Curahan Hati Rakyat Riau Atas Kabut Asap yang Terjadi: Mau Sampai Kapan Begini?

Curahan hati rakyat riau

Bencana alam rasanya sudah menjadi langganan bagi masyarakat Indonesia. Setiap daerah rasanya punya khas bencana tersendiri, misalnya Jakarta dengan banjirnya, Yogyakarta dan Sumatera Barat dengan gempanya, dan Riau dengan asapnya. Namun apakah bencana yang terjadi di daerah Riau merupakan bencana alam yang disebabkan oleh alam itu sendiri? 

Advertisement

Sama halnya dengan Jakarta, bencana ini disebabkan oleh ulah manusia. Banjir disebabkan oleh perilaku buruk manusia yang sering membuang sampah sembarangan dan bencana asap yang terjadi oleh perilaku manusia yang membakar hutan.

Sangat disayangkan alam dirusak oleh oknum-oknum yang hanya mementingkan keuntungannya sendiri. Alam menjadi rusak begitu pula populasinya. Bencana asap yang sekarang sedang melanda Riau bukan hanya merusak alam Riau, namun juga mengancam kesehatan bagi masyarakatnya. Banyak yang sudah terserang ISPA namun sampai sekarang, 13 Septermber 2019 belum ada tindakan nyata dari pemerintah untuk menindak para oknum pembakaran lahan dan hutan tersebeut. 

Tindakan untuk mengurangi asap dengan mengirim hujan buatan pun belum ada. Sementara keadaan di Riau sampai sekarang semakin parah. Asap semakin tebal, jarak pandang mulai pendek dan alat ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) yang berada di beberapa titik di daerah Riau menunjukkan bahwa udara sudah sangat tidak sehat. Kebenaran alat tersebut juga dipertanyakan karena pada BMKG sudah menetapkan bahwa kondisi tersebut sudah masuk kategori berbahaya. Mungkinkah ada oknum yang membuat alat tersebut tidak akurat demi membuat masyarakat tidak panik? Entahlah.

Advertisement

Yang jelas saat ini masyarakat Riau tidak tahu harus berbuat apa selain memakai masker dan mengurangi aktivitas di luar ruangan. Banyak aksi sudah dilakukan dari demonstrasi yang dilakukan para mahasiswa hingga masyarakat Riau melalui dunia maya juga melayangkan protes keras kepada pemerintah. Mengungsi mungkin pilihan bagi beberapa orang, namun tidak semua orang dapat melakukan hal tersebut. Selain faktor biaya, keamanan juga menjadi masalah yang penting. 

Lagi pula jika ingin mengungsi, rasanya percuma karena asap sudah menyebar hingga keluar Riau seperti ke provinsi tetangga hingga negara tetangga. Meskipun bandara masih beraktifitas, tapi aktivitas tersebut juga terganggu. Rasanya hanya tinggal menunggu waktu hingga bandara lumpuh total.

Advertisement

Mungkin hingga sekarang masyarakat Riau mampu bertahan, tapi efek asap ini akan mengganggu kesehatan masyarakatnya untuk jangka panjang. Mulai dari ISPA, asma, hingga kanker paru-paru menghantui kesehatan masyarakat Riau di masa yang akan datang.


Rasanya seperti mimpi buruk pada tahun 2015 lalu kembali datang. Hal ini menyebabkan trauma tersendiri bagi masyarakat Riau. Penanganan pemerintah yang terkesan lambat dan mengabaikan semakin membuat rakyat Riau berkecil hati. 


Jika hal ini terus berlanjut, rasanya bukan hanya fisik yang akan rusak namun juga psikis. Haruskah kami dibiarkan seperti ini? Bukankah kami juga manusia yang memiliki hak untuk hidup? Bukankah kami juga bagian dari Indonesia yang juga harus diperhatikan? Haruskah kami ditelantarkan dan dibiarkan mati lemas pelan-pelan dengan menghirup asap yang disebabkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung-jawab?

Yang paling menyedihkan adalah oknum-oknum tersebut bisa jadi bukan rakyat Riau dan tidak tinggal di Riau sehingga tidak merasakan akibat dari ulah perbuatan mereka. Bisa jadi mereka sedang menghirup udaha bersih di stau tempat di luar sana sambil berolahraga merawat kesehatan mereka, di gym kelas atas dan duduk bersantai menikmati suasana dari keuntungan yang mereka dapat dengan membuat rakyat Riau sengsara. 

Haruskah ada korban yang meregang nyawa dulu baru ada tindakan? Haruskah kami menikmati asap yang kalian sebabkan sedangkan kalian menikmati kekayaan alam kami? Bagi masyarakat awam yang tidak mengerti hal-hal yang sedang terjadi rasanya hanya bisa berdoa pada Tuhan agar menurunkan hujan secepatnya dan menghilangkan asap sehingga kami dapar menghirup udara segar kembali.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE