#CatatanAkhirTahun – Berjuang Untuk Keadilan Sampai Ke Negara Cina

Bangkit dari keterpurukan, bangkit dari depresi, berani memperjuangkan keadilan!

Ya sekarang tahun 2021 sudah berakhir. Ada kenangan bersejarah bagiku, dimana kenangan itu tidak bisa aku lupakan untuk seumur hidupku. Ya, langsung saja tepatnya di bulan november, saya mengalami suatu peristiwa yang sangat menyedihkan, bahkan hatiku hancur, hidupku hancur pada waktu itu. Saya tinggal di salah  satu Negara bagian Cina ini sendirian, tanpa kedua orang tua. Saya disini bekerja sambil kuliah. Ada satu kisah yang akan saya bagikan kepada kalian, kisah kelam yang menimpa diriku. Kisah ini kisah nyata, yang sengaja saya share kepada kalian supaya kalian, disaat mengalami peristiwa seperti yang saya alami, untuk tidak menyakiti diri kalian, tetapi kalian harus bangkit untuk memperjuangkan keadilan. Kita sangat berharga, jangan hancurkan dirimu oleh masalahmu, tetapi bangkitlah cari solusi dan jalan keluar walaupun itu menyita waktu mu, tetaplah maju untuk membela diri mu.

Ya, saya mengalami pelecehan seksual disini, dimana ada seorang cowok yang memperkosa saya di sini. Saya mencoba melawan, tapi apalah daya ku, badan nya terlalu kuat dan terjadilah insiden itu. Kejadian itu terjadi pada pukul 20:00. Laki-laki itu adalah cowok saya sendiri. Saya pergi dan marah, bingung, lupa jalan pulang, sampai kesasar. Sepanjang perjalanan saya hanya menangis, sesampai di rumah saya mandi dan kecewa pada diri saya.


Hanya bisa menangis. Ya, hanya bisa menangis. Saya berteriak, untuk meluapkan amarah saya. Dan waktu saya berdoa, saya datang kepada Tuhan, karena hanya Tuhan lah yang bisa menolong saya, saya berdoa kepada Tuhan untuk meminta pertolongan, dan meminta hikmat untuk apa yang harus saya lakukan.


Selesai berdoa, Tuhan menggerakan hati saya untuk menghubungi salah satu konselor, yang dimana pada waktu itu saya kenal beliau dalam zoom. Saya menceritakan kejadian itu kepada beliau, dan beliau mengkonsultasikan kepada temannya, dan semua itu bisa dilaporkan. Saya menyerahkan perkara ini kedalam tangan Tuhan, karna aku percaya Tuhan melihat dan mendengarkan doa ku. 

Keesokan harinya saya bertemu dengan konselor saya, dan kita pergi ke rumah sakit untuk visum. Sesampainya di rumah sakit, kita regristrasi dan ternyata pihak rumah sakit tidak berani melayani ku, kalau tidak ada laporan polisi. Kebetulan di dalam rumah sakit tersebut ada pos pengaduan polisi. Kami langsung mendatangi bapak polisi yang ada disitu, dan melaporkan kejadian itu pada  pak polisi yang ada disitu, kemudian polisi tersebut melaporkan kekantor polisi pusat, dan selang beberapa saat polisi datang bersama rombongannya, kurang lebih berjumlah 7 orang, dan 2 orang diantaranya adalah perempuan. Saya dibawa kedalam satu ruangan dan diinvestigasi selama beberapa jam. Perasaan saya waktu itu sangat syok, saya tidak ada nafsu makan. Pada jam 14:00 konselor saya harus pergi meninggalkan saya. Sedih rasanya karna saya sendirian dan bahasa pun saya kurang. Setengah jam kemudian ada LSM yang datang untuk menemani saya. Kemudian saya di investigasi lagi, oleh seorang dokterforensik dan dilakukan pemeriksaan. 

Satu jam kemudian saya bersama orang yang dari LSM pulang kerumah untuk mengambil barang bukti sambil di kawal polisi, setelah itu kita semua pergi ke kantor polisi pusat untuk meneruskan investigasi sambil di panggilkan penerjemah. Perasaan ku campur aduk, dan beberapa pertanyaan aku jawab, sehingga laporanku diterima oleh polisi dan di ajukan ke pengadilan. Dan pada 22:00 laki-laki itu ditangkap dan dia mengakuinya. Jam 23:30 saya meninggalkan kantor polisi, dan sesampai dirumah pukul 24:30 an. Saya bebersih dsn berdoa kepada Tuhan, saya merasa bahwa hanya Tuhan lah yang sanggup menolong saya. Ke esokan harinya saya di panggil untuk melakukan berbagai cek dan vaksin untuk pencegahan HIV aids. Satu bulan kemudian saya bingung, karena tidak ada kabar dari kepolisian tentang kasus ini, dan kemudian saya mencari pertolongan dalam salah satu lembaga mungkin seperti LBH untuk memohon bantuan dan menyerah kan semua kasus saya kepada LBH tersebut. Berganti bulan dapat kabar bahwa kasus saya sudah proses dipengadilan, dan laki-laki tersebut masih ditahan. Saya bersyukur karna Tuhan melihat dan  dan tidak meninggalkan saya.

Melalui kasus ini lah saya belajar banyak pelajaran hidup, dan berharganya diri ini. Kasus ini memang suatu kesalahanku, dimana aku tidak menjaga diriku dengan baik, mungkin bisa dikatakan aib, tetapi melalui kasus ini saya melihat banyak berkat Tuhan yang diberikan kepadaku, yang tadinya saya tidak memperhatikan kesehatan saya, dan  semuanya kesehatan saya diperhatikan oleh dokter. Dan dari sini aku baru tahu bahwa Tuhan itu hidup, Dia menerima kita apa adanya, ketika kita mau kembali kepada Nya. RencanaNya baik untuk kita tetapi kadang tempatNya tidak nyaman bagi kita.

So, Teman-teman ketika kamu mengalami masalah, jangan takut untuk datang kepada Tuhan untuk menceritakan masalahmu, dan mintalah pertolongan pada-Nya, karna hanya Dia lah yang bisa menolong kita.  

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

SAYA ADALAH SEORANG MAHASISWA JURUSAN ILMU KOMUNIKASI DI UNIVERSITAS TERBUKA HONGKONG.

Editor