Dari Aku yang Menurutmu Membosankan. Jika Kamu Ingin Pergi, Silakan~

pacar membosankan


Kamu tahu? Jarak terjauh bukan saat dua insan terpisah oleh ruang dan waktu. Tapi, saat keduanya berada di tempat yang sama namun perasaannya telah berbeda.


Advertisement

Aku tidak menghakimi perubahanmu itu, karena mungkin saja semua itu efek dari aku yang membosankan. Jika hubungan yang hampa ini membuatmu nyaman, silakan. Aku akan berusaha menerima kenyataan, berusaha berdamai dengan komunikasi yang berjarak, berusaha berdamai dengan pertemuan yang tak kunjung terjadi, berusaha terbiasa mencintai sewajarnya, sama seperti yang kamu lakukan.



Semoga kamu hanya berubah, tidak berulah. Sebelum aku terbiasa karena hadirmu, kamu yang mengajarkanku untuk itu. Dan sekarang, kamu yang menghilang, akan ku anggap itu juga sebuah pelajaran. Duniaku mungkin tak lagi sama, meskipun perasaan ini tidak ada yang berbeda. Kita dekat, namun hatimu tak lagi bisa aku dekap. Kamu tahu apa yang lebih menyakitkan dari perpisahan? Bertahan walaupun menyakitkan.


Aku tidak lagi mengerti di mana letak diriku yang membosankan ini. Apakah dari chat kita yang hanya basa-basi, atau dari cerewetku yang mulai mengganggu telingamu.


Sayang, rasa bosan itu pasti selalu ada. Namun, bukankah tidak adil jika hanya dengan itu kita mengundang perpisahan? Bukankah kamu sering mengaku bahwa dirimu kuat? Jika menghadapi rasa bosan saja kalah, apakah pantas kamu menyandang kata kuat?



Jika rasa bosan terus menjadi alasanmu, silakan kamu cari penggantiku. Nanti kamu akan kembali merasa bosan seperti yang kamu rasakan sekarang. Aku memang manusia yang membosankan, tapi bukan berarti mereka pun selalu mengasyikan.



Mungkin aku harus memberimu ruang, agar aku bisa menjadi orang pertama yang kamu cari saat lelahmu menghampiri. Seperti dulu, saat di mana prioritasmu hanya aku, saat di mana aku satu-satunya tempat untukmu pulang. Tak rindukah kamu akan semua itu?

Advertisement


Aku harap pelangi segera menghiasi pikiranmu, kenangan-kenangan manis kita lebih kuat dibanding rasa bosan yang sekarang menyiksa. Aku harap hatimu bisa lebih bijak, rasaku masih sama meskipun kataku tak lagi bercerita tentang indahmu.


Dari aku yang membosankan, semoga kamu tak perlu disadarkan oleh sebuah kehilangan dan penyesalan. Sejauh ini aku masih kuat. Namun jangan salahkan aku, jika hati ini berubah seperti sikapmu sekarang. Karena sekuat-kuatnya aku bertahan, jika kamu memang berniat meninggalkan, semua tentang kita tetaplah hanya akan jadi sebuah kenangan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Menulis dengan hati, semoga mewakili, meskipun tidak semua pengalaman pribadi.

CLOSE