Dari Satu Hingga Menjadi Banyak, Proses Seorang Menjadi Polyglot

Pembelajaran Bahasa

Advertisement

Asingkah anda dengan istilah polyglot? Polyglot merupakan julukan bagi seseorang yang dapat menguasai banyak bahasa. Dibutuhkan waktu selama 3 bulan sampa 2 tahun untuk dapat menguasai bahasa baru tergantung kesulitan dari bahasa tersebut. Menurut psikolog Herman Ebbinghaus, belajar merupakan proses mental tingkat tinggi. IQ ( Intellegence Quotient ) merupakan sebuah alat ukur untuk intelegensi. IQ diinterpretasikan sebagai kemampuan kognitif pada suatu bidang yang spesifik. IQ sendiri mempunyai 2 faktor, fluid dan crystalized Intellegence. Pembelajaran bahasa adalah Crystalized Intellegence yang merupakan intelegensi yang diperoleh dari pengalaman dan pengetahuan. Test verbal dan kosakata dilakukan untuk mengukur aspek ini. Intelegensi adalah menggunakan pengetahuan untuk membuat keputusan, memecahkan masalah ataupun beradaptasi dengan lingkungan.

Gagasan dan Teori

Jean Piaget, filsuf berdarah Swiss mengembangkan teori perkembangan kognitif, yang merupakan bagaimana kemampuan seseorang untuk berpikir dan memproses informasi. Jean Piaget mempunyai 4 tahap perkembangan. Yaitu:

Advertisement


  • Sensorimotor (0-2 Tahun): Belajar melalui sensasi dan interaksi fisik.

  • Preoperational (2-7 Tahun): Memahami melalui simbol, perkataan dan gambar. Perkembangan bahasa yang cepat membantu anak melabeli objek dan merepresentasikan konsep sederhana.

  • Concrete Operational (7-12 Tahun): Dapat berpikir lebih logis. Dapat memahami percakapan.

  • Formal Operational (12+ Tahun): Dapat berpikir secara mandiri akan hal-hal konkrit dan abstrak. Tahap ini merupakan tahap terkahir dari perkambangan kognitif.

Tahap Perkembangan bahasa. Seiring  proses pertumbuhan, anak akan dapat memahami bahasa secara perlahan. 5 tahap perkembangan bahasa yaitu Phonemes, Morphemes, Words, Phrases dan Sentences.

Advertisement

Bayi tentunya belom bisa berbahasa, namun kita sering mendengar mereka melakukan babbling yang artinya mengelurakan suara yang tidak mempunyai arti yang spesifik. Lalu pada umur 18-24 bulan, mereka akan mulai bisa menggabungkan dan merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat yang tidak lengkap. Overregulation adalah tahap dimana anak mulai bisa  memahami tata bahasa secara kurang tepat. Sebagai contoh, mereka akan mengira Runned adalah bentuk lampau dari Run, namun kita tahu bahwa bentuk lampau yang benar adalah ran.

Teori intelegensi oleh Howard Gardner mempunyai 8 kategori intelegensi, salah satunya adalah Linguistic Intellegence, yang merupkan sebuah kemampuan untuk menggunakan bahasa dengan baik. Linguistic Intellegence juga mempunyai dampak bagi kemampuan untuk menulis teks deskriptif. Individu yang mempunyai linguistic intellegence yang lebih tinggi akan memberikan hasil yang lebih baik dalam menulis teks deskriptif. 

Cara Mengembangkan Bahasa

Ternyata, ada hubungan antara kemampuan kognitif dan umur. Anak-anak pada usia muda dapat memahami bahasa dengan lebih mudah. Di sisi lain, orang dewasa memerlukan usaha yang lebih besar untuk dapat memahami second language. Aptitude’ merupakan sebuah kemampuan untuk berpikir secara flexibel dan menggunakan strategi baru untuk memfasilitasi pembelajaran konsep baru. Selain les atau sekolah. Bahasa bisa diperoleh melalui banyak sumber, mulai dari percakapan dengan teman, membaca novel/komik maupun melalui film. Kebiasaan untuk menonton film menggunakan subtitle memberikan kemampuan berbicara dan memahami kosakata dari bahasa tersebut.

Bagimana seseorang dapat menjadi Polyglot?

Pertama, Polyglot  dapat belajar bahasa jauh lebih mudah daripada pembelajar lain karena mereka memiliki otak kiri yang terlateralisasi, yang artinya fungsi kognitif pada bagian kiri otak sangat ditingkatkan. Selain itu Polyglot memiliki karakter pembelajar bahasa yang baik, seperti memiliki motivasi yang tinggi, bakat bahasa yang baik, determinasi diri, strategi belajar yang baik, serta ekstrovert dan dapat mengambil resiko. Individu dalam studi kasus ini sering berinteraksi dengan orang lain yang mempunyai bahasa yang berbeda darinya, akan tetapi, Ia menggunakan bahasa Inggris untuk memahami arti dari kosakata-kosakata asing tersebut.

Faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi

Penyebab perbedaan level intelegensi. Intelegensi dan IQ berbeda-beda dari setiap orang, namun apa yang menyebabkan perbedaan tingkat intelegensi ?. Menurut Nancy Bayley, faktor yang mempengaruhi intelegensi seseorang diantara lain yaitu Keturunan, latar belakang sosial ekonomi, lingkungan hidup dan kondisi fisik. Lingkungan hidup mempunyai korelasi yang positif dengan intelegensi, dimana lingkungan hidup yang baik memberikan intelegensi yang baik. Namun, ada beberapa gangguan kognitif yang menyebabkan kesulitannya untuk berbahasa. Beberapa contoh adalah Dylexia. Dylexia merupakan masalah pada memprosesan simbol dan suara di otak. Menyebabkan kesulitan untuk membaca, mengeja ataupun menulis .Tidak hanya itu, Aphasia merupakan gangguan bahasa yang disebabkan oleh stroke atau kerusakan pada otak di bagian kiri. Pasien dengan Aphasia tidak dapat memahami dan menghasilkan bahasa dengan baik.

Kesimpulan

Untunk menyimpulkan. Intelegensi merupakan menggunakan pengetahuan untuk berpendapat, memecahkan masalah ataupun membuat keputusan. Dari usia bayi sampai dewasa, perkembangan kognitif dan bahasa akan meningkat, terutama orang yang mempunyai Linguistic Intellegence mempunyai kemampuan bahasa yang baik. Keturunan, Lingkungan hidup dan kondisi fisik juga mempunyai peran pada perbedaan tingkat intelegensi. Namun, penyakit seperti Dyslexia dan Aphasia mengakibatkan kesulitan kognitif seseorang untuk belajar dan berbahasa.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE