Situasi Darurat Membuatku Penat dan Rasa Rindu Ini Membuatnya Semakin Berat

Rindu di kala pandemi

Pandemi yang terjadi belakangan ini membuat perasaan tak terkendali sekaligus menyayat hati. Melihat banyak jiwa-jiwa yang mati membuat sanubari bergidik ngeri. Sudah berhari-hari berdiam diri demi memperbaiki kondisi dan melindungi orang yang dicintai.

Advertisement


Dan kini, aku…. 


Sudah terlalu lelah untuk hanya di rumah demi mendukung pemerintah dalam mengatasi wabah, sudah mulai penat untuk mencoba tetap kuat di tengah situasi yang berat.

Sudah rindu untuk berada di project baru, dan bekerja tanpa mengenal waktu dari Senin sampai Sabtu. Juga rindu untuk bisa bebas melakukan aktivitas yang tak terbatas, maupun untuk bebas bergerak tanpa harus menjaga jarak.

Advertisement


Dan kini,  aku…. 


Rindu untuk berada dalam sebuah pertemuan dengan teman-teman seperjuangan, saling mengumpulkan gagasan dan mencari penyelesaian masalah dalam kerjaan.

Advertisement

Juga rindu mengupayakan langkah-langkah untuk mencapai tujuan, mengatasi kerugian dan meningkatkan pendapatan dalam perusahaan.


Dan kini,  aku…. 


Rindu untuk merayakan keberhasilan dengan rekan-rekan sambil menceritakan penderitaan dalam melayani pelanggan yang kadang menghabiskan batas kesabaran karena sangat menyebalkan, dan seraya menertawakan kekonyolan ketika berhadapan dengan pelanggan yang terkadang sangat menawan dan mencuri perhatian..


Dan kini,  aku…. 


Rindu untuk menghabiskan waktu di kedai kopi demi mencari inspirasi, maupun untuk berdiskusi atau berbagi situasi masa kini dengan teman-teman seprofesi.

Juga rindu untuk saling bertukar informasi maupun sekedar berbasa-basi tentang kondisi saat ini.


Dan kini, aku…. 


Rindu untuk bepergian jauh ke tempat yang teduh demi menghilangkan jenuh dan mengembalikan semangat yang mulai runtuh,

juga rindu untuk mendatangi tempat yang asri dan menyejukkan hati sambil menikmati indahnya bumi ciptaan Ilahi.


Dan kini,  aku…. 


Rindu untuk bertemu dan menghabiskan malam sabtu maupun malam minggu denganmu, setelah melewati hari-hari yang terkadang terasa jemu dan pilu karena harus menahan rindu yang menggebu.

Juga rindu untuk saling bersenda gurau dan adu rayu sambil sesekali bercumbu dan melepaskan nafsu.


Dan kini,


Di tengah situasi yang darurat, semoga semuanya tetap kuat meskipun berat, tetaplah semangat meski kadang merasa penat.

Tetaplah bertahan meski sudah merasa bosan.

Tetaplah berserah dan bukannya pasrah ataupun menyerah.

Hidup tidak selalu sempurna dan yang terjadi tak selalu kita suka.

Tapi kita bisa merasa bahagia dengan mensyukuri yang ada dan percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Mari mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah supaya situasi tidak semakin parah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An introvert. An explorer. A dream-chaser.

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE