Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-75 di Tengah Pandemi. Mari Saling Jaga!

Dirgahayu Indonesiaku ke-75 tahun

Bulan Agustus adalah bulan yang istimewa untuk kita dan bangsa Indonesia. Bulan Agustus merupakan bulan dimana bangsa Indonesia berhasil meraih kemerdekaannya. Seperti kita tahu bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan yang cukup lama. Selama 350 tahun kita dijajah oleh bangsa Belanda dan 3,5 tahun oleh bangsa Jepang. Selama itu pula para pahlawan berjuang tanpa pamrih dan bertaruh nyawa demi memperoleh kemerdekaan. Tidak sedikit pahlawan yang gugur saat berperang mengusir penjajah. Sungguh berat dan mulia perjuangan mereka saat itu.

Advertisement

Untuk mengenang dan menghargai jasa para pahlawan, setiap tanggal 17 Agustus kita memperingati hari kemerdekaan. Mulai dari upacara bendera, mengibarkan bendera merah putih di depan rumah dan di sepanjang jalan, mengadakan lomba 17an, ziarah ke makam pahlawan, dan lain sebagainya. Hal itu juga sebagai wujud rasa syukur kita kepada Tuhan karena telah menganugerahkan kemerdekaan melalui perjuangan para pahlawan. Tidak heran jika setiap bulan Agustus jalan-jalan penuh dengan umbul-umbul dan ramai orang mengikuti lomba 17-an baik di desa maupun di kota.

Lomba 17-an biasanya dimulai dua minggu sebelum tanggal 17 Agustus. Peserta lomba mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Jenis lomba yang diadakan juga bermacam-macam. Lomba untuk anak-anak seperti lomba makan kerupuk, sepak bola terong, joget balon, mengambil koin di buah papaya dengan mulut, membawa kelereng di atas sendok menggunakan mulut, balap karung, dan lain-lain. untuk ibu-ibu misalnya lomba memasak, menghias tumpeng, tarik tambang, dan lain sebagainya. Dan untuk bapak-bapak biasanya ada lomba voli, badminton, panjat pinang, memancing, dayung sampan, dan masih banyak lagi. Wah, meriah sekali yaa.. Hadiah untuk pemenang lomba juga bermacam-macam seperti buku, alat tulis, peralatan masak, TV, kompor gas, kulkas, peralatan kebersihan, dan lain-lain.

Sayangnya, perayaan HUT kemerdekaan RI tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Pandemi COVID-19 yang belum selesai membuat kita tidak bisa melakukan perayaan. Karena kita tidak boleh mengadakan kegiatan yang melibatkan banyak orang sebagai penerapan dari social distancing. Terasa aneh dan juga sedih. Perayaan kemerdekaan biasanya selalu ramai, meriah, dan penuh canda tawa, tetapi tahun ini semua itu tidak bisa kita rasakan. Beberapa dari kita juga harus memperingati hari kemerdekaan dalam suasana duka karena kehilangan anggota keluarga mereka yang terinveksi COVID-19. Ada juga yang memperingatinya di kamar isolasi rumah sakit.

Advertisement

Tahun ini adalah tahun yang berat untuk kita dan bangsa Indonesia. Kita sedang diuji oleh Tuhan melalui pandemi COVID-19. Banyak saudara kita yang terpapar virus ini, ada yang harus kehilangan pekerjaan karena PHK, beberapa perusahaan bangkrut, anak sekolah harus belajar dari rumah, dan kesulitan-kesulitan yang lain. Di hari ulang tahun kemerdekaan yang ke-75 ini mari kita tetap ucapkan syukur atas nikmat Tuhan meskipun kecil, kita doakan saudara kita yang terpapar COVID-19 segera sehat, untuk saudara kita yang telah berpulang semoga mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan. Mari kita saling menjaga satu sama lain dengan tetap mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, semoga pandemic ini segera berakhir, dan kita bisa memperingati hari kemerdekaan seperti tahun-tahun sebelumnya. Tak lupa, terima kasih kepada para tenaga medis dan relawan COVID-19 yang sudah berjuang tanpa tapi. Semoga Tuhan selalu melindungi.

“Tuhan memberi kita ujian karena Tuhan sayang sama kita. Ujian dari Tuhan tidak menjatuhkan kita tetapi mengangkat derajat kita. Tetap sabar, karena Tuhan sedang membentuk kita menjadi manusia yang lebih tangguh”.

Advertisement

Dirgahayu Indonesiaku! Ayo Indonesia, Kita Bisa! Kita Pasti Bisa!

Merdeka!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemimpi yang sedang belajar mengubah rasa menjadi kata~

CLOSE