Cerita, kita, dan warna

Semua subjek pernah dipakai dalam setiap jengkal usaha. Melakoni adegan- adegan konyol disela- sela pesan yang akan terkirim, atau ketika tersenyum dan berkata "hai" ketika bertemu dengan dia, seorang yang mengisi waktu kita menjelang tidur. Kita sedang kasmaran dengan orang yang sama, kah? dan disela- sela waktu luang, apa kita saling memikirkan?

Advertisement

Beberapa minggu berlalu dan kita mulai saling bertemu untuk kemudian kita saling mengenal. Bahkan, entah sengaja atau tidak, sekarang kita memiliki jam yang relatif sama. Kita menjadi sering bertemu di mini market langganan, bertemu di jam- jam senggang di media sosial, dan basa- basi untuk kemudian semuapun berjalan lancar. Terasa tak ada hambatan ketika senyum itu selalu menghiasi setiap pertemuan tak sengaja itu. Kejutan demi kejutan, basa dan basi yang sering terlontar, mata yang tanpa sengaja bertukar pandangan itu pun menjadi hal konyol yang selalu bisa dirindukan. Mungkin kita saling merindukan.

Tidak ada yang sulit jika siapaun memiliki tujuan serupa. Tanpa melalui sebuah administrasi yang rumit pun, kita akhirnya memutuskan menjalain sebuah hubngan. Kita menganggap bahwa tidak ada yang istimewa dari hubngan kita saat ini. Layaknya semua dewasa yang menjalain sebuah hubungan, kita hanay saling melengkapi untuk beberapa hal. Hubungan yang tak pernah memberi batasan, karena kita menyadari setiap diri kita adalah warna terindah dibumi, dan orang lain datang dan pergi untuk membuatnya menjadi lebih berwarna. Semua diri berwarna dengan apa yang dimiliki, kita percaya itu.

Waktu terus berjalan, dan siapapun kita, kita memang tak pernah sempurna dengan semua warna milik kita. Kadang, ada saja perspektif gelap yang hadir ketika kita mencoba memadukan warna. Membuat hubungan menjadi muram dan kelabu. Dan kadang juga, kita mendapat warna lain ketika kita menyatukan warna kita dan berhasil. Kita menjadi hal yang membuat kita bahagia sesekali waktu. Dan tak pernah melupakan itu, karena siapapun kita, kita layak berbahagia dengan diri kita, kan?

Advertisement

Hari berlalu dan kita masih bisa percaya dengan apa yang disebuat perasaan. Yang seiring waktu menjadi tumbuh dan semakin kuat ini. Terimakasih untuk warna yang tak sengaja kita ciptakan berdua.

smile

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang suka lapar. Kadang juga suka makan.

CLOSE