Dalam Bermedia Sosial Ternyata Ada Etikanya Loh! Yuk Ketahui Apa Saja Itu!

Apa hal-hal yang harus diketahui dalam beretika di media sosial?

Apakah Anda suka atau setidaknya pernah bersosial media? Jika iya, maka Anda setidaknya pernah membuat atau menulis sebuah komentar atau status. Ketika Anda menulis sebuah komentar atau status dalam sosial media, Anda mestinya memperhatikan kalimat yang Anda tulis apakah menyinggung orang lain atau tidak, itulah yang dinamakan dengan etika. Etika tidak hanya dalam dunia nyata saja, tetapi juga dalam dunia maya. Etika dalam dunia maya biasa disebut dengan Cyber Ethic.

Advertisement

Cyber Ethic memang harus betul-betul diperhatikan. Walaupun hanya dalam dunia maya, jika etika tidak diperhatikan, maka akan berpengaruh juga ke dalam dunia nyata. Misalnya, ketika ada orang yang membuat sebuah tulisan yang menyinggung banyak orang yang kemudian si penulis terkena bullying dari orang yang disinggungnya, hal ini juga bisa berdampak pada dunia nyatanya. Banyak kasus-kasus yang terjadi seperti terkena gangguan mental yang disebabkan oleh bullying di sosial media, karena kurangnya kepedulian orang tersebut untuk beretika dalam menulis sebuah status atau komentar. Maka dari itu, berhati-hatilah dalam bersosial media dan terus memperhatikan etika Anda untuk menghormati orang lain.

Dalam sosial media banyak sekali topik-topik perdebatan yang muncul, salah satunya adalah tentang politik . Ketika ada seseorang yang membahas politik, biasanya banyak komentar-komentar negatif yang menyerangnya. Bisa jadi karena perbedaan pandangan politik atau memang ada orang lain yang tidak suka dengan topik politik dan ikut menyerangnya. Suatu perbedaan pandangan itu sudah biasa, tapi jangan jadikan suatu perbedaan tersebut menjadi alasan untuk menyerang orang lain yang berbeda pandangan dengannya. Maka dari itu dibutuhkanlah sebuah etika dalam menghadapi perbedaan pandangan politik tersebut, yaitu saling bertukar pandangan dengan bahasa atau argumen yang sopan, tidak saling mengolok-olok pandangan politik orang lain, berkomentar dengan santun tanpa harus menyerang pribadi orang tersebut. Jika hal tersebut diterapkan dengan baik dan benar, maka suasana menjadi lebih kondusif dan tidak saling melempar argumen negatif yang dapat merusak perdebatan positif.

Dalam sosial media, misalnya Facebook ada sebuah fitur yang dinamakan grup. Fitur ini banyak digunakan oleh berbagai komunitas-komunitas untuk saling berinteraksi. Misalnya, dibuat sebuah grup dengan nama “Pecinta Kucing”, jadi di dalam grup tersebut berisi orang-orang yang suka dengan kucing. Tentunya pembahasan dalam grup tersebut hanya seputar tentang kucing. Selain itu, komunitas-komunitas lain juga saling membuat grup agar bisa berinteraksi dengan orang lain yang memiliki kesamaan kesukaan atau hobi. Dengan banyaknya interaksi dalam sebuah grup, maka juga harus dibutuhkan sebuah etika untuk menjaga kekondusifan sebuah grup. Biasanya, di dalam sebuah grup terdapat aturan yang harus ditaati oleh anggota, yang jika dilanggar anggota tersebut akan dikeluarkan dari grup tersebut. Misalnya, ketika ada anggota ada yang berkomentar dengan bahasa kotor, mengandung SARA, tidak respek kepada orang lain, maka hal itu bisa dilaporkan kepada admin grup agar menghukum orang tersebut. Maka dari itu, taatilah aturan grup dan beretikalah walaupun hal tersebut tidak tertulis langsung dalam aturan grup.

Advertisement

Di Facebook, selain ada fitur grup, ada juga fitur lain yaitu marketplace. Marketplace adalah sebuah tempat yang digunakan untuk jual beli online antara penjual dan pembeli. Jual beli online tidak hanya di media sosial Facebook, namun juga ada di media sosial lain, misalnya Instagram, Twitter, dan lain-lain. Interaksi antara penjual dan pembeli tentunya ada etika di dalamnya. Ketika penjual memposting barang yang dijual, maka penjual akan memastikan deskripsi produknya apakah sudah baik atau belum. Deskripsi tidak boleh mengandung kata-kata yang banyak menyinggung orang lain, menggunakan bahasa yang kurang sopan, mengandung SARA, atau yang lainnya. Hal ini dilakukan agar pembeli menjadi nyaman ketika membeli produknya. Apa jadinya jika deskripsi terdapat kata-kata yang kurang baik, tentunya pembeli akan berpikir dua kali untuk membeli barang tersebut. Jika deskripsi baik dan beretika, hal tersebut dapat membuat pembeli nyaman dan meningkatkan peluang untuk membeli barang tersebut. Etika tidak hanya harus dimiliki oleh penjual saja, namun pembeli juga harus memiliki etika. Misalnya, ketika pembeli melakukan penawaran, sebaiknya menggunakan kalimat yang baik. Sering terjadi kasus ketika pembeli melakukan penawaran namun tidak memiliki etika dalam mengajukan penawaran, misalnya menggunakan kata-kata kotor atau kurang baik, maka penjual bisa saja sakit hati dan tidak jadi menjual barang tersebut ke pembeli. Oleh karena itu, dalam jual beli walaupun online, tetap harus memperhatikan etika yang ada agar menimbulkan kenyamanan dalam proses jual beli.

Dari pembahasan di atas yaitu tentang cyber ethic memiliki berbagai dimensi yaitu Political Ethic, Community Ethic, dan Economic Ethic. Dalam Political Ethic, seseorang diharuskan menghargai perbedaan pandangan politik dengan orang lain. Dalam Community Ethic, setiap anggota grup atau komunitas harus mentaati aturan yang ditetapkan oleh grup, serta menghargai anggota lain yang ada dalam grup tersebut. Dalam Economic Ethic, penjual dan pembeli harus saling menghormati yaitu dengan cara menggunakan kata-kata baik saat melakukan proses jual beli. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya beretika ketika berinteraksi dengan orang lain di dalam media sosial. Dengan beretika, akan menimbulkan rasa aman dan nyaman ketika berinteraksi dengan orang lain. Tanpa etika akan menimbulkan perasaan yang tidak enak ketika berinteraksi, sehingga membuat orang lain menilai bahwa orang itu tidak baik atau tidak memiliki etika. Karena etika adalah gambaran diri dari orang tersebut apakah dia baik atau tidak.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE