#DestinasiHipwee-Bertemu Pelangi di Kolam Abadi

Menikmati Hidden Gems di Sei Bingai, Sumatera Utara

Pelangi memang tak pernah ingkar janji walaupun datangnya tak menentu dan kita harus sabar menunggu. Lewat #DestinasiHipwee, aku akan menulis cerita dibalik pelangi itu.

Advertisement

Saat itu, aku dan teman-temanku mendapat tugas dari kantor (Jakarta) ke Sumatera Utara. Kami ditugaskan di dua kota yang berbeda yaitu satu tim di Langsa dan satu tim lagi di Medan. Karena ada hari libur, kami memutuskan untuk refreshing ke Kolam Abadi yang terletak di Langkat Hulu, Desa Rumah Galuh, Kecamatan Sei Bingai.

Perjalanan dari Langsa ke Sei Bingai sekitar tiga jam dan sekitar dua jam dari Medan. Kami memutuskan untuk bertemu di pintu masuk Kolam Abadi. Perjalanan yang sesungguhnya dimulai saat kami harus berjalan tanpa alas kaki menyusuri hutan ditemani oleh seorang tour guide.

Sepanjang jalan kami menikmati pemandangan yang hijau. Pohon-pohon yang menjulang tinggi dengan daun yang rindang seakan memayungi kami dari panasnya sinar matahari kala itu. Kami juga harus selalu berhati-hati karena ada beberapa track yang licin dan sempit. Setelah dua puluhmenit kami berjalan, kami melihat kolam dengan kedalaman sekitar tiga meter. Kami pun bisa melihat batu-batuan di dasar sungai karena airnya sangat jernih. Air yang dingin dan segar membuat kami terus bermain air di kolam abadi.

Advertisement

Kami melanjutkan perjalanan dengan body rafting menyusuri sungai. Dengan bantuan pelampung, badan kami pelan-pelan terbawa arus sungai. Terkadang kami harus naik ke tepi sungai karena ada beberapa track yang tidak bisa dilewati dengan body rafting. Beberapa dari kami menguji adrenalin dengan loncat ke sungai dari tepian sungai yang cukup tinggi.

Karena jalan yang curam, kami harus turun dari tepian sungai dengan perosotan ke bawah. Lelah perjalanan kami terbayarkan saat melihat air terjun yang dikelilingi pelangi, namanya Air Terjun Teroh-Teroh. Tetesan air terjun bertubi-bertubi menyentuh kepala dan juga tubuh kami. Pelangi menjadi hadiah perjalanan kami dan seakan berbisik “Selamat! kalian telah menyatu dengan alam, menginjak tanah dengan ramah, tunduk dibawah pohon-pohon yang rindang,  menghirup udara dengan rasa, dan menyusuri sungai dengan damai”.

Hari sudah sore, kami harus bergegas kembali ke parkiran. Untungnya, jalan pulang berbeda dengan jalan yang kita lalui pada saat berangkat. Setelah berjalan sekitar sepuluh menit akhirnya kami sampai di parkiran. Di area parkir terdapat beberapa toilet yang digunakan untuk mandi. Perjalanan ini sangat berarti bagi kami yang sudah lama tidak melihat pemandangan hijau karena banyaknya gedung di Jakarta.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Gadis kecil dari kota kecil yang mempunyai mimpi besar

CLOSE