Game Change, Pelajaran Penting Konsultasi dalam Kampanye Pemilu Amerika Serikat Tahun 2008

Game Change merupakan sebuah film yang mengusung tema drama politik karena diangkat berdasarkan peristiwa  Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat pada tahun 2008. Film yang disutradarai oleh Jay Roach ini terinspirasi dari buku karangan wartawan politik Mark Halperin dan John Heilemann dengan judul sama yaitu Game Change.

Advertisement

Secara garis besar, film ini menceritakan persaingan antara John McCain (Ed Harris) sebagai calon presiden dan Sarah Palin (Julianne Moore) sebagai wakil presiden melawan Barrack Obama dan Joe Biden pada Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat pada tahun 2008. Kedua pasangan calon tersebut saling berebut elektabilitas dengan berbagai strategi yang telah dirancang oleh para staffnya untuk memikat masyarakat dan memenangi pemilihan umum.

Film ini diawali dengan percakapan John McCain (Ed Harris) dengan Steve Schmidt (Woody Harrelson) yang dihubunginya lewat telepon. Steve Schmidt merupakan seorang ahli dalam menyusun strategi kampanye politik yang saat ini dibutuhkan John McCain untuk membantunya memenangkan Pemilu Amerika Serikat tahun 2008. Selanjutnya cerita berlanjut ketika John McCain beserta para staffnya melihat betapa hebatnya seorang Barrack Obama yang mampu memikat banyak orang melalui pidatonya ketika di Berlin.

Melihat hal tersebut membuat John McCain risau dan meminta saran kepada para staffnya untuk membuat strategi-strategi sebagai upaya perlawanan. Steve Schmidt mengusulkan agar membuat sebuah iklan yang berisi tentang pertanyaan sederhana bagi masyarakat Amerika, yaitu Apakah kalian ingin presiden berikutnya seorang negarawan, atau seorang selebriti?. Ide tersebut kemudian disetujui oleh John McCain.

Advertisement

Permasalahan semakin rumit ketika niat John McCain menunjuk Joe Lieberman untuk mendampinginya dalam pemilu yang dipermasalahkan oleh para staffnya. Alasannya karena mereka berdua berasal dari partai yang berbeda, McCain berasal dari Partai Demokrat sedangkan Lieberman berasal dari Partai Republik.

Pada akhirnya atas saran para staffnya, John McCain meminta untuk dicarikan calon wakil presiden baru seorang perempuan karena ingin mendapatkan dukungan dari kaum perempuan. Setelah mempertimbangkan banyak kandidat, Rick Davis mengusulkan Sarah Palin (Gubernur Alaska) untuk dipasangkan dengan John McCain dalam Pemilu Presiden tahun 2008.

Advertisement

Penunjukan Sarah Palin sebagai pasangan John McCain tidak berjalan dengan mulus, banyak berita-berita yang menyudutkan dirinya dengan mengulas masalah pribadinya sehingga menyebabkan elektabilitasnya turun. Sarah Palin mampu bangkit kembali, ketika pidatonya yang berisi akan memberikan perlindungan dan tempat bagi kaum difabel mendapat apresiasi yang besar oleh masyarakat Amerika Serikat. Perlahan citra buruk Sarah Palin hilang seiring dengan menguatnya dukungan kepadanya.

Menjelang wawancara mengenai kebijakan luar negeri, para staff menyadari jika Sarah Palin memiliki kelemahan dalam pengetahuan tersebut sehingga mendatangkan para ahli kebijakan luar negeri untuk memberikan saran dan membimbingnya. Wawancara pertama maupun kedua dilalui dengan kacau karena Sarah Palin mengabaikan saran-saran  Nicolle Wallace sebagai konsultan komunikasinya. Setelah melalui berbagai permasalahan dalam kampanye tersebut, Sarah Palin memilih pulang bertemu keluarganya untuk menenangkan diri.

Sarah Palin bangkit untuk kesekian kalinya dan menatap matang agenda debat calon wakil presiden melawan Joe Biden. Persiapan matang tersebut membuahkan hasil hingga dapat memenangkan debat tersebut. Kemenangan tersebut membuat Sarah Palin tinggi hati dan mulai mengabaikan agenda yang telah disusun serta pendapat-pendapat para staffnya. Situasi semakin memburuk karena berdasarkan polling, pasangan John McCain kalah dari pasangan Barrack Obama. Semua strategi sudah dilakukan namun belum mampu mengalahkan kepopuleran Barrack Obama dan pada akhirnya John McCain mengumumkan secara resmi kekalahannya dan meminta maaf kepada para pendukungnya atas kekalahannya tersebut.

Film ini menarik sekali untuk dipelajari karena didalamnya banyak sekali pengetahuan-pengetahuan mengenai strategi dalam perpolitikan yang mungkin sedikit asing bagi orang awam. Terlepas dari hal tersebut pentingnya seorang konsultan dalam sebuah tim terlihat jelas dalam film ini. Mulai dari seorang Steve Schmidt yang selalu memberikan nasihat, pendapat, dan pandangannya kepada John McCain sebelum mengambil keputusan.

Kemudian ada Nicolle Wallace yang selalu memberikan saran-saran kepada Sarah Palin di setiap kegiatan kampanyenya. Konsultasi dinilai sangat penting disaat seseorang dirundung masalah karena kita dapat meminta pertimbangan-pertimbangan lengkap dengan dampak positif dan negatifnya kepada seorang Konsultan, sehingga nantinya dapat menghasilkan keputusan final yang memiliki dampak positif kedepannya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa salah satu Universitas di Kota Semarang

CLOSE