Review K-Drama When The Devil Calls Your Name. Menegangkan, Kocak, tapi Pesan Moralnya Dapat

Drakor When the Devil Calls Your Name

Di tahun ini, saluran televisi asal Korea Selatan, tvN, mengeluarkan banyak sekali drama korea yang seru dan membuat penasaran. Tepatnya di bulan Juli 2019, tvN berhasil memproduksi film fantasi mengenai penyanyi yang berhubungan dengan iblis/devil.

Advertisement

Film yang melibatkan Jung Kyoung-Ho, Park Sung-Woong, dan Lee Seol ini disajikan dengan selingan lelucon, meskipun tema dari film ini cukup menegangkan. Film ini juga menyisipkan pesan yang menyesuaikan realita sosial disamping menekan pada tema fantasi.

Plot singkat dari serial When the Devil Calls Your Name

Ha Rip (dimainkan oleh Jung Kyoung-Ho), adalah seorang vokalis yang sangat tenar dimana-mana. Ia sudah banyak sekali merilis lagu-lagunya dan terbukti sukses menjual lagunya. 

Advertisement

Ketenaran darinya ternyata bukan semata-mata hasil keringatnya sendiri, melainkan secara diam-diam. Ia merelakan nyawanya untuk dipersembahkan kepada iblis. Agar dapat melanjutkan karir gemilangnya, Ha Rip harus memanjangkan perjanjian dengan si iblis. Untuk memperpanjangnya, tidak dengan cara sembarangan.

Si iblis, dimana wujud aslinya adalah seorang aktor (yang dimainkan oleh Park Sung-Wong), mensyaratkan agar ia harus menyerahkan tiga jiwa yang tertarik untuk bersimpati dengannya. Cerita ini diteruskan dengan bagaimana ia melanjutkan bagaimana Ha Rip menjalani syarat dari si iblis ini agar dapat memperpanjang kepopularitasnya. Sampai dia akhirnya menemukan bahwa sumber kebolehan suaranya berasal dari seorang wanita.

Advertisement

Drakor ini sangat direkomendasikan untuk ditonton

Alur cerita dari serial ini unik dan berbeda dari yang lainnya. Memang, di drakor kali ini, mengisahkan seolah mengupas fakta lain dibalik kesuksesan seorang selebritis. Namun, yang membuat drama ini unik karena masih terdapat lelucon-lelucon dimana menciptakan seolah film tidak terlalu tegang atau serius. 

Tema dari drama ini sangat menyesuaikan dengan apa yang diinginkan dan diimpikan oleh kebanyakan orang. Maka tak heran, alur drama ini dapat senada dengan apa yang dirasakan para penonton. Karena keseruan cerita drama yang membuat penonton ketagihan, drakor ini mampu menembus banyak penggemar. Bahkan, pada saat penayangan episode perdananya, sudah menuai nilai hingga 3,7%.

Fakta menarik dibalik para pemeran

Tidak hanya keseruan film saja yang dapat mengundang rasa penasaran, tetapi fakta dibalik pemerannya cukup menarik. Pemeran dari tokoh utama di drakor ini, Jung Kyoung-Ho mendapat segudang apresiasi. Banyak yang menyukai dan berpendapat bahwa ia sangat lihai untuk memerankan perannya. 

Bahkan, saking banyak yang mengapresiasikan pemeran dari Ha Rip ini, acara drakor ini pun dinilai sangat direkomendasikan untuk diikuti alur ceritanya. Pertemuan kembali antar pemeran Ha Rip dan si iblis ternyata mampu mengundang penasaran para penontonnya. Dikarenakan, kedua aktor ini sebelumnya sudah pernah berperan di drama korea yang sama.

Terdapat pesan positif yang dapat dijadikan untuk inspirasi hidup

Drama ini tidak seolah-olah dibuat tanpa memperhatikan makna atau pesan yang dapat disampaikan oleh penontonnya. Rasa bersalah dari Ha Rip yang telah mengklaim talent dari seorang penyanyi lainnya ini dapat dicontoh agar jangan bangga dari mengambil yang seharusnya bukan hak milik sendiri.

Scene dimana Seo Deong Cheon menyadari bahwa lebih baik untuk kembali ke wujud dirinya setelah bertukar diri jadi Ha Rip, mengajarkan bahwa menjadi diri sendiri itu lebih nyaman dibandingkan jadi diri orang lain.

Seo Deong Cheon yang putus asa akan kegagalannya dapat kembali menikmati enaknya merancang lagu dengan Kim I Gyeong. Tentu saja dalam scene ini, mengajarkan bahwa kesenangan bisa didapatkan dari kebersamaan. Perpaduan antar misteri dan komedi ini yang membuat film keluaran tahun ini cocok untuk ditonton. Jumlah semua episode yang telah dirilis pada 31 Juli ini berjumlah 16 episode.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE