Daripada Disakiti Terus-menerus, Lebih Baik Naksir Cowo Fiksi Aja!

Belakangan, isu-isu terkait berbagai masalah dalam sebuah hubungan percintaan ramai menghiasi media Indonesia. Mulai dari ramainya thread curhatan tentang kekerasan dalam hubungan dan perselingkuhan di Twitter, berbagai series dan berita terkait perselingkuhan, hingga mucul tagar dan tren akibat viralnya kisah gagal percintaan para influencer.

Advertisement

Pertama, dari kisah Laura Anna dan Gaga yang awalnya sangat manis tapi sayangnya harus berakhir sangat tragis, dulunya saling bucin tapi sekarang Gaga berakhir dibalik jeruji besi dan Laura berakhir di keabadian bersama Yang Maha Kuasa.

Beralih dari Gaga, ada Gangga dan Karin yang pertengahan Maret lalu sempat trending di Twitter. Eitts, jangan salah ya, meski namanya mirip, tapi Gaga dan Gangga adalah orang yang berbeda. Yhaa, meskipun Gaga juga dulu pernah menjalin asmara dengan Karin. Setelah sempat menghebohkan netizen dengan kabar balikan beberapa bulan yang lalu, kini mereka diisukan putus.


Ngga usah nyari-nyari penyakit dengan balikan sama mantan, ngga usah ngepost kalo dilamar bisa jadi itu cuma prank


Advertisement

Pernyataan tersebut diposting Karin di Twitternya meski gak lama kemudian unggahannya dihapus. Waduh, kalau emang benar kebayang gak sih sakitnya jadi Karin?

Dari kisah Karin dan Laura, saya jadi ingat quotes Mario Teguh: Laki-laki bisa tampil mencintaimu padahal tidak. Banyak cowo yang keliatan sayang banget sama pasangannya, nyatanya realita tidak sesuai yang terlihat.  Dari sinilah para wanita semakin kena trust issue sampai mikir laki-laki mana yang bisa dipercaya, kok kayaknya nyakitin semua ya?

Advertisement

Tak hanya para influencer yang mengalami pahitnya disakiti pria, di kolom komentar berbagai platform media sosial banyak wanita yang curhat tentang pengalaman kisah percintaannya yang berakhir dengan sakit hati.

Pacaran emang tidak selalu seindah itu, bestie. Kalau siap jatuh cinta harus siap juga patah karena cinta. Makanya, memang paling benar tuh naksir cowok fiksi saja. Penggemar anime pasti tidak asing dengan tokoh animasi Levi Ackerman dari series anime Attack Of Titan. Meski hanya sebatas tokoh fiksi, tapi Levi banyak digemari dan diidamkan para wanita karena karakter cool dan sifatnya yang pemberani.

Istilah fiksi bukan hanya merujuk pada tokoh yang tidak nyata, tapi sekaligus merangkap cowo yang tidak mungkin digapai. Salah satunya adalah tokoh film atau drama. Siapa yang tidak tergila-gila dengan karakter Kim Tan di drama The Heirs, sikapnya manis, kece, memperjuangkan cinta, atau karakter gagah berani Kapten Yoo Si Jin di drama Descendants Of The Sun.

Naksir dengan tokoh-tokoh pria di drama romantis adalah hal yang menyenangkan, kalau mendalami ceritanya kita akan terbawa perasaan bak menjadi pemeran utama wanita yang dicintai dengan kesungguhan hati jiwa dan raga.

Cowo fiksi selanjutnya adalah selebritas yang dijadikan idola, bisa jadi aktor, solois, atau boygroup. Bagi penggemar K-pop, kalaupun tidak ada doi kayaknya tidak terlalu menjadi masalah. Pasalnya, kita udah terlalu sibuk mencintai banyak pria sekaligus. Dalam satu grup saja bisa terdapat 6 – 12 anggota, gimana lagi bagi penganut multifandom yang menyukai lebih dari satu grup.

Kehadiran oppa-oppa tersebut udah cukup menyinari hari-hari kami. Setiap hari ada berbagai konten yang bisa dinikmati, lagu-lagunya yang bisa didengarkan, program acara yang bisa ditonton, menikmati postingan-postingannya di media sosial, dan masih banyak lagi.

Naksir sama cowok fiksi itu rasanya nano-nano, kita bisa berfantasi dengan bebas dipikiran kita sampai bisa senyum-senyum sendiri. Berkhayal seolah-olah mereka menjadi pacar bahkan menjadi suami. Yaa meskipun hanya sekedar imajinasi, tapi setidaknya kita tidak akan tenggelam dengan harapan-harapan palsu, karena ya memang mereka hanya bisa dikhayalkan tapi tidak mungkin untuk dihalalkan.

Daripada mencintai cowo real life yang kebanyakan menyakiti perasaan doang dan merugikan mental, lebih baik naksir sama cowo-cowo fiksi yang gak akan menyakiti kita tapi bisa memberikan kebahagiaan setiap hari. Bukan berarti gak butuh pacar yang real, tapi kalau cuma nyakitin doang ya buat apa juga.

Pengennya sih dapat modelan Mark Lee versi lokal yang udah ganteng, taat agama, menghormati perempuan, berbakat pula. Gak ada yang salah dengan menyukai cowo fiksi, itu pilihan masing-masing, yang penting jangan sampai halu yang berlebihan aja.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa penggemar K-pop dan K-Drama

Editor