#CerpenHipwee Masih Ada Harapan

Terinspirasi cerita hidupku di tahun 2020

(Suara hatiku berkata)

Advertisement


“Dimana aku saat ini?”

“Apakah aku memasuki dunia yang baru?”

“Jujur, ini berbeda dengan duniaku saat ini”

“Tak ada orang di luar sana bahkan sepanjang jalan”

“Semuanya sunyi”

“Semuanya sepi”

“Semuanya hampa”


                         

Pagi ini aku terbangun dari lelap tidurku

Advertisement

Terasa begitu berat kepalaku

Tenggorokankupun terasa kering

Advertisement

Aku perlu segelas air  hangat untuk memulai pagiku

Tapi handphoneku berdering dengan sangat nyaring

“Hallo!”.

“Bagaimana Keadanmu?”

Ternyata itu ibuku yang menelponku.

Dengan suara serak aku menyahut “Aku baik-baik saja, Bu”

Ibuku membalas “ Kau sakit? Suaramu kenapa?”

“Aku tidak apa-apa , Bu”

Ingin ku berkata bahwa sebenarnya keadaanku sedang kurang baik

“Radang tenggorokanku kambuh lagi”.

Tapi aku memilih berdiam saja dan mengindahkan suara hatiku, aku gak mau ibuku khawatir berlebihan terhadapku.

Ibuku berkata “Pergilah ke rumah sakit, Nak! Jangan menunggu sampai nanti parah”

“Tidak” jawabku…”Aku baik-baik saja, Ibu. Nanti juga akan sembuh dengan sendirinya”

Dalam hatiku berbisik “Maafkan aku Ibu, aku keras kepala tapi saat ini rumah sakit tidaklah begitu aman buat orang yang punya penyakit yang tidak terlalu parah karna wabah saat ini”

 

Waktu beranjak lebih cepat 1 jam ketika aku selesai bersua lewat telpon dengan ibuku

Aku bangun dari tempat tidurku.

Beranjak ke meja untuk mengambil sebotol air hangat yang sudah aku sediakan malam sebelum aku tidur.

Seperti biasa kegiatan rutin ku sebelum beraktivitas adalah memandang ke luar melalui jendela kamar kostku.

Aku terdiam, hening sejenak.

Kemudian muncul lah suara hatiku seperti ini lagi:

“Dimana aku saat ini?”

“Apakah aku memasuki dunia yang baru?”

“Jujur, Ini berbeda dengan duniaku saat ini”

“Tak ada orang di luar sana bahkan di sepanjang jalan”

“Semuanya sunyi”

“Semuanya sepi”

“Semuanya hampa”

 

Seminggu.. dua minggu.. dan satu bulan pun berlalu tetapi masih sama isi suara hatiku.

Aku membuka televisi dan menonton berita untuk beberapa saat.

Keadaan semakin tidak menentu.

Aku hidup di saat sekarang ini, di tahun 2020.

Di tahun-tahun terberat sepanjang hidupku.

Di mana wabah virus yang bernama corona hadir.

Membuat seluruh dunia panik tidak terkecuali diriku.

Keadaan ini tentu merubah segala aspek kehidupan.

Panik? Pasti jawabku.

Sedih? Ya! Tentu saja.

Kehilangan harapan? Ragu-ragu aku menjawab.

Bukankah selagi kita hidup harapan itu pasti ada.

Aku kembali bersemangat jika teringat kata-kata ini.

 

Inilah hidup! pikirku dari dalam benak hatiku.

Hidup adalah proses.

Hidup adalah perjuangan.

Hidup adalah tantangan.

Hidup adalah diriku.

 

Aku mematikan televisi ku.

Ku raih buku motivasi di kamarku.

Buku yang membuatku kembali bersemangat menjalani hidupku.

Aku hanyalah seorang kutu buku yang suka dengan suasana keheningan dan menikmati helai demi helai dari sebuah buku, memahaminya dan membayangkannya dengan nalar pikiranku.

