kenapa, ya, ketika kamu merasakan rasa sakit emosional, tubuhmu ikutan merasa sakit? Padahal ‘kan tidak ada orang yang memukul kita atau mencubit atau semacamnya. Ternyata, otak kita menerima sinyal dari rasa sakit emosional sama persis dengan caranya menerima sinyal dari rasa sakit fisik. Jadi tidak heran jika kamu sering merasa sakit yang dahsyat di dadamu ketika kamu merasa sakit hati.

Advertisement

Lalu bagaimana sih, cara yang tepat untuk bisa cepat menyembuhkan sakit hati? Sayangnya tidak ada rumus jitu atau obat yang bisa kamu minum tiga kali sehari untuk menyembuhkan sakit hati. Mungkin kamu bisa memulainya dengan memaafkan dirimu atau dirinya.

Sibukkan Diri

Advertisement

Kamu bisa mencoba untuk mengisi waktumu dengan hal-hal yang kamu sukai. Masuklah ke dalam dunia yang kamu sukai dan lakukan hal-hal yang sudah menjadi passion-mu. Tapi ini bukan berarti kamu melarikan diri ya, kamu juga harus sadar bahwa ketika kamu mengalami sakit hati, hal yang sebaiknya kamu lakukan pertama kali adalah menentukan apakah kamu mau menghadapi luka tersebut atau kabur darinya. 

Rasakan Emosi yang Ada Dalam Dirimu dan Lakukan Self-Care

It’s okay to be not okay. Cepat atau lambat, kamu akan melewati perasaan ini, maka rasakanlah emosi yang ada. Jangan ditekan, jangan disembunyikan, apalagi lari dari fakta bahwa luka itu ada. Mungkin kamu akan mulai mengurung diri dan melakukan “me time” untuk beberapa saat. Itu tidak apa, namun kamu harus ingat, ketika kegiatan me time-mu sudah mulai terasa mengganggu dan malah menghasilkan perasaan buruk terhadap hidupmu, it’s time to stop. Selain itu, kamu juga bisa mencoba self-healing!

Fokus ke Masa Depan

Kamu boleh bersedih, namun jangan memfokuskan dirimu terlalu lama pada kejadian yang membuatmu sakit hati. Kamu harus menyadari bahwa ketika kamu sakit hati, kamu tidak bisa menghindari proses penyembuhan luka tersebut. Maka dari itu, sebaiknya kamu fokus pada apa yang dapat kamu lakukan pada dirimu di masa datang.

Sampaikanlah kepada orang lain apa yang kamu butuhkan, cobalah untuk keluar, buatlah kebiasaan baru, kelilingi dirimu dengan orang-orang yang suportif, apapun itu. Kamu pernah dengar tentang filosofi teras? Hal tersebut juga dapat membantumu dalam menghadapi sakit hati, loh! 

Jangan Pelarian Tapi Jangan Menunggu Terlalu Lama

Sekali lagi, sayangnya tidak ada rumus jitu untuk menentukan berapa lama kamu harus menunggu sebelum memulai hubungan yang baru. Namun terburu-buru mencari hubungan baru kadang tidak berakhir dengan baik, karena ketika kita mencari pelarian, terkadang kita menganggap bahwa orang berikutnya sudah pasti lebih baik, dan kita cenderung untuk melebih-lebihkan apa yang kita lihat dalam orang tersebut. Apalagi ketika kamu mencari pelarian untuk balas dendam, bisa jadi kamu malah akan tetap marah pada pasanganmu seperti kamu marah pada pasanganmu. Itu tidak sehat

Jadi single untuk sesaat mungkin adalah pilihan yang bagus, karena dengan begitu, kamu dapat memberi waktu bagi dirimu untuk kembali mengenali dirimu sebagai diri sendiri, bukan ‘seseorang yang ditinggalkan’. Terlalu lama menunggu juga tidak terlalu baik, karena kamu bisa saja meyakinkan dirimu bahwa ‘kamu tidak akan menemukan pasangan lagi untuk selamanya’. Take your time, dan kembalilah ke dalam rutinitas dan usaha dalam mencari pasangan ketika kamu sudah benar-benar siap.

The Ball and The Box

Bayangkan hidupmu adalah sebuah kotak, dan di dalam kotak tersebut ada tombol yang akan mengaktifkan rasa sakit pada dirimu. Dalam kotak tersebut juga ada rasa duka yang disebabkan oleh sakit hati, dalam bentuk bola. Bola ini, ketika awal terbentuk, ukurannya sangat besar sehingga sering menekan tombol rasa sakit yang ada. Ini membuatmu sering merasa sakit yang intens ketika awal kejadian. Seiring hidup berjalan, seiring kamu berusaha menyembuhkan sakit hatimu, bola ini akan semakin mengecil; bola yang semakin mengecil itu akan mengurangi kemungkinan dia akan menyentuh tombol rasa sakit yang ada, namun bukan berarti tidak sama sekali. Kadang kamu mungkin akan mengingatnya di masa depan, namun rasa sakitnya tidak sebesar dan sesering ketika awal kamu mengalami sakit hati.

Bagaimana menurutmu? Apakah sakit hati yang kamu rasakan sudah sembuh? Atau mungkin kamu baru saja sakit hati? Apapun jawabanmu, semoga kamu akan selalu berusaha untuk menyembuhkannya ya! Jika kamu sudah merasa bahwa sakit hatimu sangat mengganggu kehidupan sehari-harimu, ada baiknya kamu mencari bantuan profesional, seperti yang disediakan Satu Persen.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Platform tempatmu berkembang menuju #HidupSeutuhnya

CLOSE