#DestinasiHipwee-Makam Bung Karno Kebanggaan Warga Blitar

Tak lengkap rasanya jika mampir ke kota Blitar namun tak mengunjungi tempat ikonik yang satu ini. Sebut saja Makam Bung Karno atau yang biasa disingkat MBK. Benar sekali, seorang proklamator nomor satu Indonesia yang menjadi presiden pertama kita ini dimakamkan di kota kelahirannya, Blitar. Kawasan wisata Makam Bung Karno terletak tak jauh dari jantung kota Blitar, yakni di Jl. Slamet Riyadi, Sananwetan Blitar.

Tempat wisata yang banyak dikunjungi di Blitar ini terhitung seluas 1,8 hektar, yang meliputi bangunan perpustakaan, museum, kawasan makam, serta halaman dan taman yang sangat luas. Begitu masuk ke area wisata, pengunjung akan dihadapkan pada patung Bung Karno sedang duduk yang sangat besar. Jika kita belok ke sebelah kiri, maka akan menjumpai museum mini. Barang-barang yang dimuseumkan disini kebanyakan ialah barang-barang antik milik bapak proklamator selama masih hidup. Terdapat jas, koper, maupun buku-buku miliknya.

Tak hanya itu, barisan potret bersejarah beserta catatan kecilnya juga dipajang disepanjang sisi museum. Jika pengunjung memilih untuk belok kanan, maka akan menjumpai perpustakaan umum fenomenal yang menyimpan ribuan hingga puluhan ribu buku bacaan. Kebanyakan pengunjung perpustakaan sendiri ialah para mahasiswa akhir yang sibuk mencari referensi untuk dijadikan bahan pengerjaan skripsi.

Keluar dari area museum dan perpustakaan, maka pengunjung akan menjumpai lapangan luas yang menghubungkan gedung dengan area pemakaman. Disisi kanan kirinya menjulang tembok tinggi berukir relief yang menggambarkan momen-momen heroik milik Sukarno. Memasuki area makam, kita akan melewati gapura besar yang identik dengan gapura candi bentar yang terletak di Bali. Makam Bung Karno sendiri terletak di bawah bangunan joglo yang bernama ‘Cungkup Astana Mulyo’. Berdampingan dengan kedua makam orang tuanya, milik Bung Karno berada di tengah-tengah dan ditindih batu pualam hitam besar sebagai nisan.

Pada hari normal sebelum datangnya wabah pandemi, pengunjung yang berkunjung kesini sekitar 1500 setiap harinya. Mayoritas dari mereka tentu saja berkunjung untuk berziarah. Sisanya berkunjung untuk berwisata maupun mengunjungi perpustakaannya. Namun karena wabah COVID-19 yang terjadi akhir-akhir ini, maka jumlah pengunjung pun menurun drastis. Banyak kios-kios yang menjual pernak pernik khas Blitar di kawasan wisata yang terpaksa tutup karena tak ada pembeli. Kawasan sekitar menjadi semakin sepi yang mayoritas pengunjungnya merupakan warga Blitar sendiri, ataupun masyarakat sekitar wilayah Karisidenan Kediri.

Desain bangunannya pun unik dan instagrammable sehingga cocok buat dijadikan spot foto, Tapi yang paling penting, banyak hal bersejarah yang kupelajari dari sosok Soekarno begitu berkunjung kesini. Harapannya, semoga kawasan makam tokoh-tokoh tekenal yang lain dapat dirawat dan dijaga sebagus makam Bung Karno ini, ujar Yudi Ardiansyah, mahasiswa semester 6 Sastra Inggris UIN Malang yang menghabiskan liburannya di Blitar untuk mengunjungi wisata ini minggu lalu. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

a long-life learner.