Dari Aku yang Telah Memperjuangkanmu, Kini Aku Pamit


Tidak ada perjuangan yang sia-sia. Yang ada perjuangan yang disia-siakan.


Advertisement

Aku akan selalu memperjuangkan apa yang ingin aku perjuangkan. Aku tidak mau di kemudian hari menyesal dengan tidak mengikuti pilihanku sendiri. Sebisa mungkin aku terus memperjuangkan apa yang aku inginkan. Kamu tahu? Aku tidak akan mudah menyerah begitu saja jika ada yang menghalangiku. Orang bilang aku itu ambisius.

Namun, sekeras-kerasnya batu, lama kelamaan akan berlubang jika terus-menerus terkena air. Sama sepertiku. Yang terus-menerus mengejarmu, memperjuangkanmu ternyata kamu tidak menghiraukanku.

Yah, seperti itulah. Cerita cinta memang tidak seperti di film-film. Tidak semuanya berakhir bahagia. Setidaknya aku tahu rasanya memperjuangkan seseorang namun disia-siakan begitu saja. Setelah aku tahu rasanya, aku pun menjadi lebih mengerti perasaan orang yang berjuang, agar kelak aku tidak akan menyia-nyiakan orang yang memperjuangkanku.

Advertisement

Karena aku tahu rasanya berjuang tapi malah disia-siakan, itu pelajaran yang sangat berharga bagiku. Sekian ratus hari yang telaah kita lalui, tak pelak meninggalkan bekas di hatimu. Padahal, kenangan itu sangat berarti bagiku. Kenangan indah yang terus terngiang-ngiang hingga saat ini hanya bisa ku pasrahkan begitu saja.

Perjuanganku rasanya tiada berarti. Seperti daun jatuh yang tertiup angin. Terlupakan begitu saja. Awalnya, aku berusaha semaksimal mungkin, meski pada akhirnya kamu hanya tinggal kenangan. Mencintaimu itu indah, dan aku banyak belajar dari sana. Tapi, cukup sampai disini perjuanganku.

Advertisement

Aku telah mengorbankan waktu, tenaga, dan juga hati ini demi orang yang pada akhirnya menyia-nyiakanku. Aku selalu mendoakan kebaikan padamu. Semoga, kamu mendapatkan seseorang yang kamu butuhkan dan selalu ada buatmu, walaupun itu bukan aku.

Tetapi, bukankah timbal balik itu selalu ada? Atau Karma. Aku tidak mengharapkannya terjadi padamu. Hanya saja, takdir akan bersikap adil bukan? Yah.. jika memang itu akan ditetapkan, setidaknya kamu merasakan apa yang aku rasakan saat ini. Toh, itu bukan keinginanku.

Aku selalu mendoakan yang terbaik buatmu, orang yang pernah ku perjuangkan, orang yang pernah kucintai. Dulu rasanya aku sangat membencimu, namun sekarang aku tahu perasaan itu tak ada gunanya, sekarang aku mengerti mungkin memang kamu bukan yang terbaik buatku. Dan tentunya, kamu memang bukan buatku. Perjuanganku terkesan sia-sia, tapi ini semua bisa jadi pelajaran buatku dan juga buatmu.

Untukmu, yang telah aku perjuangkan, semoga kamu disana menyadari ketulusan hati seseorang. Sehingga kamu tidak menyia-nyiakan begitu saja. Jangan sampai kamu menyesal pada akhirnya. 

Tertanda, dariku yang pernah memperjuangkanmu namun disia-siakan begitu saja. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka kopi dengan kepahitannya, suka juga hal-hal manis. Seperti kamu<3

CLOSE