Dilema Kerja dari Rumah yang Sedang Dialami Ibu-ibu

Tidak terasa Pandemi Covid-19 yang saat ini  masih terjadi di seluruh penjuru dunia termasuk negara kita Indonesia sudah memasuki tahun kedua, sejak kemunculannya di awal tahun 2020 lalu. Dengan adanya Pandemi Covid-19, banyak kebijakan ataupun aturan yang diambil oleh Pemerintah, Pengusaha, Perkantoran bahkan Dunia pendidikan untuk mengurangi dan mencegah dampak akibat pandemi ini, dengan pengaturan aktivitas diprioritaskan dari rumah, dan salah satunya adalah Work Form Home (WFH).

Advertisement

Dan dengan meningkatnya trend kasus Covid-19 di bulan Juni 2021, maka Pemerintah memberlakukan PPKM Darurat di bulan Juli lalu, dan saat ini masih berlangsung PPKM Level 1-4 di beberapa wilayah Indonesia. Pemberlakuan PPKM tersebut secara langsung cukup signifikan pada peningkatan pengaturan prosentase pemberlakuan WFH pada banyak perusahaan dan perkantoran.

WFH bagi para pegawai khususnya wanita (karyawati) dapat dipersepsikan sebagai sesuatu yang menyenangkan ataupun tidak menyenangkan bahkan bisa menyebabkan dilema. Kenapa hal ini mungkin bisa terjadi? Yuk mari kita coba dalami.

WFH dapat dipersepsikan sesuatu menyenangkan, umumnya dikarenakan karyawati memperoleh kesempatan mendapatkan lebih banyak waktu untuk berkumpul dengan keluarga serta anak-anaknya sambil tetap bekerja dan mendapatkan penghasilan. Namun disisi lain WFH bagi karyawati juga merupakan momok atau hal yang tidak menyenangkan serta menimbulkan dilema, tatkala karyawati tersebut selaku ibu rumah tangga dituntut dalam satu waktu untuk melakukan kewajiban domestik pekerjaan rumah tangga mulai mengurus anak, memasak, merapikan rumah, mengelola aktivitas rumah tangga lainnya, bersamaan dengan ia harus melakukan kewajibannya sebagai pegawai untuk fokus dalam melakukan pekerjaan kantor dari rumah.

Advertisement

Akhir-akhir ini, banyak terjadi kasus dilema akibat WFH bagi Ibu bekerja (karyawati), yang menimbulkan stress bagi sang karyawati karena mereka dituntut harus bisa membagi waktu secara tepat dan optimal antara urusan pekerjaan dengan urusan domestik rumah tangga  yang terkadang disertai  pengelolaan pendidikan anak-anaknya yang rata-rata  juga menjalankan School from home.

Dari kondisi  dilematis akibat WFH tersebut, cukup banyak dampak/akibat yang muncul bagi para Ibu Bekerja, baik secara performansi, gejala fisik dan psikis antara lain :

Advertisement

1. Pekerjaan Kantor  tidak optimal dan kurang produktif (banyak  menunda)

2. Mengalami Psikosomatis, Kondisi kesehatan menjadi  kurang prima (merasa pusing, tegang, insomnia dan kurang konsentrasi)

3. Merasa gelisah, bingung, bahkan motivasi semangat hidup menurun

4. Stress dan Burn Out dengan kondisi hidup yang dijalani

Dengan kondisi dilema tersebut, bila mana  tidak segera mendapatkan penanganan ataupun jalan penyelesaian, berpotensi menimbulkan gangguan depresi bagi Ibu Bekerja. Dan dari beberapa kasus yang terjadi, jalan keluar (exit way) yang sering diambil oleh Ibu Bekerja atas Dilema WFH tersebut adalah memilih resign/berhenti bekerja dari Perusahaan.

Bagaimana dengan Anda, apakah pernah mengalami hal yang serupa?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Praktisi SDM_Positive Power for Life (Choose to be Happy, Healthy & Wealthy)

CLOSE