Cyberbullying, Si Toxic yang Sering Dilakukan di Media Sosial. Bagaimana Mengatasinya?

Di era yang serba digital pada saat ini terlebih lagi makin mudahnya informasi yang diperoleh, kita sebagai masyarakat bebas untuk mengekspresikan apa yang sedang kita rasakan entah itu kejengkelan, amarah, kebahagiaan, dan masih banyak lagi. Sebagian masyarakat hampir setiap harinya membagikan atas kondisi dan perasaan yang mereka alami di media sosial. Namun, apa sih sebenarnya media sosial itu?

Advertisement

Media sosial merupakan platform digital yang digunakan masyarakat atau penggunannya untuk saling berinteraksi satu sama lain, mencari dan mendapatkan informasi serta melakukan aktivitas digital di dalamnya. Kemudahan akses media sosial membuat penggunanya semakin leluasa untuk beraktivitas di dunia maya yang artinya akan semakin banyak informasi-informasi yang dibagikan dan disebarluaskan.

Kemudian dengan mudahnya informasi tersebar, membuat berbagai macam isu dapat kita baca dan tonton setiap harinya seperti isu mengenai perpolitikan,ekonomi,budaya,bahkan sampai isu tentang kehidupan seseorang atau sekelompok orang. Isu-isu yang tersebar di media sosial akan sangat cepat tersebar dan menimbulkan berbagai reaksi pengguna media sosial. Isu yang positif pastinya akan mendapatkan respon positif namun berbeda hal dengan isu yang berkonotasi negatif yang pastinya akan menimbulkan respon negatif dan bahkan tidak jarang akan menimbulkan perundungan atau tindak kekerasan digital yang sering kita dengar dengan istilah cyberbullying.

Cyberbullying adalah jenis perundungan yang berada di dunia maya dengan melakukan tindakan negatif, seperti mengancam, mempermalukan, melakukan penghinaan, pelecehan, dan penyebaran berita hoaks. Dalam hal ini, media sosial menjadi platform paling eksis yang akan digunakan perundung untuk melancarkan aksinya karena banyaknya aktivitas yang terjadi dalam media sosial. Tindakan cyberbullying bisa terjadi akibat rasa tidak suka individu atau sekelompok orang terhadap isu yang sedang beredar, mereka merasa marah, kesal, bahkan dendam. Cyberbullying bisa terjadi sepanjang waktu dan dilakukan oleh semua kalangan baik anak-anak sampai orang tua.

Advertisement

Kegiatan ini seringkali kita jumpai disetiap ada permasalahan atau skandal di dunia maya. Media sosial yang semulanya menjadi pusat informasi dan hiburan bisa langsung menjadi platform yang mengerikan karena adanya kegiatan cyberbullying ini. Pelaku akan merasa senang apabila kekesalannya bisa tersalurkan dengan baik terlebih lagi di dalam media sosial bisa menggunakan akun-akun anonim atau nama disamarkan yang mana pelaku akan cukup sulit untuk diketahui terkait identitas mereka. Pelaku akan merasa berkuasa dan membenarkan segala tindakan yang mereka lakukan karena mereka dengan bebas berkata bahkan menyebarkan kebencian tanpa khawatir akan identitas fisik terungkap. Pelaku cyberbullying seperti telah menjamur, meskipun telah ada hukum yang mengatur akan tindakan ini namun tidak mengurangi populasi mereka di media sosial.

Hal tersebut tentu akan sangat berbahaya untuk setiap orang yang menggunakan media sosial yang pastinya dapat berpotensi menjadi korban cyberbullying yang terkenal dengan tindakan tercelanya. Alangkah lebih baik kita sebagai pengguna harus lebih bijak dalam memposting atau berkomentar dan berusaha untuk sebijak mungkin menggunakan media sosial. Kalian bisa dengan bebas untuk melakukan aktivitas dan saling berinteraksi di dalamnya namun etika dan sopan santun harus tetap kita utamakan.

Advertisement

Ada beberapa cara untuk mencegahkan dan menghindari cyberbullying, diantaranya sebagai berikut ini :

1. Perhatikan dan mempetimbangkan setiap postingan

Ketika kalian ingin memposting atau membagikan sesuatu, sebaiknya tetap memperhatikan setiap kata dan mempertimbangan postingan tersebut sebelum dibagikan di media sosial, hal ini menjadi salah satu langkah awal untuk melindungi diri kita dari pelaku cyberbullying.

2. Berkomentar dengan baik dan tidak memulai menyebarkan kebencian ataupun hoaks

Kamu harus berhati-hati sebelum berkomentar di media sosial karena ketikan yang menurutmu sepele bisa jadi sangat sensitif untuk sebagian orang. Berkomentarlah dengan baik dan positif, apabila ada saran ungkapkan dengan kata-kata yang membangun. Kemudian jangan berkomentar ketika emosi sedang tidak stabil hal ini akan berpengaruh pada kalimat yang akan kamu sampaikan dan dapat berakhir sebagai salah satu penggiring opini kebencian dan dapat merugikan diri mu serta orang lain.

3. Mulai mengatur privasi dan data diri di media sosial

Kelola akun media sosial mu dengan baik, kamu bisa mengaturnya menjadi akun yang bersifat publik atau privat. Hal ini berguna untuk menghindari pelaku yang tidak bertanggungjawab.

4. Hindari untuk memposting terlalu banyak terkait informasi pribadi maupun orang lain.

Sebaiknya kita tidak terlalu membagikan informasi pribadi di media sosial untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi seperti pencurian data diri, penyebaran informasi pribadi dan menjadi bahan sasaran hoaks pelaku cyberbullying. Apabila kita menjadi korban perundungan, mereka akan dengan mudah menyebarkan informasi dan data diri kita bahkan dapat melebar ke orang-orang terdekat.

5. Selektif dalam berkomentar

Jangan asal berkomentar di media sosial terlebih lagi mengenai isu-isu sensitif, sebaiknya kita berkomentar perihal yang benar-benar kita pahami dan tidak menggunakan kalimat yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Oleh karena itu, selektif-lah dalam berkomentar.

Sudah saatnya kita mulai peka dan memahami esensi dari media sosial dan tidak menjadikannya sebagai platform toxic. Jangan terus menerus menjadi perundung di media sosial karena hal tersebut akan sangat merugikan dan jejak digital akan sulit untuk dihapus. Kemudian kita sebagai pengguna harus mulai bijak dalam bermedia sosial dan melakukan pencegahan sebaik mungkin.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Hi. aku mahasiswa ilmu komunikasi di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Asal ku Madiun namun sekarang berdomisili di Solo. Semoga suka ya dengan artikel-artikel yang aku buat ya.

CLOSE