Aku mempunyai komitmen dengan seseorang lelaki yang kutemui pada tahun 2019 di saat aku masih menempati bangku sekolah waktu SMA, dia lelaki yang bisa kubilang sering membuatku marah. Akan tetapi hanya dia yang dapat memahami mauku apa. Seiring berjalannya waktu dan dari tahun ke tahun kita menghadapi susah senang bersama hingga aku lulus dari SMA dan mendapatkan perguruan tinggi di sebuah daerah Jawa yang terletak di kota Pekalongan Jawa Tengah. Mau tidak mau kita harus menjalankan sebuah hubungan komitmen dengan LDR.
Akan tetapi sebelum kita LDR aku mengalami hal yang amat menyakitkan dan menyedihkan dimana kala aku akan dijodohkan dengan pilihan orang tuaku. Entah diriku pun bingung akan bagaimana menghadapi situasi seperti ini. Aku sama sekali tidak ingin dijodohkan. Aku hanya ingin hidup bahagia bersama lelaki pilihanku sendiri. Rasanya amat menyedihkan. Aku hanya berharap semoga lekas mendapatkan jawaban yang terbaik dari doaku yang kupanjatkan dan kupersembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semoga kelak jodohku adalah lelaki yang bersamaku hingga saat ini.
Hari demi hari kujalani walaupun kadang hal itu sangat mengganggu pikiranku. Aku merasa sangat tidak nyaman dengan hal ini. Aku tahu bahwa setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, akan tetapi dapatkah seorang anak akan bahagia terhadap pilihannya tersebut?
Dua tahun dalam menjalani sebuah hubungan adalah bukan suatu hal yang mudah, sangat sulit dan berbagai macam rintangannya. Mulai dari menyakiti satu sama lain, egois dalam suatu hal, selalu saling menyalahkan satu sama lain, akan tetapi selalu saling mengerti dan memahami satu sama lain juga. Maka dari itu kami sangat sulit untuk berpisah.
Sangat tidak ingin hal itu terjadi maka satu pinta ku yaitu segera hilang lah permasalahan ini dari hidupku.
Namun jauh sebelum hal ini terjadi, aku sempat tidak suka dengan lelaki. Dalam artian trauma dengan lelaki, dikarenakan aku pernah mengalami kekerasan terhadap lelaki yang pernah kukenal dulu. Datanglah lelaki itu dihadapanku pada tahun 2019. Awalnya aku tidak suka dan sempat tidak percaya. Namun seiring berjalannya waktu semua berubah, kini aku dapat mempercayai lagi tentang laki-laki. Entah lah semenjak muncul permasalahan ini di hidupku, aku jadi merasa hampa. Seperti bahagia tidak, sedih tidak, tetapi hanya kosong saja.
Bagaimana ya cara menanggapi hal ini semua. Akupun bingung dan pasrah terhadap permasalahan ini.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”