#CerpenHipwee-Penantian Dalam Rindu yang Tak Pernah Usai, Namun Akhirnya Berakhir Luka

Teruntuk kamu yang memberi rindu, sadarkah ada yang menunggu kamu?

Tak pernah kusadari waktu berlalu begitu cepat. Begitupun dengan hari ini. Kemarin adalah pertemuan aku dengan kawan baruku di SMA Atlantis. Meskipun aku murid pindahan dari Kota Ashlan. Tapi kawanku di tempat baruku mau menerima aku. Ya. Alhamdulillah.

Advertisement

Hallo…. Sapa seorang remaja sebayaku. Oh… Iya. Hallo. Jawabku.

Perkenalkan, Aku Lita Tine.. Oh… Iya siapa namamu dan darimana kamu berasal? Kulihat kau juga bukan orang yang berasal dari sini. Katanya memulai perkenalan.

Aku Nasy' Ashbyrotul dan aku berasal dari Negeri Ashlan.

Advertisement

Wow….. Jauh banget ya? Bagaimana kamu dari Negeri Ashlan bisa pindah ke sekolah ini?

Aku pindah karena aku ingin mencari suasana baru, Kataku.

Advertisement

Kalimat percakapan pertama kali yang selalu aku ingat. Seminggu berlalu, kami pun akrab bagai sahabat yang tak dapat di pisahkan. Banyak hal yang menjadi persamaan yang mewarnai kisah persahabatan di antara kami ini.

Salah satunya adalah tentang masalah percintaan LDR. Ya memang awalnya hubungan jarak jauh dengan orang terkasih memang baik dan sangat nyaman. Hingga ditemui yang bernama kecewa. Karena ada perbedaan yang memaksa kami untuk pergi dan segera melupakan satu sama lain.

Aku berusaha mengibur diriku dan Lita agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Agar selalu bersemangat dalam keadaan apapun dan tidak memikirkan hal itu.

Waktu terus berlalu hingga aku pun bisa memutuskan agar mengakhiri hubungan LDR yang seperti ini. Awalnya aku bingung antara memilih bertahan tapi terluka atau memilih pergi dan melupakannya. Setelah banyak kenangan yang aku ukir bersama Dhy.

Bukan karena aku ingin mencari yang baru tetapi ini soal hati yang masih menyimpan rasa tapi tak bisa bersama. Karena perbedaan dan selalu ada perselisihan yang membuatku harus pergi dari mantan kekasihku yang ada di pulau lain bernama Dhy.

Tak pernah kubayangkan sebelumnya jika aku menyayangi orang secuek dia akan seperti ini. Karena jauhnya jarak antara kami membuat kami jarang komunikasi satu sama lain, serta keadaan yang memaksa aku untuk segera memutuskan. Sebenarnya ada banyak hal yang ingin sampaikan kepada Dhy tapi waktu tidak mengizinkan dan aku slalu menitipkan do’a kepada Tuhan agar menjaga Dhy.

Hallo… Dek. Kamu jangan sedih dong. Ada aku di sini buat mengibur kamu. Kata Mas Rendy yang mengiburku ketika di taman sekolah.

Bagaimana bisa aku tidak sedih aku harus putus dengan kekasihku? Aku begitu menyayanginya. Tapi karena perbedaan ini yang membuatku jauh darinya hingga aku harus pindah ke sekolah ini. Jawabku terus terang.

Udahlah dek. Jangan kamu mempersulit kebahagiaanmu hanya karena lelaki seperti itu. Dia tidak baik untuk kamu. Seharusnya, jika dia menyayangimu seperti kamu menyayanginya. Percayalah dia akan kesini kemana pun kamu berada dia akan mengejar. Tapi lihatlah ini sudah genap satu tahun. Bahkan dia tidak ada kabar sama sekali. Hiburnya.

Kamu benar Mas Rendy. Aku lebih baik melupakannya

Gitu dong. Senyum lagi. Aku kan juga bahagia kalo adek bisa senyum. Enggak galau lagi.

Okey deh mas. Makasih ya mas, kamu yang sudah menemani aku di saat suka maupun duka.

Selama ini Mas Rendy menemani aku. Meskipun dia kakak kelas. Dia bahkan tidak malu berjalan bahkan duduk di sampingku. Dia slalu menghiburku dan kata-kata penyemangat.

Membuat aku lebih percaya bahwa aku bisa melupakannya dan aku pantas bahagia walaupun tanpa Dhy.

Hingga tiba saatnya aku mendapat notifikasi ponselku berdering ada chat dari Dhy, di chat itu Dhy menceritakan kalau dia sudah bertunangan dengan wanita lain, serta akan menikah dalam waktu dekat ini. Setelah aku baca, ternyata tidak sesuai ekspektasi aku yang berharap dia akan kembali. Ternyata rindu yang tak pernah sampai, berbuah sebuah kecewa di hatiku.

Lalu tanpa sadar air mataku mulai menetes perlahan membasahi ponselku hingga aku tak sanggup berkata-kata. Tapi kuikhlaskan. Walaupun aku menunggu kabar dari dia hingga beberapa tahun, tapi takdir berkata lain. Tak banyak yang ingin aku ucapkan, selama ini pertanyaan kenapa kamu berubah terjawab sudah. Rindu berhari-hari sama kamu memang berakhir luka. Bagiku kebahagiaan kamu lebih penting daripada egoku yang ingin bertemu serta bertukar pikiran lagi, semua sudah sirna dan kucukupkan luka mulai hari ini. Ucapku dalam hati.

Selamat jalan sayang. Salam manis dariku, seseorang yang pernah mengagumi kamu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tetap semangat dan terus berkarya ☺️

CLOSE