Aku membacanya dan terus membacanya…

Ada sekelumit cerita yang membuatku bersedih, menangis, tersenyum dan tertawa bahagia.

Persis seperti hidup yang aku jalani sekarang.

Suka duka yang kualami selama 29 tahun aku hidup di dunia ini.

Seketika aku teringat masa-masa bahagiaku ketika aku meraih impianku.

Seketika juga aku teringat dengan masa terberatku saat aku melalui masa kecilku dengan vonis penyakit yang akan menemani sisa hidupku.

Aku tak perlu menyebutkan penyakit apa itu tapi penyakit inilah yang membuatku berjuang lebih keras untuk sembuh demi bisa menikmati hidupku.

Aku bisa melaluinya karna aku punya harapan.

Aku tak mau berhenti berjuang selama aku hidup.

Aku siap dengan konsekuensi baik buruknya pikirku waktu itu.

 

Itulah hidup! Pikirku lagi dari dalam benak hatiku.

Jika kau masih di beri nafas kehidupan, Berjuanglah!

Jika kau kehilangan harapan, Bangkitlah!

Jika kau menangis saat ini hapuslah air matamu.

Kau tidak sendiri, kau masih memiliki dunia ini.

Kau masih hidup!

 

Ini mungkin adalah saat terberat dalam hidup kita semua.

Tapi sesulit apapun itu kita pasti bisa melewatinya.

Kita pasti bisa mengalahkannya.

Wabah ini mungkin membuat kita mau tidak mau harus patuh dengan berbagai peraturan yang di buat.

Hargailah peraturan tersebut, janganlah meremehkan hal-hal yang kecil terlebih itu untuk kebaikan kita bersama.

 

Aku selesai dengan buku bacaanku.

Aku memiliki harapan ketika selesai membacanya.

Handphone bergetar saat itu juga.

Aku meraih handphoneku dan disana ada beberapa pesan singkat dari mereka yang jaraknya jauh denganku.

Teman-temanku  satu per satu mengeluhkan kehidupan mereka dari masalah A sampai Z.

Mereka mengeluhkan situasi ini, wabah ini, dan hampir berputus asa.

Mereka pikir aku tidak mengeluh?

Mereka pikir aku baik-baik saja?

Mereka pikir aku tak memiliki beban hidup?

“Akupun mengeluh!” Jawabku dari dalam hatiku.

Tapi aku tau keluhan itu bukanlah solusi terbaik.

 

Inilah hidup!

Kau akan selalu dituntut untuk berjuang melewati tantangan dan rintangan.

Kau akan selalu diuji sejauh mana kau mampu bertahan.

Kau akan selalu dan selalu berproses setiap harinya.

Kau mungkin saat ini bisa bahagia dan tertawa lepas.

Tapi besok apa yang akan terjadi justru mungkin sebaliknya.

Aku masih percaya harapan itu masih ada.

Pagi ini aku bangkit dari tempat tidurku, menghela nafas dan bersyukur.

Melangkah setapak menuju jendela kamar kost ku.

Aku melihat keluar “Oh! masih sepi” hatiku berbicara.

Tapi aku yakin akan ada saat di luar sana akan kembali ramai.

Ramai sampai aku tidak bisa tidur karna bunyi kendaraan yang lalu lalang.

Aku tersenyum seketika membayangkannya.

Aku meraih remote dan menonton televisi kembali.

Berita hari ini masih sama dengan beberapa hari yang lalu.

Semakin bertambah lagi kasus pasien yang terinveksi virus corona, tapi bertambah juga pasien yang sembuh meskipun jumlahnya kecil.

Aku terdiam seketika dalam benak ku muncul lah kata-kata ini:

“Disitulah ada harapan!”

Jangan dilihat berapa banyak orang yang terinfeksi tapi lihatlah berapa banyak orang yang sembuh

Itulah harapan sesungguhnya.

Aku yakin ini akan berakhir.

Mari berjuanglah, berdoalah, berharaplah dan bersemangatlah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini