Cloud Accounting System : Solusi Krisis Ekonomi UMKM di Indonesia pada Masa Pandemi

Cloud Accounting solusi krisis ekonomi UMKM Indonesia

Pandemi corona menyebabkan dampak serius bagi Indonesia. Selain pada bidang kesehatan, pandemi ini juga berdampak terhadap perekonomian dalam negeri. Pada awal bulan Maret, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro BKF Kemenkeu Hidayat Amir mengatakan angka dampak kerugian ekonomi turun dari sebelumnya, sekitar 2 persen (Rp316 triliun). Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, pandemi ini telah melemahkan kegiatan usaha di Indonesia yang membuat angka pengangguran naik sekitar 71 persen dari 7,1 juta menjadi 12,2 juta orang.

Advertisement

Berdasarkan laporan hasil survei Asian Development Bank (ADB) menyebutkan sekitar 50 persen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menutup usahanya akibat terdampak pademi Covid-19. Sementara usaha mikro yang tidak lagi memiliki tabungan berjumlah sekitar 88 persen. UMKM yang paling terdampak pada sisi penjualannya, rata-rata omset mereka turun ada 40 persen sampai 70 persen. Ikhsan Ingrabatun, Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) memperkirakan omset UMKM di sektor nonkuliner turun 30 persen hingga 35 persen sejak Covid-19.

Ketika himbauan mengenai social distancing dan karantina diumumkan, mulai tanggal 15 Maret 2020 diprediksi dapat berdampak serius terhadap penyerapan produk UMKM. Oleh karena itu, pemerintah seharusnya memberikan perhatian khusus bagi sektor UMKM sebagai penggerak utama perekonomian bangsa. Untuk menanggapi masalah yang dihadapi UMKM, pemerintah menawarkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khususnya untuk mengatasi masalah pembiayaan kepada UMKM. Program restrukturisasi diluncurkan pemerintah selama 6 bulan.

Pemerintah yang menanggung subsidi bunga sebanyak 6 persen untuk usaha kecil mikro. Kemudian untuk yang menengah diberikan mencapai 3 dan 2 persen. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, ada lima sektor industri yang bertahan di tengah pandemi virus corona, antara lain Industri perkebunan seperti tembakau, yang nantinya di produksi menjadi rokok, industri alat kesehatan, dan ada juga industri minyak seperti minyak sawit, ada juga industri tambang seperti batubara, dan yang terakhir industri makanan pokok.

Advertisement

Untuk penerapan sistem akuntansi sendiri, UMKM dapat menggunakan Jurnal software akuntansi online berbasis cloud, atau biasa disebut cloud accounting. Cloud accounting merupakan gabungan antara pemanfaatan pada bidang teknologi komputer dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet yang fungsinya untuk menjalankan program atau aplikasi melalui perangkat yang terkoneksi internet pada waktu yang sama. Teknologi komputer berbasis sistem cloud merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat server untuk mengelola data serta aplikasi pengguna. Teknologi ini akan mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa harus melakukan instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui perangkat yang terkoneksi internet.

Cloud accounting juga dapat memberikan berbagai solusi dalam menghadapi krisis.Solusi yang pertama adalah dalam pemasaran produk dapat menggunakan media sosial sebagai channel utama, agar tetap mengikuti protokol kesehatan yaitu sosial distancing. Kedua, pastikan cashflow tetap lancar, hal ini penting dalam bisnis agar pemilik usaha dapat mengelola uang tunai secara optimal. Pemilik UMKM juga dapat menggunakan cloud accounting online seperti Jurnal, untuk membuat dokumen penagihan dan pembayaran dengan mudah. Ketiga, pendapatan dan pemangkasan biaya harus direncanakan ulang.Pemilik usaha harus bisa memprioritaskan anggaran maupun penyesuaian budget di situasi saat ini. Fitur budgeting, membantu pemilik usaha untuk membuat pos anggaran pemasukan serta pengeluaran sebagai acuan saat mendata realisasi penjualan dan pengeluaran operasional, sehingga margin keuntungan dapat terkontrol. Selain itu, Pemilik usaha dapat menganalisis laporan pendapatan dan biaya melalui fitur laba rugi. Keempat, selalu monitor transaksi, dengan fitur Cash Link pada jurnal yang otomatis menampilkan ringkasan rekonsiliasi bank pada semua akun kas dan bank, serta perubahan saldo kas dan bank yang tidak sempat tercatat, setelah itu ada fitur Smart Back Reconciliation, fitur tersebut secara otomatis merekomendasikan pencocokan transaksi menurut tanggal, angka ataupun deskripsi transaksi yang sama untuk membuat prosesnya semakin cepat. Kelima, perhatikan kondisi stok barang. Cek status persediaan barang secara berkala dan faktual. Adanya fitur Inventory Jurnal, pemilik usaha dapat mengetahui harga jual beli rata-rata, dan menginformasikan ketersediaan stok saat itu juga. Contoh aplikasinya seperti zahir, accurate, dan masih banyak lagi aplikasi penjurnalan yang dapat diakses melalui PC ataupun handphone.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE